Populasi Banteng Jawa dan Rusa Bawean Kian Mengkhawatirkan

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 16 Januari 2017 14:01 WIB

Banteng Jawa (Bos Javanicus) di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur, (26/6). ANTARA/Seno

TEMPO.CO, Malang - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jawa Timur memprioritaskan penambahan populasi empat satwa liar yang hidup di dalam kawasan konservasi. Kempat satwa liar itu adalah elang jawa (Nisaetus bartelsi), banteng jawa (Bos javanicus), kakatua kecil jambul kuning (Cacatua sulphurea abbotti), dan rusa bawean (Axis kuhlii).

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Ayu Dewi Utari mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan langsung di alam sepanjang 2013-2016, dari empat spesies prioritas itu, diketahui populasi banteng jawa dan rusa bawean mengalami penurunan dan kondisi ini mengkhawatirkan.

“Sedangkan elang jawa dan kakatua jambul kuning mengalami peningkatan sedikit dan itu sudah menggembirakan,” kata Ayu, Senin, 16 Januari 2017.

Baca:
Penemu Android Ini Menantang Apple dan Google
Facebook Mulai Saring Berita Palsu di Jerman
Misteri Bintang Tabby, Pemakan Planet atau Dikontrol Alien?


Ayu menyebutkan, pemantauan banteng dilakukan di Hutan Lindung Londo Lampesan (Kabupaten Jember), Hutan Lindung Lebakharjo (Kabupaten Malang), serta Perkebunan Trebasala di Kabupaten Banyuwangi.

Hasilnya, banteng yang terpantau pada 2013 berjumlah 50 ekor. Jumlah banteng terpantau berkurang jadi 47 ekor pada 2014, lalu berkurang lagi pada 2015 dan 2016, masing-masing tinggal 39 dan 22 ekor.

Penurunan populasi banteng karena habitatnya terdesak oleh kehadiran perkebunan. Secara alamiah, populasi banteng juga berkurang karena dimangsa kawanan ajag (Cuon alpinus), anjing hutan yang fisiknya hampir mirip dengan serigala atau Canis lupus.

Sedangkan jumlah rusa bawean sedikit berkurang dan penurunan jumlah ini belum mengkhawatirkan karena kegiatan reproduksi rusa lebih cepat dibanding banteng.

Pemantauan rusa bawean dipusatkan di Cagar Alam/Suaka Margasatwa Bawean, yaitu di Blok Gunung Besar, Blok Gunung Mas, dan Pulau Cina. Hasilnya, pada 2014 jumlah rusa terpantau sebanyak 275 ekor, lalu bertambah 325 ekor pada 2015, dan turun sedikit jadi 305 ekor pada 2016. Tiada data pemantauan 2013.

“Dari hasil monitoring rusa bawean itu, jumlah rusa bawean di habitatnya, yaitu Pulau Bawean, diprediksi tidak mengalami perubahan berarti dalam pemantauan berikutnya,” ujar Ayu, mantan Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Ayu melanjutkan, kegiatan pemantauan elang jawa dilakukan di tiga lokasi, yaitu Blok Hutan Banyulinu Kawasan Cagar Alam Kawah Ijen Merapi Ungup-Ungup (Kabupaten Banyuwangi), Blok Hutan Pancur Perkebunan Kalisat (Kabupaten Bondowoso), serta Cagar Alam Gunung Picis di Desa Gondowido, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.

Tidak sekadar memantau, Balai Besar KSDA bekerja sama dengan Pertamina Terminal BBM Surabaya juga melepasliarkan seekor elang jawa jantan berusia 19 bulan di Cagar Alam Gunung Picis pada 15 Desember 2016. Elang ini merupakan sitaan Kepolisian Daerah Jawa Timur pada 3 Juli 2015 dan telah melalui proses rehabilitasi di Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Yogyakarta selama sekitar 17 bulan.

Sedangkan pemantauan kakatua kecil jambul kuning dilakukan di Pulau Masakambing, Kabupaten Sumenep. Dari hasil pemantauan jumlahnya stabil: 22 ekor (2013), 23 ekor (2014), 22 ekor (2015), dan 23 ekor (2016).


ABDI PURMONO

Berita terkait

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

15 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

29 hari lalu

Ragam Kuliner Nikmat Asli Kota Malang

Apa saja makanan khas Kota Malang yang patut untuk dicoba?

Baca Selengkapnya

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

30 hari lalu

Kilas balik Pendirian Kota Malang yang dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Seperti kebanyakan kota di Indonesia, Kota Malang mengalami pertumbuhan dan perkembangan setelah kedatangan pemerintah kolonial Belanda.

Baca Selengkapnya

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

27 Februari 2024

Dua Rombongan Siswa Bertolak ke Istanbul dan New York Hari Ini

Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Malang, Jawa Timur, akan mengirim 18 siswa mengikuti Istanbul Youth Summit (IYS) 2024.

Baca Selengkapnya

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

14 Februari 2024

Tiga TPS di Kota Malang Kekurangan Surat Suara Pilpres 2024

Sejumlah TPS di Kota Malang kekurangan surat suara untuk Pilpres 2024. Proses pemungutan suara pun dihentikan.

Baca Selengkapnya

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

1 Februari 2024

Eksplorasi Pesona Alam dan Budaya, Ini 5 Desa Wisata Terbaik di Jawa Timur

Jawa Timur memang jagonya dalam pengembangan desa wisata, berikut 5 desa wisata yang wajib Anda cantumkan dalam daftar perjalanan Anda.

Baca Selengkapnya

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

28 Agustus 2023

7 Tempat Wisata Di Malang yang Murah Meriah dan Seru untuk Dikunjungi

Berikut ini tempat wisata di Malang yang murah dan menarik untuk dikunjungi

Baca Selengkapnya

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

12 Agustus 2023

Kisah Awal Klub Sepak Bola Arema FC

Tak terasa Arema sudah berusia 36 tahun sejak didirikan 11 Agustus 1987. Ini sejarah singkat Arema FC yang lahir untuk menyatukan arek-arek Malang

Baca Selengkapnya

Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

11 Juni 2023

Wali Kota Malang ke Beijing, Ajak Pengusaha China Kembangkan 'Silicon Valley'

Wali Kota Sutiaji mengajak pengusaha dan akademisi China untuk bersama-sama mewujudkan 'Silicon Valley' di Malang.

Baca Selengkapnya