Ternyata Inilah Manfaat Rahasia Sisik Buaya

Reporter

Sabtu, 11 Juni 2016 05:55 WIB

Sebanyak 24 ekor buaya yang ada di kebun binatang ini terdiri dari jenis aligator, caiman, dan gharial. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Nashville - Penelitian yang dilakukan tim ilmuwan dari Universitas Vanderbilt di Amerika Serikat menunjukkan buaya ternyata bersifat sensitif. Mereka menemukan struktur kubah kecil berpigmen dengan bintik hitam pada ujungnya. Struktur yang tertanam pada sisik buaya ini berfungsi sebagai sensor.

Responsnya terhadap tekanan dan getaran jauh lebih peka ketimbang jaringan saraf peraba pada ujung jari manusia. "Buaya menggunakan sensor ini untuk mendeteksi riak dan getaran kecil dalam air," ucap Duncan Leitch, yang memimpin penelitian itu. Kemampuan yang sama juga dimiliki aligator, keluarga buaya yang lebih banyak tinggal di kawasan subtropis.

Buaya dan aligator dikenal sebagai hewan dengan tubuh berlapis sisik yang tebal. Tutupan "baju zirah" ini sudah dimiliki buaya dan aligator sejak zaman purba dan tidak pernah berubah hingga saat ini. Leitch mengatakan kubah berbintik hitam tersebut tersebar merata pada permukaan tubuh buaya.

Setiap lempeng sisik buaya memiliki setidaknya satu bintik hitam, yang dikenal sebagai integumentary sensor organs (ISO). "Kami tidak mengira bintik-bintik hitam itu begitu sensitif, mengingat buaya seperti kendaraan berat lapis baja," ujar Leitch, seperti dilansir Journal of Experimental Biology.

Fungsi organ sensor ini telah lama memunculkan perdebatan di kalangan ilmuwan. Satu versi menduga bintik itu sebagai sumber sekresi minyak yang menjaga tubuh buaya tetap bersih. Versi lain menyebutkan fungsinya sebagai pendeteksi medan listrik, medan magnet, salinitas air, tekanan, dan getaran.

Pada 2002, tim yang dipimpin Leitch menemukan buaya dalam akuarium gelap dapat mendeteksi lokasi tetesan tunggal air secara akurat. Bahkan hewan buas itu tidak kehilangan kemampuan mendeteksi riak air saat pendengarannya diganggu kebisingan. Temuan ini menarik perhatian tim untuk lebih mendalami fungsi ISO.

Dari hasil penelitian terhadap aligator Amerika dan buaya Nil, tim menemukan bintik-bintik sensor terhubung langsung ke otak lewat ganglia trigeminal, bundel saraf yang memberi sensasi ke wajah dan rahang manusia. Sayangnya, Leitch dan rekan-rekan tidak meneliti fungsi ISO lain, seperti untuk sekresi minyak, pendeteksi medan listrik, atau salinitas air.

"Hewan yang mampu mendeteksi medan magnet memiliki sensor yang tertanam di dalam tubuhnya, bukan pada permukaan tubuh," tuturnya. Lagi pula, kata Leitch, ISO memang lebih sempurna disetel untuk mendeteksi riak air. Sebab, buaya dan aligator menghabiskan sebagian besar waktunya berendam di air untuk mengintai mangsa.

Leitch mengatakan sistem sentuhan buaya sangat luar biasa. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan buaya mendeteksi gerakan air yang diciptakan mangsa yang sedang berenang, tapi untuk menentukan lokasi persis mangsanya. Buaya dapat dengan cepat menerkam mangsa, kemudian melahapnya.

JOURNAL OF EXPERIMENTAL BIOLOGY | AMRI MAHBUB




Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

4 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

4 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

5 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

5 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

8 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

8 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya