Heboh Berlian Muncul dari Perut Bumi, Ini Cara Menambangnya

Reporter

Sabtu, 23 April 2016 01:11 WIB

Seorang karyawan memegang berlian biru tanpa cacat internal di rumah lelang Sotheby, London, Inggris, 15 Maret 2016. Berlian seberat 10,10 karat ini diperkirakan akan laku hingga Rp460 miliar pada lelang 5 April mendatang di Hongkong. REUTERS

TEMPO.CO, Vancouver - Banyak orang dan perusahaan melakukan penggalian untuk menemukan berlian. Memang, mineral langka ini dihasilkan pada tekanan dan temperatur tinggi di kedalaman 140-190 kilometer di bawah permukaan bumi.

Masalahnya, bagaimana mineral terkeras ini bisa naik ke permukaan bumi? Jawabannya ada dalam eksperimen yang dibuat Kelly Russell, ahli vulkanologi dari University of British Columbia Vancouver, Kanada.

"Berlian didorong mendekati permukaan oleh gas karbon dioksida," kata Russell. Prosesnya mirip munculnya gelembung gas setelah membuka tutup botol minuman berkarbonasi.

Di perut bumi, tekanan menjadi sangat tinggi, yang membuat karbon dioksida terikat bersama batuan membentuk batuan karbonat. Kelly menggunakan batuan yang kaya akan karbonat ini sebagai sampel pada percobaan di laboratorium.

Dia menaburkan mineral bernama orthopyroxene pada sampel. Setelah menunggu sekitar 20 menit, karbon dioksida pada batuan mulai meletup. "Gelembung terbentuk tepat di depan mata kami," ujar Russell, yang mengaku kaget.

Eksperimen ini mendekati apa yang terjadi di perut bumi. Lapisan mantel atas (7-400 km di bawah permukaan) mengandung 15-27 persen mineral orthopyroxene . Akibatnya, mineral ini mudah berinteraksi dengan batuan karbonat yang terdapat pada kedalaman 140-190 km.

Ketika hal itu terjadi, karbon dioksida terlepas dari material cair mendorong magma ke lapisan lebih atas dengan kecepatan 14 km per jam. Semakin mendekati permukaan, kandungan orthopyroxene semakin tinggi, sehingga membuat magma didorong semakin cepat. Perhitungan Russell menunjukkan magma terangkat dari kedalaman 120 km hanya dalam waktu 3-8 jam.

Teori dorongan oleh karbon dioksida ini sejalan dengan yang terlihat di lapangan. Berlian sebagian besar ditemukan bercampur dengan batuan kimberlite yang padat. Batuan ini muncul di permukaan setelah terjadi erupsi akibat perubahan tekanan di perut bumi.

Menurut James Head, ahli geologi dari Brown University, eksperimen Russell ini mengisi kekosongan pada peristiwa erupsi kimberlite . "Teori baru ini menjamin berlian menembus kerak bumi, lalu menyebar ke cincin dan kalung di seluruh dunia," kata Head.

SCIENCEMAG | AMRI MAHBUB

Berita terkait

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

5 hari lalu

LPEI dan Diaspora Indonesia Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Kolaborasi LPIE dengan institusi pemerintahan membawa mitra binaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) LPEI untuk pertama kalinya menembus pasar ekspor ke Kanada.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

5 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

9 hari lalu

Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.

Baca Selengkapnya

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

16 hari lalu

Kini Walikota Kanada, Pria Ini Pernah Jadi Gelandangan dan Pecandu Narkoba

Seorang walikota Kanada pernah menjadi gelandangan dan pecandu narkoba. Ia berhasil bangkit dan menjadi pemimpin sebuah kota di Kanada.

Baca Selengkapnya

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

18 hari lalu

Intel Kanada Temukan Campur Tangan Cina dalam Dua Pemilu

Laporan Badan Intelijen Keamanan Kanada (CSIS) menemukan bahwa ada campur tangan Cina dalam dua pemilu terakhir di negara itu.

Baca Selengkapnya

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

19 hari lalu

Siang Ini Amerika dan Kanada Alami Gerhana Matahari Total, Begini Tahapan Terjadinya

Walaupun Indonesia tidak alami gerhana matahari total yang terjadi hari ini, tetapi ini merupakan fenomena menarik di dunia.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

20 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

20 hari lalu

Sambut Wisatawan Gerhana Matahari Total, Kota di Kanada Umumkan Keadaan Darurat

Kawasan air terjun Niagara dinyatakan National Geographic sebagai salah satu tempat terbaik untuk melihat gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

23 hari lalu

World Central Kitchen Serukan Penyelidikan Independen Atas Pembunuhan Pekerjanya di Gaza

World Central Kitchen menyerukan "investigasi pihak ketiga yang independen" terhadap serangan udara Israel yang menewaskan tujuh stafnya di Gaza.

Baca Selengkapnya

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

23 hari lalu

Chef Pendiri World Central Kitchen: Israel Targetkan Pekerja Kami Secara Sistematis!

Chef Jose Andres mengatakan bahwa serangan Israel yang menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen di Gaza adalah serangan sistematis

Baca Selengkapnya