Facebook Akan Beri Tanda Khusus untuk Berita Hoak  

Reporter

Sabtu, 17 Desember 2016 13:58 WIB

Resor ski Zermatt di Swis jadi latar lokasi paling populer dalam berita bohong mengenai kematian artis. Kamis (18/10), di twitter ramai kabar mengenai kematian aktor Arnold Schwarzenegger akibat sebuah kecelakaan snowboarding di tempat tersebut. Namun berita ini terlanjur dianggap hoax, sehingga tidak menimbulkan kehebohan seperti sebelumnya. techie-buzz.com/ocweekly.com

TEMPO.CO, Washington- Facebook akan bekerja sama dengan Poynter International Fakta-Checking Network untuk memberangus berita-berita palsu atau hoak yang diunggah oleh pengguna Facebook.

"Kami bertanggung jawab untuk mengurangi penyebaran berita palsu di platform kami," kata Adam Mosseri, Wakil Presiden Pengembangan Produk Facebook kepada The Washington Post.

Mosseri mengatakan media sosial masih diharapkan menjadi tempat bagi orang-orang untuk mengekspresikan diri. Namun, ia tak ingin media sosial digunakan untuk mengakomodir kepentingan-kepentingan kelompok tertentu.

Baca:
Venezuela Resesi, Orang tua Buang Anak-anaknya
KJRI Temui Warga Keturunan di Pulau Terpencil Filipina

Mosseri menjelaskan sistem baru ini akan bekerja seperti ini: di Facebook beredar kabar ada seorang selebriti meninggal, padahal masih hidup. Maka pengguna Facebook akan mendapat pemberitahuan bahwa cerita itu diperdebatkan atau tidak. Orang-orang yang hendak mencoba berbagi cerita palsu juga akan melihat peringatan sebelum mereka mengunggahnya

Selain itu, pengguna juga bisa melaporkan cerita palsu ke Facebook atau mengirim pesan langsung kepada orang yang mengunggah artikel palsu.

Untuk saat ini, kata Mossery, perusahaan fokus pada website yang sengaja dibentuk untuk menipu dan menyebarkan berita palsu. Facebook telah membangun semacam profil data karakteristik artikel palsu yang dibagikan, seperti sedikitnya jumlah share setelah judul diklik.

Perusahaan juga akan memprioritaskan memeriksa cerita yang mendapat banyak bendera dari pengguna dan dibagikan secara luas.

Baca:
Kapal AL Cina Tangkap Drone Bawah Laut Amerika
Remaja Ini Mau Bom Pasar Natal dan Gedung di Jerman, tapi...

Profesor dari Sekolah Jurnalistik Columbia Duy Linh Tu mengatakan sedikit sulit untuk mengevaluasi seberapa efektif program Facebook. "Jika tujuannya adalah memberikan konten terbaik untuk audiens, dari sisi jurnalistik apakah cukup? Ini sedikit terlambat," kata dia.

Terlebih, kata dia, Facebook seharusnya menyaring konten lain seperti pornografi. Menurut dia, tidak ada penjelasan kenapa Facebook belum memutuskan untuk menerapkan filter yang mirip dengan filter berita palsu. "Jika Anda menyadari bahwa itu buruk, Anda tidak harus memiliki itu di situs Anda," ujar dia.

Berbeda dengan Tu, seorang dari International Fakta-Checking Network, Alexios Mantzarlis sependapat dengan Facebook. Menurut dia, kita harus menunggu dan melihat hasil awal untuk menentukan seberapa efektif strategi ini.

Selain membuat filter berita palsu, Facebook juga mencoba menindak orang-orang yang telah membuat bisnis melalui berita palsu dengan praktik pemasangan iklan di jaringan sosial.

Setiap artikel yang telah diperdebatkan, misalnya, tidak boleh dipasangi iklan. "Dengan langkah-langkah ini, kami berharap penyebar spam mungkin termotivasi untuk menjauh dari berita palsu," kata Mosseri.

MAYA AYU | THE WASHINGTON POST

Berita terkait

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

2 hari lalu

Meta AI Resmi Diluncurkan, Ini Fitur-fitur Menariknya

Chatbot Meta AI dapat melakukan sejumlah tugas seperti percakapan teks, memberi informasi terbaru dari internet, menghubungkan sumber, hingga menghasilkan gambar dari perintah teks.

Baca Selengkapnya

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

4 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

9 hari lalu

Selain Tim Cook, Siapa Saja Bos Perusahaan Teknologi Dunia yang Pernah Bertemu Jokowi?

Selain CEO Apple Tim Cook, Jokowi tercatat beberapa kali pernah bertemu dengan bos-bos perusahaan dunia. Berikut daftarnya:

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

12 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

21 hari lalu

Sudah Bisa Diakses, Facebook Bikin Pembaruan Fitur Video Jadi Mirip di TikTok

Pada aplikasi TikTok telah menjadi pedoman tetap namun bagi Facebook, ini sebuah inovasi dan kemajuan.

Baca Selengkapnya

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

24 hari lalu

Cara Unblock Akun Seseorang di Facebook dengan Mudah

Ada beberapa cara unblock teman di Facebook, bisa melalui handphone maupun laptop. Cukup ikuti beberapa langkah berikut ini.

Baca Selengkapnya

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

28 hari lalu

Rayakan Hari Paskah dengan 55 Link Twibbon, Begini Cara Menggunakannya

Hari Paskah dapat dirayakan menggunakan twibbon beragam pilihan. Berikut memilih twibbon Hari Paskah yang sesuai selera dan cara menggunakannya!

Baca Selengkapnya

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

28 hari lalu

Survei Meta Ungkap Pengguna Medsos Usia Muda di Indonesia Berani dan Aktif

Sebanyak 87 persen responden dalam survei Meta menyatakan bahwa media sosial adalah platform efektif untuk sampaikan pesan dan mendorong perubahan.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

29 hari lalu

WhatsApp Aplikasi Perpesanan Paling Populer, Semua Bermula di Sebuah Garasi Rumah pada 2009

WhatsApp dibuat 2 mantan karyawan Yahoo, Brian Acton dan Jan Koum pada 2009 di sebuah garasi rumah di California. Begini perkembangannya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

31 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya