Inilah Nama Orang Terkenal yang Diabadikan Jadi Nama Spesies
Editor
Amri mahbub al fathon tnr
Kamis, 12 Mei 2016 13:38 WIB
TEMPO.CO, Jonesboro - Nama orang terkenal kerap dijadikan nama Latin spesies yang baru ditemukan. Contohnya adalah Gnathia marleyi yang diambil dari nama musikus reggae terkenal asal Jamaika, Bob Marley.
Meski namanya Marley, kutu ini tidak berambut gimbal. Warna tubuhnya pun bukan merah, kuning, hijau, seperti warna bendera Rastafari Movement, gerakan spiritual yang dianut Bob Marley.
Satu-satunya kesamaan antara kutu kecil ini dan musikus berambut gimbal yang meninggal pada 1981 tersebut adalah sama-sama berasal dari Karibia. Isopoda pengisap darah ini diketahui menyerang ikan tertentu yang hidup di terumbu karang di timur Laut Karibia yang dangkal.
“Saya menamai spesies ini, yang merupakan keajaiban alam sejati, menggunakan nama Marley karena rasa hormat dan kekaguman saya pada musik Marley,” kata Paul Sikkel, staf pengajar ekologi kelautan di Arkansas State University di Jonesboro, Amerika Serikat. “Ditambah lagi, parasit ini spesies Karibia yang sama uniknya dengan Marley.” Kini Marley bergabung dengan klub orang terkenal yang namanya digunakan sebagai nama spesies.
Kutu yang diberi nama Marley ini memiliki keunikan khusus. Isopoda gnathiid ini hanya makan ketika masih remaja. Kutu muda tersebut biasa bersembunyi dalam tumpukan koral atau alga sehingga dapat melancarkan serangan mendadak terhadap ikan yang diincar.
Sedangkan gnathiid dewasa tidak makan lagi. “Kami yakin parasit dewasa tetap hidup selama 2-3 pekan dengan mengandalkan pasokan terakhir yang dimakannya ketika masih muda dan akhirnya mati, semoga setelah mereka berkembang biak,” ujar Sikkel.
<!--more-->
Berikutnya, nama Barack Obama pun menginspirasi
Tak hanya Bob Marley, nama Presiden Barack Obama juga dikutip untuk menamai spesies, yaitu lumut kerak, Caloplaca obamae, yang tumbuh di Pulau Santa Rosa di California.
Komedian Stephen Colbert bahkan punya dua serangga yang dinamai seperti namanya. Sedangkan nama Mick Jagger disematkan pada trilobite yang telah punah, Aegrotocatellus jaggeri. Bahkan penyanyi cantik Beyonce juga menjadi “anggota” klub itu karena spesies lalat kuda dengan bokong berwarna keemasan diberi nama Scaptia (Plinthina) beyonceae.
Saat ini, tim Sikkel sedang meneliti apakah populasi gnathiid ini, G. Marleyi, berhubungan dengan kesehatan terumbu karang Karibia yang dikabarkan terus merosot. G. Marleyi, seperti gnathiid lain, serupa dengan nyamuk atau kutu pengisap darah dan bertanggung jawab atas beragam penyakit, termasuk penyakit yang menginfeksi ikan terumbu karang.
“Kami menduga degradasi koral ini memperluas habitat yang cocok bagi parasit eksternal untuk melancarkan serangan terhadap ikan inangnya,” tutur Sikkel. “Ketika jumlah ikan yang berpotensi sebagai inang menurun, inang yang tersisa akan lebih banyak digerogoti parasit.”
Sikkel pertama kali menemukan gnathiid yang baru diidentifikasi ini sekitar sepuluh tahun silam di Kepulauan Virgin di Amerika. Namun saat itu dia mengira kutu tersebut telah dideskripsikan. Seluruh tahap kehidupan G. marleyi, dari juvenil hingga dewasa, dilaporkan Sikkel dalam jurnal Zootaxia.
LIVE SCIENCE | ZOOTAXIA | AMRI MAHBUB