Dugong Terancam, Ini Perannya Menjaga Ekosistem Laut

Reporter

Rabu, 20 April 2016 18:22 WIB

Pertunjukan ikan duyung di Yeosu Expo. TEMPO/Dianing Sari

TEMPO.CO, Bogor - Dugong adalah mamalia laut yang dilindungi. Jumlahnya di Indonesia saat ini masih belum dapat dipastikan. Musababnya, survei dan kajian yang dilakukan tentang dugong masih sangat terbatas.

Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang laut Kementerian Kelautan dan Perikanan, Agus Dermawan, pada 10 tahun lalu dugong di perairan Indonesia tinggal seribu ekor.


“Tak seimbangnya eksploitasi dan reproduksi sudah mulai mengkhawatirkan,” kata dia usai Simposium Nasional Dugong dan Habitat Lamun 2016, di IPB International Convention Center, Bogor, Rabu, 20 April 2016.

Padahal, Agus mengatakan, keberadaan dugong sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut. Dugong, biasanya hidup di dekat padang lamun atau seagrass. "Lamun adalah makanan utama dugong," ujarnya.

Padang lamun dan dugong berkaitan erat untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Jika salah satunya hilang, maka ekosistem bisa rusak.


Peneliti dugong dan padang lamun dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Wawan Kiswara, mengatakan pada 1917 ekosistem padang lamun di Eropa punah dan tak bisa direhabilitasi hingga sekarang. “Jangan sampai itu terjadi di Indonesia,” kata dia.

Selain dugong, Wawan mengatakan, banyak sekali bibit ikan di padang lamun. Ikan yang hidup di sana antara lain ikan baronang, teripang, dan rajungan. “Ekosistem di Padang Lamun itu kaya sekali,” kata Wawan.

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB, Luky Adrianto, mengatakan nilai ekologis dugong jauh lebih penting dibanding nilai ekonomisnya. Ia mengatakan keberadaan dugong bukan semata untuk kebutuhan manusia, tetapi juga keseimbangan alam.

Rusaknya keseimbangan alam akibat langkanya dugong, kata dia, jauh lebih besar dari nilai ekonomis yang biasa dihitung. “Memang sulit untuk menyamakan pengertian antara nilai ekologis dan ekonomis, tapi ini sangat penting,” kata dia.

Di Indonesia, dugong dilindungi ole Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya. Selain itu, ada juga Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.

Mulai tahun ini, Indonesia mendapatkan dana hibah untuk konservasi Dugong. Dana tersebut berasal dari beberapa lembaga non profit, yakni Global Environment Facility (GEF), United Nations Environment Programme (UNEP), The Convention on the Conservation of Migratory Species of Wild Animals (CMS), dan Mohamed bin Zayed Species Conservation Fund.

Indonesia mendapat dana sebesar US$ 829.353,2 atau sebesar Rp 11 miliar untuk digunakan dalam program Dugong and Seagrass Conservation Project (DSCP) selama tiga tahun.


DSCP adalah program regional yang dilaksanakan di tujuh negara. Selain Indonesia, ada enam negara lain, yakni, Malaysia, Srilanka, Mozambik, Madagaskar, Timor Leste, dan Vanuatu.

TRI ARTINING PUTRI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

11 jam lalu

Polisi Tangkap Eks Manajer Restoran Hotman Paris yang Bawa Kabur Uang Rp172 Juta

Tersangka berinisial FA diduga membawa kabur uang di restoran Hotmen milik pengacara Hotman Paris

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

2 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

5 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

12 hari lalu

PLN dan Pemkot Bogor Sediakan SPKLU Khusus Angkot Listrik

Penyediaan SPKLU itu merupakan bentuk dukungan PLN terhadap uji coba 5 unit Angkutan Umum Perkotaan Berbasis Listrik di Kota Bogor (Alibo).

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

23 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

27 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi ke Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi yang Maju Pilkada Kota Bogor

42 hari lalu

Pesan Jokowi ke Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi yang Maju Pilkada Kota Bogor

Sekretaris Pribadi Ibu Negara Iriana Jokowi, Sendi Fardiansyah, mengaku mendapat pesan dari Jokowi soal rencananya untuk maju di Pilkada Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

45 hari lalu

Rekomendasi Tempat Main Bowling di Bogor, Mulai dari 28 Ribu

Ada beberapa rekomendasi tempat main bowling di Bogor yang bisa Anda coba. Harganya mulai dari Rp28 ribuan untuk 3 round. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya