Perusahaan Rusia Siap Produksi Helikopter Ringan Multifungsi

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 13:10 WIB

Helikopter milik Angkatan Udara India, Dhruv tampil mengudara di hari kedua Aeroshow India 2017 di pangkalan udara Yelahanka di Bangalore, India, 15 Februari 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Pasar helikopter ringan di dunia masih terbuka lebar, dan kini perusahaan spesialis helikopter dari Rusia, Rostec, membangun helikopter ringan bermesin tunggal dengan bobot maksimal lepas-landas 2.000 kilogram.


Disebutkan dalam pengumuman resmi Rostec, diterima di Jakarta, Jumat, produksi helikopter ringan mesin tunggal ini dimulai pada 2020 nanti.


“Helikopter multifungsi ringan merupakan segmen pasar terbesar di dunia untuk pasar sipil. Ini segmen pasar baru bagi Rostec, sehingga kami harus mampu memenuhi banyak sisi,” kata Direktur Jenderal Holding Helikopter Rusia, Andrey Boginsky, dalam pernyataan itu.


Dia berdialog dengan Dewan Penerbangan Federasi Rusia tentang solusi penerbangan sayap putar baru perusahaan negara Rusia itu.


Beberapa hal yang dicoba dijawab dengan kehadiran helikopter ringan Rostec itu, adalah tentang sistem yang mampu menggoda kalangan komersial dan pemilik untuk keperluan pribadi. Juga bahwa helikopter itu memenuhi persyaratan penerbangan di Eropa dan Amerika Serikat.


Advertising
Advertising

Salah satu penciri helikopter Rostec dengan pesaingnya adalah rotor koaksial sementara helikopter konvensional digerakkan baling-baling dengan dua aksis terpisah. Dua susun baling-baling ada pada aksis yang sama dengan arah putar yang berbeda, itulah prinsip sayap putar atau baling-baling koaksial.


Rotor koaksial ini mengingatkan orang pada helikopter serbu multifungsi buatan Rusia, Kamov Ka-50 Alligator, yang disebut-sebut mudah mengatasi Boeing AH-64D Long Bow (Amerika Serikat), atau Eurocopter Tiger dari Eropa.


Dengan jarak jangkau sekitar 750 kilometer, helikopter baru dari Rostec ini akan bisa membawa terbang lima orang dewasa atau setara dengan 760 kilogram beban, pada kecepatan jelajah 230 kilometer/jam hingga ketinggian maksimal 6.100 meter dari permukaan laut.


Rostec menyatakan, helikopter ringan baru buatannya itu dilengkapi sistem pengendalian yang modern dan mudah ditangani, sistem avionika masa depan, dan manuverabilitas yang di atas rata-rata. Salah satu pasar yang dibidik dan prospektif adalah korporat, perusahaan perminyakan dan gas, dan sekolah penerbangan.


Sekedar informasi untuk Rostec, dia berkedudukan di Moskow, memiliki lima fasilitas produksi helikopter, divisi-divisi khusus untuk layanan purna jual dan pemeliharaan-perawatan, dan penelitian-pengembangan.


Di Rusia, produk-produk mereka banyak dipakai instansi pemerintahan mereka dan perusahaan-perusahaan negara atau swasta Rusia. Sejauh ini mereka telah memproduksi dan menyerahkan 212 unit helikopter berbagai kelas, jenis, dan varian ke pasar global.

ANTARA

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

7 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

10 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

6 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya