Wabah DBD di Situbondo Diduga Karena Serangan Nyamuk `Mutan`

Reporter

Selasa, 29 Maret 2016 14:34 WIB

Petugas melakukan pengasapan anti nyamuk demam berdarah di daerah padat penduduk di Karang anyar, Sawah Besar, Jakarta, (16/11). Pengasapan ini dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya berbagai penyakit saat perubahan musim. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Situbondo - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Abu Bakar Abdi, mencurigai adanya mutasi nyamuk jenis baru yang menyerang warga Situbondo. "Saya curiga adanya mutasi nyamuk hingga kemudian memunculkan nyamuk jenis baru yang lebih berbahaya ketimbang demam berdarah," kata Abu Bakar saat dihubungi, Selasa, 29 Maret 2016.

Secara cuaca, kata Abu Bakar, Kabupaten Situbondo ini berbeda dengan daerah lainnya. "Di sini bisa satu hari hujan, kemudian lima hari kemudian panas," katanya. Dalam tiga hari panas setelah hujan larva nyamuk berkembang secara pesat hingga menyebabkan pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti secara besar-besaran. Hal inilah kemudian yang membuat masyarakat kewalahan mengatasi nyamuk penyebab demam berdarah tersebut.

Abu Bakar menduga pesatnya pertumbuhan nyamuk itu dipengaruhi faktor cuaca dan iklim di Kabupaten Situbondo yang berbeda dengan daerah lainnya. "Kami ingin ada penelitian di Situbondo. Kami akan secara terbuka menerima peneliti yang hendak meneliti kemungkinan mutasi nyamuk jenis baru di Situbondo," kata Abu Bakar. Dia mengatakan dengan senang hati membagi data ihwal kantung-kantung mutasi nyamuk itu.

Para penderita demam berdarah di Situbondo mengalami penurunan trombosit yang drastis dalam waktu beberapa hari saja. "Karena itu, kami ingin ada yang meneliti persoalan ini," ujar Abu Bakar menambahkan. Selain demam berdarah, menurut dia, Situbondo juga berpotensi diserang malaria. "Medianya sudah ada yakni di daerah tempat minum Banteng di Baluran."

Karena itu, setiap tahun, Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur selalu memonitor persebaran kedua penyakit ini. "Karena dikhawatirkan ada orang luar yang terkena malaria dan ada di Situbondo tergigit nyamuk. Maka bisa terjadi penularan," ujar Abu Bakar.

Situbondo sebenarnya telah mendapat sertifikat bebas malaria. Namun tidak bagi demam berdarah. Sejak Januari hingga menjelang April 2016 ini, jumlah penderita demam berdarah tercatat sebanyak 134.

"Dari jumlah penderita sebanyak itu, 7 orang meninggal dunia," kata Abu Bakar. Terjadi peningkatan dibandingkan pada bulan yang sama pada tahun lalu. Dari data tersebut, Abu Bakar menetapkan status kejadian luar biasa demam berdarah di Kabupaten Situbondo.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

2 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

6 hari lalu

Waspada, Kena DBD Selama Kehamilan Bisa Pengaruhi Kesehatan Bayi di 3 Tahun Pertama

Studi baru menyebutkan ibu yang terkena DBD selama masa kehamilannya dapat mempengaruhi kesehatan bayi 3 tahun pertamanya.

Baca Selengkapnya

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

8 hari lalu

Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda

Baca Selengkapnya

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

8 hari lalu

Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.

Baca Selengkapnya

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

11 hari lalu

Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

18 hari lalu

Kasus Demam Berdarah Melonjak, Berikut Daftar Buah yang dapat Bantu Pemulihan Pasien DBD

Penyakit demam berdarah mengalami peningkatan pada libur lebaran 2024. Berikut buah-buahan yang bisa membantu pemulihan pasien DBD.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

18 hari lalu

Kemenkes Wanti-wanti Penyakit HFMD dan Demam Berdarah di Libur Lebaran 2024

Penyakit hand, foot, and mouth disease (HFMD) tidak turut libur. Kemenkes ingatkan bahayanya termasuk demam berdarah atau DBD.

Baca Selengkapnya

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

21 hari lalu

Monash University Gelar World Health Summit, Demam Berdarah Hingga Penelitian Soal Obat Jadi Bahasan

World Health Summit akan pertama kali digelar di Monash University. Ada beberapa tema yang akan dibahas oleh peneliti, salah satunya, demam berdarah

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

29 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

30 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya