Prediksi Ancaman Keamanan Cyber di Tahun 2017

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 25 November 2016 04:10 WIB

Ilustrasi Cyber Crime. moubamba.com

TEMPO.CO, Jakarta - Fortinet, salah satu pemain global dalam solusi keamanan cyber berkinerja tinggi, hari ini 24 November 2016, mengeluarkan prediksi keamanan cyber di tahun 2017.

Derek Manky, global security strategist Fortinet, mengatakan perluasan permukaan yang dapat diserang akibat inovasi teknologi seperti cloud computing dan perangkat IOT, kekurangan bakat keamanan cyber, dan tekanan peraturan menjadi faktor pendorong yang signifikan bagi ancaman cyber.

Berikut prediksi Fortinet.

1. Dari cerdas hingga lebih cerdas.

Ancaman semakin pintar dan semakin mampu beroperasi secara mandiri. Di tahun mendatang Fortinet memperkirakan akan ada malware yang dirancang "seperti-manusia" dengan pembelajaran adaptif, berbasis keberhasilan untuk meningkatkan dampak dan efektivitas serangan.

2. Produsen IOT akan bertanggung jawab atas pelanggaran keamanan

Jika produsen IOT gagal untuk lebih mengamankan perangkat mereka, dampak pada ekonomi digital bisa menghancurkan jika konsumen mulai ragu-ragu untuk membeli produk mereka akibat ketakutan akan keamanan cyber. Fortinet melihat konsumen, vendor dan kelompok kepentingan lainnya akan lebih banyak meminta tindakan penciptaan dan penegakan standar keamanan sehingga produsen bertanggung jawab atas perilaku perangkat mereka.

3. 20 miliar perangkat IOT adalah mata rantai terlemah untuk menyerang Cloud

Mata rantai terlemah dalam keamanan Cloud tidak ditemukan dalam arsitekturnya, tapi terletak di jutaan perangkat remote yang mengakses sumber daya Cloud.

4. Penyerang akan memulai konflik di kota-kota pintar

Dengan pertumbuhan otomatisasi bangunan dan sistem manajemen yang terus menerus selama setahun ke depan, mereka akan menjadi target para hacker.

5. Ransomware hanya awal dari malware

Fortinet memperkirakan serangan yang sangat terfokus terhadap target berprofil tinggi, seperti selebriti, tokoh politik, dan organisasi besar.

6. Teknologi harus menutup kesenjangan keterampilan cyber

Kurangannya profesional yang terampil dalam keamanan cyber berarti bahwa banyak organisasi atau negara yang ingin berpartisipasi dalam ekonomi digital global akan menghadapi risiko besar. Mereka tidak memiliki pengalaman atau pelatihan yang diperlukan untuk mengembangkan kebijakan keamanan, melindungi aset penting di lingkungan jaringan, atau mengidentifikasi dan menanggapi serangan yang lebih canggih saat ini.

Baca:
Ini Cara Berbagi Foto dan Video Sementara di Instagram

Masuk Pasar Indonesia, LG V20 Tawarkan Lima Keunggulan Ini

Ponsel Android Nokia Disebut Akan Gunakan Snapdragon 820



ERWIN Z

Berita terkait

Waspada, Ini 6 Jenis Cyber Crime yang Paling Sering Terjadi

14 Desember 2023

Waspada, Ini 6 Jenis Cyber Crime yang Paling Sering Terjadi

Cyber crime semakin meningkat seiring perkembangan teknologi digital. Meskipun memberikan kemudahan, kemajuan teknologi juga membawa risiko besar.

Baca Selengkapnya

Bahas Perkembangan Teknologi, Menkominfo: Kejahatan Dulu Curanmor, Sekarang Cyber Crime

21 Agustus 2023

Bahas Perkembangan Teknologi, Menkominfo: Kejahatan Dulu Curanmor, Sekarang Cyber Crime

Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan semua pihak harus menyesuaikan diri seiring terjadinya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya

Kominfo Punya Pelatihan Khusus Cyber Security untuk Keamanan Infrastruktur Digital

31 Januari 2023

Kominfo Punya Pelatihan Khusus Cyber Security untuk Keamanan Infrastruktur Digital

Kominfo memiliki pelatihan khusus mengenai cyber security. Pelatihan itu digelar untuk meningkatkan keamanan infrastruktur digital.

Baca Selengkapnya

1,3 Miliar Data SIM Dibobol, Kominfo: Seolah yang Membocorkan Pahlawan

6 September 2022

1,3 Miliar Data SIM Dibobol, Kominfo: Seolah yang Membocorkan Pahlawan

Kominfo menyayangkan beberapa pihak menganggap hacker pembocor data adalah pahlawan.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mencegah dan Melaporkan Penipuan Online

27 Agustus 2022

6 Cara Mencegah dan Melaporkan Penipuan Online

Pada umumnya, tujuan para pelaku penipuan online adalah membobol dan mencuri data-data pribadi. Begini cara mencegah dan melaporkannya.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Polri Punya Tim Cyber Crime, Mudah Saja Menggulung Judi Online

24 Agustus 2022

Pengamat: Polri Punya Tim Cyber Crime, Mudah Saja Menggulung Judi Online

Peneliti ISeSS menyebut Polri cukup mengandalkan tim cyber crime untuk menggulung judi online. Hanya menangkap pengecer dan pemain kelas bawah.

Baca Selengkapnya

Tutup Tahun 2021, Kapolda Metro Jaya Klaim Selesaikan Semua Laporan Masyarakat

30 Desember 2021

Tutup Tahun 2021, Kapolda Metro Jaya Klaim Selesaikan Semua Laporan Masyarakat

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan crime clearance sepanjang 2021 adalah 30.870 kasus atau 102 persen.

Baca Selengkapnya

Kasus Ilegal Akses, Richard Lee: Saya Optimistis karena Tidak Bersalah

8 September 2021

Kasus Ilegal Akses, Richard Lee: Saya Optimistis karena Tidak Bersalah

Dokter Richard Lee menjelaskan bahwa ia sangat optimis dalam kasus ini karena merasa tidak melakukan tindakan kriminal.

Baca Selengkapnya

Begini Kesiapan TNI Hadapi Perang Siber

28 Mei 2021

Begini Kesiapan TNI Hadapi Perang Siber

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan perang siber telah menjadi medan perang baru yang dapat memicu ketegangan antarnegara

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Ringkus Buron Federal Bureau of Investigation

16 Juni 2020

Polda Metro Jaya Ringkus Buron Federal Bureau of Investigation

Kepolisian Daerah Metro Jaya meringkus seorang buronan Federal Bureau of Investigation (FBI). Pelaku dikabarkan ditangkap di kawasan Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya