Pesawat Penyelidik NASA Bersiap Mengorbit Planet Yupiter

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 4 Juli 2016 17:19 WIB

Gambar ilustrasi pesawat ruang angkasa NASA, Juno, yang mendekati planet Jupiter. AP

TEMPO.CO, Miami - Juno, sebuah pesawat luar angkasa tak berawak milik Badan Aeronautika dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), kini tengah bergerak menuju ke arah planet Yupiter dalam misi senilai US $ 1,1 miliar (Rp 14,4 triliun) untuk mengelilingi planet terbesar dalam tata surya itu serta menjelaskan asal usulnya.

Mulai Senin malam, 4 Juli, hingga Selasa, 5 Juli, kendaraan bertenaga surya dengan ukuran seluas lapangan basket profesional itu akan terbenam ke dalam atmosfer beracun Yupiter untuk memulai pengorbitan selama hampir dua tahun. Juno akan mempelajari Yupiter secara intensif, mengintip jauh ke dalam gas raksasa itu untuk membantu para peneliti lebih memahami bagaimana planet itu terbentuk dan berevolusi.

Selama orbit ini, Juno akan menggunakan sembilan instrumen ilmu pengetahuan untuk memetakan medan magnet, medan gravitasi dan struktur internal Yupiter. Pengukuran ini harus mengungkapkan apakah Yupiter memiliki inti batu, informasi kunci untuk memahami bagaimana dan kapan planet besar itu terbentuk.

Yupiter adalah planet kelima dari matahari. Atmosfernya terdiri dari hidrogen dan helium serta zat padat dengan terlalu banyak radiasi hingga lebih 1.000 kali lipat tingkat fatal bagi manusia. Planet raksasa yang dipenuhi gas itu juga diselubungi medan magnetik paling kuat dalam sistem surya.

"Yupiter itu seumpama planet yang tergantung pada steroid. Segala sesuatu tentangnya amat ekstrem," kata peneliti utama Juno, Scott Bolton, dari Institut Penelitian Barat Daya di San Antonio, Texas.

Yupiter terkenal karena 'Great Red Spot', yang sebenarnya merupakan badai raksasa, lebih besar dibandingkan Bumi yang bergelora selama beratus tahun. Planet itu terdiri dari amonia dan air yang tampak sebagai pusaran berwarna merah, cokelat dan krem.

Bolton menambahkan bahwa dia kini sangat senang dan bercampur tegang. Meskipun secara keseluruhan pesawat tersebut adalah robotika, namun Bolton mengakui minggu ini akan sangat menegangkan karena tidak sabar menunggu aksesinya ke dalam orbit, lima tahun setelah diluncurkan dari Cape Canaveral, Florida.

Juno diambil dari nama isteri Yupiter, raja para dewa dalam mitologi Romawi. Dalam kisahnya Dewi Juno bisa melihat melalui awan yang dibuat Yupiter untuk menyembunyikan kesalahannya. Sama seperti kisah tersebut, pesawat ruang angkasa itu akan mengintip melalui atmosfer tebal Yupiter untuk mendapatkan kebenaran yang tersembunyi di dalamnya.

NBC NEWS|CNN|YON DEMA

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

26 menit lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

10 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

14 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

15 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

15 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

19 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

20 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

21 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya