Mahasiswa Ubaya Manfaatkan Limbah Rotan Jadi Casing Ponsel  

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Rabu, 20 Juli 2016 15:51 WIB

Petugas Direktorat Jenderal Bea Cukai saat menunjukkan barang bukti sitaan rotan dari dalam kontainer, di Jakarta International Container Terminal, Tanjung Priok, Rabu (18/9). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pembungkus (case) telepon seluler biasanya terbuat dari plastik. Namun mahasiswa Universitas Surabaya (Ubaya), Isahito Norhatan, membuatnya dari limbah rotan. "Ide itu muncul karena saya melihat banyak limbah kulit rotan yang tidak terpakai dan dibiarkan begitu saja," katanya melalui rilis tertulis pada Rabu, 20 Juli 2016.

Mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif (FIK) itu lalu menyulap rotan menjadi barang artistik. Berdasarkan pengamatannya, Isahito menilai, limbah rotan jarang diolah menjadi barang yang bernilai lebih. Kemudian, ia membuatnya melalui beberapa tahap.

Tahap pertama, limbah kulit rotan diubah menjadi serat rotan agar mudah digunakan. "Lalu, serat rotan di-press menggunakan alat press dan dicetak menjadi bentuk casing ponsel sesuai dengan dengan yang dibutuhkan," tutunya. Tahap terakhir ialah finalisasi serat rotan yang telah dicetak, dirapikan, kemudian siap digunakan.

Meski terbuat dari limbah rotan, Isahito menjamin produk buatan tangannya itu tahan lama. Sebab, pembungkus ponsel berukuran 12,6 x 6,1 sentimeter itu menggunakan bahan hardcase sehingga tidak mudah tergores. "Desainnya yang ramping juga akan memaksimalkan penampilan gadget penggunanya."

Isahito menghabiskan biaya Rp 1,5 juta. Namun, bila diproduksi secara massal, biaya per produk bisa ditekan menjadi Rp 99 ribu. Warnanya tersedia dalam beberapa pilihan, seperti merah, hijau, dan biru. "Bahkan untuk cokelat bisa pakai bahan pewarna alami, misalnya dari kayu secang dan daun tarum."

Ke depan, ia ingin mengembangkan produk ini dan bekerja sama dengan fakultas lain. Tujuannya untuk memodifikasi bagian perekat sehingga produknya lebih fleksibel dan tahan air. "Setelah berhasil, baru saya memproduksi produk ini ke masyarakat dan membuatnya untuk semua jenis dan merek ponsel maupun tablet,” ujarnya.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya