Ilmuwan Ini Coba Kuak Misteri Bintang Rock yang Mati Muda  

Reporter

Jumat, 17 Juni 2016 15:09 WIB

Kurt Cobain dari Nirvana selama rekaman dari MTV Unplugged di Sony Studios di New York City, Amerika (11/18/93). vokalis dari Band Nirvana sekaligus legenda dari aliran musik grunge ini. Karya dari Kurt ternyata memberi pengaruh pada perkembangan musik dunia. Tapi ternyata Kurt tidak bisa lama menikmati kesuksesannya. Pada tanggal 5 April 1994, Kurt ditemukan bunuh diri di rumahnya. Saat itu, Kurt masih berusia 27 tahun. (Getty Images/Frank Micelotta)

TEMPO.CO, Liverpool - Bintang rock ternyata benar-benar meninggal pada usia muda, terutama bila mereka menyanyi solo. Hasil studi yang mengejutkan ini dilakukan oleh peneliti asal Inggris.

Mereka mempelajari kehidupan 1.489 penyanyi rock di Amerika Utara dan Eropa dalam 50 tahun terakhir, dari Elvis Presley yang mencapai ketenaran pada 1950-an hingga anggota band Arctic Monkeys yang terkenal pada 2006. Tingkat survival di antara para bintang rock tersebut lantas dibandingkan dengan populasi umum.

Rock star, entah artis solo atau anggota sebuah grup musik, mati lebih cepat daripada yang diharapkan berdasarkan usia, gender, dan etnisnya. Namun tim peneliti menemukan bahwa artis yang bersolo karier berpeluang dua kali lebih besar meninggal dalam usia muda ketimbang penyanyi yang tergabung dalam sebuah band.

Penelitian yang dipimpin Mark Bellis dari Pusat Kesehatan Publik, Liverpool John Moores University, itu menunjukkan bahwa 10,2 persen pemain band Amerika Utara mati muda dibandingkan dengan 22,8 persen artis solo. Di Eropa, 5,4 persen pemain band mati muda dibandingkan dengan 9,8 persen artis solo.

Alasan terjadinya perbedaan ini tidak diketahui. Peneliti menduga hal itu terkait dengan tingkat ketenaran yang dicapai artis solo dibanding anggota band. Para peneliti mengatakan ada kemungkinan pula bahwa dukungan dari anggota band lainnya menyediakan bantuan yang melindungi mereka dari kematian dini, tapi studi lanjutan diperlukan guna menjawab pertanyaan tersebut.

Penyalahgunaan obat di kalangan rock star, yang dapat menyebabkan kematian dini, kerap diasosiasikan dengan budaya ketenaran. Namun peneliti menemukan bukti bahwa peristiwa buruk pada masa kecil para bintang itu, misalnya kekerasan fisik atau perceraian orang tua, dapat berperan dalam kehidupan sang artis.

Peristiwa buruk pada masa kanak-kanak, kata peneliti, diketahui menjadi faktor risiko penyalahgunaan obat ketika anak itu dewasa. Penelitian gabungan ilmuwan Centre for Public Health, Liverpool John Moores University, dan Department of Health di Manchester itu juga menemukan sekitar separuh musikus yang meninggal akibat obat, alkohol, atau kekerasan setidaknya mengalami satu kejadian buruk pada masa kecilnya.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

1 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Begini Fans Mengenang 30 Tahun Kepergian Kurt Cobain

20 hari lalu

Begini Fans Mengenang 30 Tahun Kepergian Kurt Cobain

Juan Prado Teno, seorang drummer dari Chili dan kelompok fans Nirvana Latino, mengatakan dia mengidentifikasi diri dengan energi murni Kurt Cobain.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

41 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

41 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

42 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

9 Januari 2024

Menengok Silsilah Keluarga Kate Middleton

Kate Middleton atau Catherine, Putri Wales lahir pada 9 Januari 1982 dan tepat hari ini usianya menginjak 42 tahun. Silsilahnya?

Baca Selengkapnya