Badai Matahari Penyebab Paus Terdampar? NASA Mencari Jawaban  

Reporter

Sabtu, 11 Februari 2017 12:15 WIB

Warga dan petugas mengumpulkan Paus Pilot Sirip Pendek (Globicephala macrorhynchus) yang mati karena terdampar di Pantai Pesisir, Desa Pesisir, Probolinggo, Jawa TImur, 16 Juni 2016. Sebanyak 32 Paus Pilot Sirip Pendek terdampar di wilayah itu. ANTARA/Zabur Karuru

TEMPO.CO, Washinghton D.C -Ikan paus, lumba-lumba dan porpoises— dikenal secara kolektif sebagai Cetacean — sebagian menggunakan sensor medan magnetik untuk melakukan navigasi.Menurut ilmuwan NASA, ada penjelasan awal untuk peristiwa terdamparnya cetacean yang hingga kini masih menjadi misteri. Yaitu karena kompas internal hewan itu kebingungan selama badai matahari hebat yang mempengaruhi medan magnetik bumi, sehingga mereka kehilangan arah.

Untuk menyelidiki misteri laut ini, NASA telah meluncurkan sebuah riset pertama yang berupaya membuktikan apakah terdapat keterkaitan antara badai matahari dan terdamparnya mamalia laut (animal beaching). "Jika kita memahami hubungan diantara keduanya, kita mungkin dapat mengamati badai matahari sebagai peringatan awal untuk kemungkinan akan terjadi peristiwa hewan laut terdampar," kata Katie Moore, kolaborator pada riset NASA.

Cetacean yang terdampar di pantai di sejumlah lokasi paling minim tiga ekor atau beberapa ratus untuk satu kali peristiwa. Moore yang juga Direktur Program Animal Rescue di International Fund for Animal Welfare, mengatakan fenomena global ini paling sering terjadi di Selandia Baru, Australia dan Cape Cod, Massachusetts.

Meski pun peristiwa terdamparnya mamalia laut kerap terjadi, pemimpin riset Antti Pulkkinen, seorang ahli fisika helio (heliophysicist)--ilmuwan yang mempelajari dampak matahari dalam sistem tata surya--di Goddard Space Flight Center NASA, mengatakan sejauh ini sangat sedikit riset kualitatif yang telah dilakukan."Kami memperkirakan catatan terdamparnya ratusan Cetacean secara massal akan tersedia untuk riset ini. Ini membuat analisa kami secara statistik menjadi signifikan," kata Pulkkinen.

Pulkkinen dan sejumlah kolaborator akan bekerja dengan Bureau of Ocean Energy Management federal dan International Fund for Animal Welfare untuk menyaring berbagai laporan terdamparnya Cetacean, basis data cuaca di angkasa dan observasi lapangan. Para peneliti berharap dapat menyelesaikan riset tersebut akhir September mendatang.

LIVESCIENCE | NASA | HOTMA SIREGAR


Baca Juga:
Rizieq Mangkir Lagi, Polda Jawa Barat Terbitkan Surat Penjemputan
Paus yang Mati di Probolinggo Bertambah Jadi 15

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

37 menit lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

39 menit lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

4 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

6 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

7 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

9 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

19 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

1 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya