Nenek Moyang Manusia Ternyata Pemakan Rumput  

Reporter

Kamis, 16 Juni 2016 15:44 WIB

Fisik dan otak manusia modern lebih kecil dari nenek moyangnya. (dailymail)

TEMPO.CO, Oxford - Jauh sebelum mengenal daging dan biji-bijian, ternyata nenek moyang manusia adalah pemakan rerumputan. Itu terungkap lewat penelitian fosil gigi yang ditemukan di Chad, Afrika.

Dari fosil tersebut, tim peneliti yang terdiri atas para ahli lintas negara menemukan apa yang menjadi sumber energi nenek moyang manusia pada 3,5 juta tahun lampau. Fosil gigi itu diperoleh dari tiga fosil Australopithecus bahrelghazali di dua lokasi penggalian di Chad. A. bahrelghazali dikenal sebagai spesies hominin awal yang ditemukan di negara tersebut.

Enamel gigi menjadi fokus pencarian peneliti. Lapisan terluar gigi yang mengendapkan mineral ini menyimpan jejak makanan yang dikunyah manusia purba. Melalui pemeriksaan rasio isotop karbon, peneliti bisa menentukan jenis makanan yang dikonsumsi.

"Mereka memakan rerumputan tropis dan alang-alang," ujar ahli analisis isotop dari Research Laboratory for Archaeology and the History of Art, Oxford University, Julia Lee-Thorp, pada laman resmi universitas tersebut.

Penemuan manusia pemakan rumput ini sangat mengherankan para ilmuwan. Selama ini, tak ada kera besar Afrika, termasuk simpanse, yang mengkonsumsi tumbuhan yang banyak ditemukan di kawasan tropis dan subtropis itu. Hanya babon padang rumput yang diketahui memakan rumput dan ilalang. "Lebih mengejutkan lagi, A. bahrelghazali makan lebih banyak rumput ketimbang babon," ucapnya.

Penelitian terdahulu menyebutkan enamel gigi yang kuat diperlukan untuk mengunyah makanan keras, seperti biji-bijian dan kacang-kacangan. Penelitian Lee-Thorp menawarkan skenario berbeda. Pola konsumsi biji-bijian baru hadir belakangan setelah manusia memakan rerumputan. Gigi A. bahrelghazali sangat kasar dan memiliki kemampuan menggerus makanan seperti rerumputan tropis. Akar dan umbi juga menjadi makanan pokok manusia purba dari Chad ini.

Tiga fosil manusia purba itu ditemukan pada dua situs di Gurun Djurab. Gurun ini merupakan daerah kering dan tandus dekat bekas Sungai Bahr el Ghazal yang dulunya menghubungkan dua cekungan di sekitar Sungai Chad. Peneliti menemukan, pada masa lalu, daerah ini ditumbuhi berbagai jenis tumbuhan perdu dan rerumputan.

SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB


Baca juga:
Begini Cara Mudah Mendeteksi Calon Juara Euro 2016
Euro, Copa, Dominasi Eropa





Advertising
Advertising

Berita terkait

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

9 Januari 2024

Kate Middleton Menapaki 42 Tahun, Putri Wales yang Pernah Jalani Masa Kecil di Yordania

Kate Middleton genap 42 tahun. Bagaimanakah perjalanan hidupnya sejak kecil lalu menjadi istri Pangeran William, Putra Mahkota, Kerajaan Inggris Raya

Baca Selengkapnya

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

9 November 2023

British Council Dukung Pendidikan Indonesia Lewat Dua Program untuk Guru

British Council Indonesia memaparkan hasil kerja sama Inggris Raya dengan Indonesia dalam sektor pendidikan dan Bahasa Inggris.

Baca Selengkapnya

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

15 Juli 2023

Goodwood Festival of Speed Hari Ini Ditiadakan karena Cuaca Buruk

Penyelenggaraan Goodwood Festival of Speed 2023 pada hari ini, Sabtu, 15 Juli 2023, harus ditiadakan karena cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

12 April 2023

Inggris Raya dan Irlandia Bidik Tuan Rumah Bersama Euro 2028, Italia Melamar untuk Euro 2032

UEFA akan mengevaluasi setiap tawaran tuan rumah Euro dalam beberapa bulan mendatang.

Baca Selengkapnya

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

28 Maret 2023

Humza Yousaf: Pemimpin Muslim Pertama Skotlandia, Bertekad Merdeka dari Inggris

Humza Yousaf, Muslim keturunan Pakistan, terpilih menjadi pemimpin Skotlandia, yang berjanji berjuang untuk merdeka dari Kerajaan Inggris.

Baca Selengkapnya

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

12 Februari 2023

Logo Penobatan Raja Charles Dekat dengan Alam, Ini Maknanya

Lambang resmi yang akan digunakan dalam penobatan Raja Charles pada bulan Mei mendatang menggambarkan perhatian raja pada kampanye lingkungan.

Baca Selengkapnya

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

31 Oktober 2022

Hari Halloween 31 Oktober: Menengok Sejarah Halloween

Halloween berasal dari festival yang dilakukan oleh bangsa Celtic kuno bernama Samhain.

Baca Selengkapnya

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

6 Oktober 2022

Bertemu Gus Muhaimin, Ketua DPR Inggris Raya Kagum Kebhinekaan RI

Indonesia disebut sebagai negara yang kaya dan memiliki harmoni dalam kehidupan berbangsa.

Baca Selengkapnya

Kisah Raja Charles II Membalas Dendam Kematian Ayahnya: Tragedi Dua Raja Charles di Inggris

13 September 2022

Kisah Raja Charles II Membalas Dendam Kematian Ayahnya: Tragedi Dua Raja Charles di Inggris

Raja baru Inggris Raya memilih nama Raja Charles III dan tak mengubahnya. Padahal, sejarah mencatat dua Raja Charles sebelumnya punya reputasi kelam.

Baca Selengkapnya