Program Analisis DNA Dongkrak Kemampuan Atlet

Reporter

Rabu, 20 April 2016 21:45 WIB

Ekspresi atlet asal Brasil, Fabiana Murer usai melompati tiang di ketinggian 4.70 meter dalam lomba Lompat Galah di ajang IAAF Kejuaraan Dunia Atletik Indoor di Portland, Oregon, 17 Maret 2016. REUTERS

TEMPO.CO, London - Latihan menjadi salah satu faktor penentu sebaik apa penampilan atlet saat bertanding. Hasil studi dari University of Central Lancasire, Inggris, menunjukkan para atlet yang menjalani latihan sesuai analisis asam deoksiribonukleat (DNA) masing-masing mendapat hasil tiga kali lebih baik ketimbang mereka yang tidak melakukan program serupa.

Para peneliti menyusun panduan latihan berdasarkan hasil analisis DNA menggunakan program DNAFit. Laporan riset yang dipublikasikan dalam Biology of Sport itu memuat hasil tinjauan penampilan 28 atlet muda dan 39 pesepak bola Inggris selama delapan pekan. Greg Rutherford, juara lompat jauh Olimpiade, juga menggunakan program DNAFit dalam persiapan menghadapi olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, Agustus nanti.

Seperti dilaporkan Reuters, program DNAFit memilah varian gen yang berhubungan dengan respons tubuh terhadap pola latihan dan nutrisi. Para atlet juga dites di laboratorium yang hasilnya bisa didapat setelah sepuluh hari. Sistem algoritma komputer lantas memberi pola latihan terbaik berdasarkan kondisi genetik masing-masing individu.

Perhitungan varian gen juga dipakai mengukur potensi atlet untuk perkembangan kualitas, kekuatan, dan daya tahan tubuh. Hasil akhirnya adalah pola dan intensitas latihan yang harus dijalani atlet. Sensitivitas atlet terhadap karbohidrat, alkohol, garam, dan lemak juga muncul dalam perhitungan akhir.

Menurut Rutherford, skandal doping yang menghantam dunia atletik menunjukkan betapa pentingnya penggunaan sains untuk meningkatkan penampilan atlet secara alami. "Aku percaya bahwa setiap orang bisa menjadi lebih baik dengan menjalani pola latihan dan istirahat yang tepat," katanya. "Kupikir pengujian DNA adalah masa depan yang bagus untuk itu."

Menggunakan program DNAFit sejak Mei tahun lalu, Rutherford menggunakan hasil-hasilnya ke dalam program latihan yang dia jalani. Namun DNAFit belum dapat memastikan seberapa besar perkembangan penampilan Rutherford dibanding sebelumnya. "Yang kelihatan sekarang adalah Greg mampu mengangkat beban lebih baik di gym dan tingkat kepercayaan meningkat karena latihan yang dilakukannya," kata Direktur DNAFit Avi Lasarow.

REUTERS | MIRROR | GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita terkait

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

1 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

6 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

47 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

47 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

47 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya