Kasus Flu Burung Naik, Jawa Barat Paling Rawan  

Reporter

Senin, 16 Mei 2016 15:48 WIB

Petugas dari Dinas Peternakan menyemprotkan desinfektan dan antiseptik ke kandang ayam milik warga saat razia unggas di kawasan Utan Kayu, Jakarta, 24 Maret 2016. Razia dengan target unggas pangan ini bertujuan untuk menekan pemaparan virus flu burung kepada manusia. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah kasus flu burung tahun ini kembali naik. Data Kementerian Pertanian menunjukkan, hingga 30 April lalu, sudah tercatat 148 kasus flu burung. Padahal sepanjang tahun lalu hanya tercatat 123 kasus. Jawa Barat menjadi wilayah yang paling rawan flu burung.

Direktur Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita, mengatakan penyakit flu burung kembali terjadi di daerah yang diwaspadai karena pernah terkena kasus serupa pada 2015. “Jawa, terutama kawasan Jawa Barat, adalah sumber utama letupan penyakit flu burung karena jumlah peternakannya lebih banyak dibanding daerah lain,” kata Diarmita dalam jumpa pers di Kementerian Pertanian, Senin, 16 Mei 2016.

Sejak 2007, jumlah kasus flu burung terus menurun. Pada 2007, tercatat 2.751 kasus. Sedangkan pada 2015 tinggal 123 kasus flu burung. Total unggas yang mati akibat virus avian sejak Januari lalu mencapai 77.211 ekor.

Di Jawa Barat, sudah terjadi 56 kasus flu burung atau hampir sepertiga dari total kasus nasional sepanjang tahun ini. Padahal selama 2015 hanya terjadi 35 kasus. Serangan flu burung terjadi di Depok, Bekasi, Subang, Indramayu, Majalengka, Kota Tasikmalaya, Purwakarta, dan Kuningan. Sejak Januari lalu, lebih dari 15 ribu ekor unggas di Jawa Barat mati akibat flu burung.

Daerah rawan flu burung lainnya dengan lebih dari dua kasus adalah Lampung, 26 kasus, Sulawesi Selatan (20), Kalimantan Utara (14), Jawa Tengah (7), Jawa Timur (6), dan Banten (5). “Wilayah Jawa ini biang kerok avian influenza,” kata Diarmita. “Jika lalu lintas distribusi unggas tidak dijaga ketat, penyakitnya menyebar ke mana-mana.”

Selain masalah perawatan di level peternak, kenaikan kasus flu burung disebabkan antara lain oleh lemahnya pengawasan jalur distribusi unggas dan efek perubahan cuaca yang ekstrem. “Pasar tradisional yang menjual ayam hidup itu rentan jadi sumber peredaran virus avian,” kata Diarmita.

Menurut Diarmita, peredaran unggas di Indonesia sangat kompleks. Banyak unggas yang dijual di pasar berasal dari peternakan-peternakan kecil yang berpotensi terinfeksi virus flu burung. “Kalau peternakan besar itu mudah mengawasinya dan mereka umumnya juga waspada karena ini berkaitan dengan bisnis,” kata Diarmita. “Yang repot itu mengawasi unggas dari peternakan belakang rumah.”

Menurut M. Azhar, Koordinator Unit Respons Cepat Penyakit Hewan Menular Strategis Kementerian Pertanian, para peternak atau pemilik unggas rumahan seharusnya waspada bahwa penyakit flu burung masih ada dan berpotensi menyebar.

Azhar mengatakan, pemeliharaan, kebersihan kandang, dan vaksinasi unggas harus dijaga. Unggas rumahan, seperti ayam kampung yang dipelihara warga, harus ditempatkan dalam area berpagar. "Selama ini banyak membiarkan berkeliaran ke mana-mana, kotorannya juga tersebar. Ini yang berisiko tinggi terhadap flu burung," kata Azhar.

GABRIEL WAHYU TITIYOGA

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

9 jam lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

2 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

4 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

4 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

6 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

7 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

8 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

8 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

12 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

13 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya