Penggunaan Ponsel Cerdas Ikut Tingkatkan Kematian Pejalan Kaki

Reporter

Senin, 3 April 2017 15:55 WIB

Ilustrasi menggunakan ponsel sambil berjalan. bbc.com

TEMPO.CO. Washington DC - Peningkatan tajam kematian pejalan kaki di Amerika Serikat sebagian disebabkan orang menggunakan ponsel cerdasnya saat mengemudi atau menyeberang jalan. Governors Highway Safety Association (GHSA) AS memperkirakan bahwa 6.000 pejalan kaki tewas sepanjang 2016, jumlah tertinggi dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun. Dalam enam tahun terakhir, korban jiwa bertambah empat kali lipat dari rata-rata total kematian lalu lintas.

Laporan GHSA menyatakan sejumlah faktor menjadi penyebab, termasuk pemakaian piranti bergerak."Faktor terbaru yang menyumbang pada peningkatan kematian pejalan kaki yakni meningkatnya penggunaan ponsel cerdas oleh semua pengguna jalan. Hal ini dapat menjadi sumber gangguan signifikan untuk pengemudi dan pejalan kaki,”kata laporan tersebut.

Faktor lainnya termasuk meningkatnya orang berkendara karena perekonomian membaik, harga bensin yang lebih murah, serta makin banyak orang berjalan kaki untuk berolahraga dan alasan-alasan lingkungan. Alkohol juga disalahkan, dengan 34 persen pejalan kaki dan 15 persen pengemudi kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan fatal, dalam keadaan mabuk. Laporan GHSA didasarkan pada data dari semua negara bagian AS selama kuartal I 2016.

Royal Society for the Prevention of Accidents Inggris Raya juga memandang ponsel sebagai gangguan yang berbahaya. "Lebih banyak remaja dan orang dewasa muda terluka akibat 'gangguan' menggunakan ponsel mereka saat menyeberang jalan. Saat itu umumnya mereda tengah berbicara, mendengarkan musik, mengetik SMS, atau menggunakan internet," kata manajer keselamatan jalan Nick Lloyd.

BBC | HOTMA SIREGAR

Berita terkait

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

2 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

12 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

16 jam lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

17 jam lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

17 jam lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

21 jam lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

22 jam lalu

Ratusan Polisi New York Serbu Universitas Columbia untuk Bubarkan Demonstran Pro-Palestina

Ratusan polisi Kota New York menyerbu Universitas Columbia untuk membubarkan pengunjuk rasa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

23 jam lalu

HAM PBB Prihatin Penangkapan Mahasiswa Pro-Palestina

Komisaris Tinggi HAM PBB prihatin atas tindakan hukum membubarkan aksi pro-Palestina di sejumlah universitas di Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

1 hari lalu

Fakta-fakta Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika Serikat Ricuh Diberangus Aparat

Demo Pro-Palestina marak terjadi di banyak kampus di AS dengan tuntutan para mahasiswa berkisar dari gencatan senjata atas perang Israel vs Hamas.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya