Oleh-oleh 9 Startup Lulusan Founder Institute dari Silicon Valley
Editor
Amri mahbub al fathon tnr
Senin, 13 Maret 2017 15:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Sembilan start up lulusan terbaik Founder Institute Jakarta Summer 2016 telah menyelesaikan perjalanan mereka ke Silicon Valley, pusat perusahaan teknologi terbesar yang ada di San Fransisco, Amerika Serikat. Perjalanan tersebut berlangsung selama 19-25 Februari 2017. Kesembilannya adalah Neetip, wsignal, zendmoney, SEVVA, Bildeco, 3i, Indogold, Fishare, dan Andalin.
"Ini adalah perjalan yang menginspirasi," kata pendiri Andalin, Rifki Pratomo, di DBS Tower, Jakarta Selatan, Senin, 13 Maret 2017. Andalin merupakan salah satu start up alias perusahaan rintisan teknologi yang bergerak di bidang platform ekpor-impor.
Menurut Rifki, tak semua perusahaan rintisan bisa belajar langsung ke Silicon Valley. Karena itu, dia merasa beruntung menjadi bagian dari pemenang Founder Insitute Jakarta. "Di sana saya banyak belajar bagaimana membentuk pola pikir enterpreneur teknologi."
Founder Institute Jakarta adalah program pelatihan yang berjalan selama empat bulan tiap tahunnya. Program ini sudah berjalan di 20 negara dan telah menciptakan lebih dari 2.000 perusahaan rintisan baru.
Program ini memfasilitasi sesi mingguan yang diisi dengan mentor berpengalaman di bidangnya untuk membantu para founder mengembangkan dan meluncurkan bisnis mereka. Mulai dari Indosat Ooredoo, Baidu, Kejora, Mountain Partners, Bakti Barito, dan lainnya. Pada season 2016, DBS menjadi mitra yang menyediakan hadiah perjalanan ke Silicon Valley.
"Bertemu dengan entrepreneur lainnya dengan visi yang sama bisa menciptakan energi positif yang sangat baik. Hal itulah yang tidak bisa ditukar dengan uang," ujar Erik Hormein, pendiri SEVVA, perusahaan rintisan teknologi yang bergerak di bidang jasa sewa.
Tak hanya itu, mereka juga bertukar cerita dengan sesama perusahaan rintisan yang telah berkantor di Silicon Valley. Game On, misalnya. Start up pengembang machine learning ini telah mendapatkan suntikan dana sekitar Rp 1 triliun dari para angel investor--sebutan investor yang memberikan dana untuk perusahaan yang sedang tumbuh.
"Game On cuma berisi sembilan orang, tapi bisa menjalankan bisnis yang sedikit demi sedikit tumbuh," kata Rifki. Dia, Erik, dan tujuh pendiri start up lainnya juga pergi ke kantor Google, Facebook, dan Airbnb.
AMRI MAHBUB