Demam Pokemon GO Mulai Memudar, Bakal Berumur Pendek?  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 23 Agustus 2016 10:21 WIB

Seorang pengguna ponsel memperlihatkan saat dirinya tengah memainkan Pokemon Go di tengah jalan raya di distrik Shibuyam, Jepang, 21 Juli 2016. Pokemon Go pertama kali dikeluarkan di Amerika Serikat, Australia, dan Selandia Baru pada tanggal 6 Juli. REUTERS

TEMPO.CO, San Francisco - Permainan Pokemon GO telah mencapai puncaknya dan sudah mengalami penurunan, menurut penasihat investasi Axiom Capital Management.

Jumlah pengguna aktif harian, unduhan, keterlibatan, dan waktu yang dihabiskan di aplikasi ini setiap hari di bawah posisi tertinggi mereka hanya dalam waktu satu bulan dan menunjukkan tren penurunan, menurut data yang dikumpulkan oleh Sensor Tower, SurveyMonkey, dan Apptopia, serta dipasok ke Bloomberg oleh Aksioma.

Baca:
Cak Lontong: Sebelum Pokemon GO, Kita Sudah Punya Pokemon
Larangan Bermain Pokemon GO
Pokemon GO Hadir di 26 Negara Baru, Indonesia?

Ini akan menjadi berita baik untuk investor dan eksekutif di Facebook, Twitter, Tinder, dan Snapchat, menurut analis senior dari Axiom, Victor Anthony, sebagaimana dikutip CNET, Senin, 22 Agustus 2016.

"Mengingat peningkatan pesat dalam penggunaan Pokemon GO app sejak peluncuran pada Juli, investor telah khawatir bahwa permainan ini telah memperkecil waktu yang dihabiskan untuk aplikasi mobile lainnya," tulis Anthony dalam sebuah catatan yang dikutip Bloomberg.

Tidak lama setelah Pokemon GO diluncurkan pada Juli, pengguna segera menghabiskan lebih banyak waktu bermain game augmented reality ini dibandingkan waktu yang digunakan di aplikasi Snapchat, Twitter, dan bahkan Facebook.

Jika kecenderungan ini terus berlanjut, data itu menunjukkan popularitas Pokemon GO akan berumur pendek, bersama dengan game augmented pada umumnya, tulis Anthony.

"Data Google Trends sudah menunjukkan penurunan minat dalam augmented reality, sedangkan minat virtual reality tetap tinggi," ia menyimpulkan.

Niantic Labs, pencipta Pokemon GO, belum menanggapi permintaan komentar.

CNET | ERWIN Z.


Berita terkait

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

10 menit lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

3 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

13 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

18 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

18 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

18 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

22 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

1 hari lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya