Bermutasi, Virus Flu Burung di Jawa Berbeda-beda Karakter

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 30 Mei 2016 15:35 WIB

Situasi peternakan Itik milik Sunaryo di Desa Sukorejo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Minggu siang, 3 April 2016. Ribuan Itik mati akibat serangan virus flu burung di peternakan ini. TEMPO/David Priyasidharta

TEMPO.CO, Surabaya - Doktor asal Universitas Airlangga mengungkapkan hasil penelitiannya mengenai virus flu burung alias Avian Influenza. Berdasarkan risetnya, ia menemukan adanya mutasi virus flu burung dari 2012-2015 di Jawa Timur, termasuk Indonesia.


“Jadi, antara virus flu burung di satu wilayah dengan wilayah lain sudah berbeda karakteristik,” kata Dr Iswahyudi, drh, MP kepada wartawan usai menjalani sidang disertasi di Fakultas Kedokteran Hewan Unair Surabaya, Senin, 30 Mei 2016.

Hasil itu terangkum dalam disertasi yang berjudul “Karakteristik Asam Amino Virus Flu Burung di Pulau Jawa Periode 2012-2015 sebagai Landasan Pemantapan Kebijakan Pengendalian Penyakit Flu Burung di Indonesia.” Mutasi virus itu ditunjukkan dari analisis homologi asam amino terhadap 14 sekuens sampel di pulau Jawa pada periode tersebut.

Virus flu burung yang bersirkulasi pada 2012 di Surabaya, muncul di wilayah dan tahun yang berbeda, yakni di Lamongan tahun 2014. Demikian pula virus flu burung yang terjadi di Malang tahun 2013 muncul di wilayah yang berbeda di Surabaya pada tahun 2014. “Ini bermakna bahwa telah terjadi perpindahan virus antar wilayah dalam satu provinsi,” ujarnya.

Begitu pula dengan kasus flu burung yang terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Isolat yang berasal dari Cianjur tahun 2015 memiliki homologi sebesar 100 persen dengan isolat yang berasal dari Bogor tahun 2014 dan Garut pada tahun 2015. “Artinya, telah terjadi perpindahan virus, karena Bogor sebagai pusat permintaan baik unggas hidup maupun daging dan telur unggas di wilayah Jawa Barat.”

Fakta lain, virus yang bersirkulasi adalah virus lokal, bukan dari luar Indonesia. Virus itu selama ini ada di Indonesia berdasarkan pohon filogenetik. Namun, kata dia, perubahan karakter tersebut salah satunya disebabkan oleh implementasi kebijakan pengendalian dan penanggulangan penyakit flu burung yang tidak tepat.

Untuk itu, pria yang juga menjabat Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jawa Timur itu mengusulkan beberapa hal. Pertama ialah adanya jejaring Dinas Peternakan dari tingkat pusat sampai daerah. “Di tingkat provinsi harus ada dinas peternakan, di kabupaten harus ada dinas peternakan,” ujar Iswahyudi.

Kedua, ialah dukungan anggaran yang cukup dari pemerintah, baik pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. “Ini sebagai wujud sharing responsibility sesuai amanat Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.”

Flu burung menjadi perhatian penting dunia sejak tahun 2003, hingga menyebar ancaman di 16 negara dunia. Di Indonesia, sejak tahun 2005 sampai Januari 2016, flu burung telah menyebabkan 167 orang meninggal dunia dari 199 orang yang terinfeksi. Angka tingkat kefatalan kasus (Case Fatality Rate) sebesar 83,9 persen.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

2 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

1 hari lalu

Sebanyak 14.516 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK 2024 di Unair, Simak Sistem Baru Penilaiannya

Universitas Airlangga mulai menggelar gelombang pertama UTBK 2024. Penyelenggara tes mengingatkan sistem baru pembobotan dalam nilai UTBK.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

2 hari lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

3 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

7 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

21 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

42 hari lalu

Ini Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin

Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

53 hari lalu

Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

15 Februari 2024

Mahasiswa Unair Raih Penghargaan di Thailand, Berkat Rekomendasi Kebijakan Publik Transportasi Massal

Mahasiswa Unair meraih penghargaan dalam Young ASEAN Leaders Policy Initiative di Thailand. Rekomendasinya dinilai sebagai inisiatif terbaik.

Baca Selengkapnya