WhatsApp Luncurkan Fitur Video Call, Ini Keunggulannya

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 15 November 2016 18:15 WIB

Fitur video calling di WhatsApp.techcrunch.com

TEMPO.CO, San Francisco - Aplikasi panggilan video telah ada selama setidaknya satu dekade. Skype menawarkan panggilan video gratis pada tahun 2006, Apple meluncurkan FaceTime pada tahun 2010, Facebook Messenger meluncurkan panggilan video tahun lalu dan Google sekarang memiliki Duo.

Namun, masuknya WhatsApp adalah sesuatu yang lebih besar, terutama di pasar negara berkembang. Hal terbesar pada WhatsApp adalah basis penggunanya, lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Sebagai perbandingan, Skype memiliki sekitar 300 juta pengguna aktif bulanan secara global, sementara WhatsApp memiliki 160 juta pengguna hanya di India saja.

WhatsApp dibangun pada saat operator menetapkan biaya untuk setiap pesan yang dikirim. Dengan WhatsApp, Anda bisa mengirim pesan terbatas secara gratis jika Anda berada di hotspot Wi-Fi. WhatsApp awalnya mendemokratisasi pesan teks dan pesan multimedia, kemudian panggilan suara dan sekarang siap untuk melakukan hal yang sama dengan video call.

Berkat akarnya di pasar negara berkembang (ia menjadi sorotan di AS ketika Facebook mengakuisisinya), WhatsApp berkembang ke mana-mana dan telah berhasil menjadi platform pesan dan komunikasi terbesar di dunia. Ia bekerja dengan baik pada smartphone termurah dan jaringan yang lambat. Itu dibangun untuk dunia mobile dan dan itu adalah keuntungan besar.

Baca:
Mitos di Balik Heboh Supermoon: Kiamat hingga Markas Nazi
Lenovo Rilis ThinkPad untuk Start Up dan Pendidikan
WhatsApp Resmi Luncurkan Fitur Video Call


Keindahan WhatsApp adalah bahwa Anda tidak memerlukan grafik sosial untuk menggunakannya, seperti Facebook Messenger atau Google Hangouts. Nomor telepon dan kontak dalam buku telepon Anda adalah grafik sosial Anda. Pengguna juga tidak perlu memiliki akun email untuk mendaftar, tidak seperti Skype dan Hangouts, dan pengguna tidak terkunci pada satu ekosistem tertentu seperti Apple FaceTime.

Di pasar negara berkembang seperti India, di mana orang mengakses internet menggunakan ponsel Android murah dan kebanyakan tidak menggunakan PC, yang berarti sebagian besar pengguna bahkan tidak memiliki alamat email, WhatsApp akan menjadi pilihan pertama mereka untuk video call.

Tidak seperti kebanyakan layanan pesan lainnya, yang digunakan oleh pengguna akhir, WhatsApp telah diadopsi oleh instansi pemerintah. Banyak pemerintah negara bagian dan departemen polisi di India juga sudah menggunakan WhatsApp untuk membiarkan warga menjangkau mereka dan video call mungkin bisa memperkuat hal itu. Bayangkan bisa mendaftarkan keluhan polisi melalui video call WhatsApp daripada harus pergi ke kantor polisi.

Rahasia tentang aplikasi dan layanan pesan adalah bahwa orang menggunakan layanan di mana teman-teman mereka dan keluarga mereka menggunakannya, bukan didorong oleh fitur terbaru. WhatsApp memiliki hal ini dan sekarang dapat bersaing dengan platform lain. *

MASHABLE | ERWIN Z

Berita terkait

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

3 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

4 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

5 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

7 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

17 jam lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

17 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

22 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

22 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

23 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya