Mahasiswa ITS Bikin Aplikasi Anti-Begal  

Reporter

Rabu, 10 Agustus 2016 15:17 WIB

peta macet Google Maps

TEMPO.CO, Surabaya - Lima mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menciptakan sebuah aplikasi anti-begal. Ide pembuatan aplikasi bermula dari keresahannya terhadap tindak kriminalitas begal di masyarakat. Berbekal data kasus begal di Polda Metro Jaya tahun 2015, mereka membuat aplikasi bernama Partmaps.

Partmaps berasal dari kata partners dan map, atau teman dan peta. "Partmaps adalah aplikasi berbasis smartphone Android yang dibuat untuk memudahkan para penggunanya saling memantau keberadaan satu sama lain," kata ketua tim Alvin Rahman melalui siaran pers, Rabu, 10 Agustus 2016. Alvin mengerjakan Partmaps bersama Achmad Affandi, Stezar Priansya, Noptrina Puspitasari, dan Shaqilla Az Zahra.

Alvin menjelaskan, terdapat dua fitur utama dalam Partmaps, yakni peta digital dan threat button (tombol ancaman). Prinsip kerjanya, para pengguna dapat mengetahui titik lokasi teman-temannya sesama pengguna Partmaps yang tergabung dalam satu grup melalui peta digital.

Selanjutnya, threat button digunakan untuk mengirim notifikasi ancaman secara cepat ke semua teman grup dengan menekan tombol volume pada ponsel pintar. Semua anggota grup berhak mengonfirmasi kebersediaan mereka untuk datang menolong atau tidak. "Pengirim notifikasi bahaya juga akan tahu siapa saja yang akan datang menolongnya," ujarnya.

Sebaliknya, apabila keadaan telah dirasakan aman oleh sang pengirim notifikasi, ia akan menekan tombol aman untuk mengabarkannya. Semua fitur-fiturnya berfungsi saat pengguna tersambung dengan koneksi Internet dan GPS dalam posisi aktif.

Aplikasi Partmaps ini diklaim memiliki keunggulan karena mempermudah para pengguna memberikan kabar saat dalam kondisi bahaya. "Lebih mudah sekali tekan tombol volume daripada kirim SMS atau chat," tutur Alvin.

Tak hanya untuk kasus pembegalan, aplikasi ini juga mengakomodasi kasus lain seperti kecelakaan dan ban bocor. Setiap kasus memiliki bobot yang berbeda. Sistem akan menghitung ketersediaan pengguna berkondisi aman dengan prioritas kasus. "Jadi, kebutuhan jumlah penolong akan disesuaikan dengan kasus yang dialami," tutur Alvin.

Setelah lolos mendapat pendanaan melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC), Alvin dan keempat kawannya membawa karya mereka ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Partmaps memang belum secara resmi dirilis bebas. Namun, Alvin dan timnya menargetkan bisa menggandeng pihak pemerintah dan kepolisian untuk mendukung aplikasi ini. "Dengan begitu, orang-orang dapat dengan mudah menolong sesama dengan nyata. Tidak hanya share dan like seperti yang sekarang terjadi," kata mahasiswa asal Tulungagung itu.

ARTIKA RACHMI FARMITA

Berita terkait

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

21 jam lalu

PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya

PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.

Baca Selengkapnya

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

1 hari lalu

Bambang Pramujati Resmi Dilantik Sebagai Rektor ITS Periode 2024-2029

ITS melantik Bambang Pramujati sebagai rektor baru periode 2024-2029, menggantikan Mochamad Ashari.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

6 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

6 hari lalu

Eri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.

Baca Selengkapnya

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

8 hari lalu

Pembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024

Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

13 hari lalu

Biaya Kuliah ITS 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri Beasiswa ITS tahun akademik 2024

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

13 hari lalu

Mudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi

Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

14 hari lalu

ITS Targetkan 30 Persen Mahasiswa Dapat Beasiswa, Dana Pencairannya Meningkat Sejak 2020

ITS berencana meningkatkan jumlah mahasiswa penerima beasiswa.

Baca Selengkapnya

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

22 hari lalu

Akibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak

Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.

Baca Selengkapnya

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

25 hari lalu

Riwayat Pendidikan 4 Menteri Jokowi yang Beri Keterangan Saat Sidang Sengketa Pilpres di MK

Ini pendidikan terakhir 4 menteri Jokowi yang dipanggil MK pada sidang sengketa pilpres: Sri Mulyani, Risma, Muhadjir Effendy, Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya