Danau Maninjau Tercemar Berat karena Keramba Jaring Apung

Reporter

Rabu, 25 Januari 2017 12:03 WIB

Danau Maninjau di kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 mdpl. Danau seluas 99,5 km dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. TEMPO/Dian Triyuli

TEMPO.CO, Jakarta - Danau Maninjau yang terletak di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, telah tercemar berat karena ketebalan sedimen pakan ikan di dasar danau vulkanis itu telah mencapai 50 juta meter kubik, kata pejabat Dinas Lingkungan Hidup setempat.

"Ini berdasarkan data yang kita peroleh dari Balai Wilayah Sungai Sumatera V Kementerian Pekerja Umum," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam, Yulnasri saat pertemuan dengan Forum Masyarakat Adat Salingka Danau Maninjau (FMASDM) di Lubuk Basung, Selasa.

Untuk pengerukan sedimen ini, Pemkab Agam meminta bantuan kepada pemerintah pusat, karena biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan mesin penyedot sangat besar. Sementara APBD Agam terbatas. "Pada tahun ini, kami menganggarkan dana sekitar Rp 400 juta untuk biaya operasional untuk 10 orang anggota Satgas dan membeli speed boat," ujarnya.

Baca: 25 Password Teburuk Sepanjang 2016

Sebelumnya pada Jumat (20/1), bupati dan wakil bupati telah melakukan pertemuan dengan Wakil Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar, untuk membahas penyelamatan Danau Maninjau ini.

Pada pertemuan itu, Kementerian ESDM akan membantu teknologi penyedotan sedimen tersebut. "Kami berharap pengerukan sedimen ini segera dilakukan agar kondisi air danau vulkanis ini membaik," katanya.

Ia mengimbau pembudidaya ikan agar tidak melakukan aktivitas untuk sementara waktu, sehingga jumlah sedimen tidak bertambah. "Ini yang kami harapkan kepada pembudidaya ikan dan kita mohon dukungan mereka," katanya.

Baca: Cek 4 Hal Berikut Sebelum Unduh Aplikasi ke Ponsel

Ia menyebutkan sedimen di dasar danau vulkanis ini akibat pertumbuhan keramba jaring apung sangat pesat. Saat ini jumlah keramba jaring apung sekitar 17.226 petak. Sedangkan daya tampung yang diatur pada Perda Nomor 5 tahun 2014 tentang Pengolahan Kelestarian Danau Maninjau hanya 6.000 petak.

Dari kebiasaan pembudidaya ikan, ujarnya, mereka memberikan pakan ikan terlalu banyak sehingga pakan ikan ini mengendap di dasar danau. "Tidak seluruh pakan dimakan ikan dan sebagian mengendap ke dasar danau," katanya.

Ketua Komisi III DPRD Agam, Arman Jaya Piliang berharap masyarakat mendukung pengerukan sedimen ini. Selain itu, Pemda Agam harus mencarikan lokasi pembuangan 50 juta meter kubik, sehingga program ini berjalan dengan baik dan danau menjadi bersih.

Baca: Paris Terapkan Sistem Stiker di Mobil untuk Kurangi Polusi

"Butuh dukungan semua pihak baik dari masyarakat, Pemkab Agam dan lembaga lain untuk menyelamatkan Danau Maninjau dari pencemaran," ujarnya.

ANTARA

Berita terkait

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

23 hari lalu

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

58 hari lalu

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

Kabupaten Agam meraih penghargaan Adipura untuk kedua kalinya. Penghargaan ini diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, berkat komitmen Kabupaten Agam dalam menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Polda Sumbar Temukan 4 Pucuk Senjata Api Perampok yang Beraksi Sejak 2021, di Antaranya Jenis FN

2 Februari 2024

Polda Sumbar Temukan 4 Pucuk Senjata Api Perampok yang Beraksi Sejak 2021, di Antaranya Jenis FN

Dua polisi juga mengalami luka tembak di bagian tangan akibat ulah para perampok yang beraksi di Sumatera Barat sejak 2021 itu.

Baca Selengkapnya

Penderita ISPA Meningkat Usai Erupsi Gunung Marapi, Dinkes Agam Lakukan Pemeriksaan

14 Januari 2024

Penderita ISPA Meningkat Usai Erupsi Gunung Marapi, Dinkes Agam Lakukan Pemeriksaan

Dinas Kesehatan Kabupaten Agam lakukan kegiatan pemeriksaan paru kepada masyarakat usai erupsi Gunung Marapi

Baca Selengkapnya

BPBD Agam Lakukan Evakuasi Masyarakat di Kawasan Gunung Marapi

13 Januari 2024

BPBD Agam Lakukan Evakuasi Masyarakat di Kawasan Gunung Marapi

Evakuasi ini dilakukan sejak naiknya status Gunung Marapi menjadi siaga atau level II pada Selasa 9 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Dentuman dan Gemuruh Gunung Marapi Meletus, Warga Ketakutan Tak Ada Peringatan

7 Januari 2024

Dentuman dan Gemuruh Gunung Marapi Meletus, Warga Ketakutan Tak Ada Peringatan

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi dengan mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh pada Sabtu malam.

Baca Selengkapnya

Longsor Timbun Dua Warga Usai Gotong Royong di Kabupaten Agam

19 Desember 2023

Longsor Timbun Dua Warga Usai Gotong Royong di Kabupaten Agam

Dua orang yang meninggal dunia ini sedang gotong royong membersihkan parit sebelum bencana longsor terjadi.

Baca Selengkapnya

Kerbau Diduga Dimangsa Harimau Sumatera di Sumbar

15 Desember 2023

Kerbau Diduga Dimangsa Harimau Sumatera di Sumbar

Seekor kerbau diduga dimangsa Harimau Sumatera saat digembalakan tidak jauh dari rumah korban pada Jumat, 15 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi Meletus, 14 Kecamatan di Agam Terdampak Hujan Abu dan Batu

4 Desember 2023

Gunung Marapi Meletus, 14 Kecamatan di Agam Terdampak Hujan Abu dan Batu

Sebanyak 14 dari 16 kecamatan di Kabupaten Agam, Sumbar, terdampak hujan abu dan batu usai Gunung Marapi erupsi.

Baca Selengkapnya

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya