Suhu Laut Naik, Terumbu Karang Sumatera Memutih

Reporter

Rabu, 13 April 2016 11:09 WIB

Pemutihan terumbu karang di Mandeh. Foto: Indrawadi Universitas Bung Hatta Padang

TEMPO.CO, Jakarta - Koloni terumbu karang genus Acropora di perairan Pulau Sironjong Gadang, pesisir selatan Sumatera Barat, berwarna pucat. Sebagian besar terumbu karang bercabang banyak itu bahkan tampak putih sempurna. “Di Perairan Mandeh, baru pertama kali ini terjadi,” kata Indrawadi, peneliti terumbu karang dari Universitas Bung Hatta, Padang, Selasa, 5 April 2016.

Saat coral bleaching alias pemutihan terumbu karang pada 1998 dan 2010, kawasan Mandeh tidak terkena dampaknya. Saat itu pemutihan hanya terjadi di Pulau Pandan dan Pulau Pieh di Pariaman. Kini di Sungai Pinang, bersama Pulau Sironjong Gadang yang masuk kawasan wisata bawah Laut Mandeh, juga mengalami pemutihan.

Belum diketahui seberapa luas terumbu karang di Mandeh yang memutih. Menurut Indrawadi, fenomena ini pertama kali terpantau pada 26 Februari 2016. Sejak itu, pemutihan terus terjadi.

Di perairan Pulau Kasiak, Pariaman, pemutihan malah sudah terjadi sejak Mei 2015 dan masih berlangsung. Berdasarkan pengamatan Indrawadi, coral bleaching tahun ini yang terbesar. “Sekarang merata sampai menjangkiti terumbu karang yang kami tanam pada 2012 di Mandeh,” ujarnya.

Tim peneliti Marine Science Diving Club dari Universitas Hasanuddin, Makassar, juga menemukan koloni karang yang memutih di perairan Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, pada awal Maret 2016. “Kami memperkirakan 50 persen terumbu karang di dua perairan itu mengalami pemutihan,” tutur Nirwan Dessibali, anggota penelitian, melalui surat elektronik kepada Tempo.

Nirwan menduga pemutihan terumbu karang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan laut karena perubahan iklim. Akibatnya, polip karang kehilangan alga simbiotik zooxantela di dalamnya. Alga ini merupakan sumber makanan dan warna terumbu karang.

Dugaan itu berdasarkan data National Ocean Atmospheric Administration (NOAA). Suhu air laut di sebagian wilayah Indonesia akan terus meningkat di atas rata-rata hingga pertengahan tahun ini. Saat terjadi pemutihan, terumbu karang berpotensi mati secara massal. Musababnya, karang tidak mampu bertahan hidup tanpa alga simbiotik.

AMRI MAHBUB | FEBRIYANTI (PADANG)




Berita terkait

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

6 hari lalu

Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

17 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

18 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

18 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

23 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya