Stephen Hawking Kecam Kebijakan Sains Donald Trump

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 20 Maret 2017 17:33 WIB

Stephen Hawking, di kota New York, 2016. Hawking dikenal sebagai penemu teori Big Bang dan Black Hole, dari bukunya The Biref History of Time. Getty Images/Bryan Bedder

TEMPO.CO, London - Fisikawan teoritis dan kosmolog paling terkenal di Inggris, Stephen Hawking, menyampaikan keprihatinannya terhadap kebijakan ilmu pengetahuan Presiden AS Donald Trump.

Dalam wawancara dengan Good Morning Britain, yang bakal mengudara Senin 20 Maret 2017, Hawking blak-blakan menyampaikan pandangannya tentang kebijakan ilmu pengetahuan pemerintah AS.

Baca:
Stephen Hawking: Teknologi Akan Menghancurkan Kelas Menengah
Stephen Hawking Dukung Misi Temukan Planet Mirip Bumi
Stephen Hawking: Alien Datang ke Bumi Menaklukkan Manusia


"Perubahan iklim merupakan salah satu bahaya besar yang kita hadapi, dan salah satu yang bisa kita cegah," kata Hawking, menurut Guardian. "Ini mempengaruhi America secara buruk, sehingga untuk mengatasinya, harus memenangkan suara untuk masa jabatan kedua [Trump]. Tuhan melarang."

Hawking juga menyarankan bahwa Trump harus mengganti Scott Pruitt di Environment Protection Agency [EPA]. Pruitt, yang telah menggugat organisasi itu di masa lalu atas isu-isu lingkungan, adalah pilihan yang kontroversial untuk memimpin EPA, di mana staf dan mantan staf EPA memprotes pemilihan dirinya.

Tapi salah satu kejutan terbesar dari Hawking - penerima Franklin Medal untuk ilmu pengetahuan dan Presidential Medal of Freedom (dari Barack Obama pada tahun 2009) - adalah kekhawatiran pribadinya mengenai kebijakan imigrasi baru di AS.

"Saya ingin kembali berkunjung dan berbicara dengan para ilmuwan lainnya," kata Hawking, "tapi saya takut bahwa saya mungkin tidak akan diterima."

Program televisi itu memberikan preview singkat dari penampilan Hawking lewat Twitter, di mana ilmuwan itu melemparkan sindiran tentang kecerdasan. “Orang-orang yang membual tentang IQ mereka adalah pecundang."

MASHABLE | ERWIN Z

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

9 hari lalu

Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

9 hari lalu

Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.

Baca Selengkapnya

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

9 hari lalu

5 Hal Banjir Dubai, Operasional Bandara Terganggu hingga Lumpuhnya Pusat Perbelanjaan

Dubai kebanjiran setelah hujan lebat melanda Uni Emirat Arab

Baca Selengkapnya

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

14 hari lalu

Maret 2024 Jadi Bulan ke-10 Berturut-turut yang Pecahkan Rekor Suhu Udara Terpanas

Maret 2024 melanjutkan rekor iklim untuk suhu udara dan suhu permukaan laut tertinggi dibandingkan bulan-bulan Maret sebelumnya.

Baca Selengkapnya

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

20 hari lalu

Aktivis Greta Thunberg Ditangkap Dua Kali Saat Unjuk Rasa di Belanda

Aktivis Greta Thunberg ditangkap lagi setelah dibebaskan dalam unjuk rasa menentang subsidi bahan bakar minyak.

Baca Selengkapnya

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

24 hari lalu

Curah Hujan Tinggi di Bogor, Ahli Meteorologi IPB Ungkap Fakta Ini

Setidaknya ada tiga faktor utama yang menyebabkan curah hujan di Kota Bogor selalu tinggi. Namun bukan hujan pemicu seringnya bencana di wilayah ini.

Baca Selengkapnya

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

27 hari lalu

Green Day akan Tampil di Panggung Konser Iklim

Grup musik punk Green Day akan tampil dalam konser iklim global yang didukung oleh PBB di San Francisco

Baca Selengkapnya

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

33 hari lalu

Jakarta dan Banten Masuki Puncak Kemarau pada Agustus 2024, Mundur Akibat Gejolak Iklim

Jakarta dan Banten diperkirakan memasuki musim kemarau mulai Juni mendatang, dan puncaknya pada Agustus. Sedikit mundur karena anomali iklim.

Baca Selengkapnya

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

39 hari lalu

Masyarakat Adat di IKN Nusantara Terimpit Rencana Penggusuran dan Dampak Krisis Iklim, Begini Sebaran Wilayah Mereka

AMAN mengidentifikasi belasan masyarakat adat di IKN Nusantara dan sekitarnya. Mereka terancam rencana investasi proyek IKN dan dampak krisis iklim.

Baca Selengkapnya