Amazon Lex, Alat Pesan Tiket hanya dengan Suara

Reporter

Jumat, 21 April 2017 11:35 WIB

Ilustrasi Amazon. REUTERS/Mike Segar

TEMPO.CO, Jakarta - Amazon Lex, teknologi penggerak asisten virtual Alexa, telah keluar previewnya, menurut laporan Reuters. Sistem ini, yang melibatkan teknologi yang memahami bahasa natural dikombinasikan dengan teknologi pengenal suara otomatis, diperkenalkan pertama kali pada November tahun lalu di konferensi AWS re:Invent Amazon di Las Vegas.


Pada saat itu, Amazon menjelaskan bagaimana Lex dapat digunakan oleh developer yang ingin membangun aplikasi percapakan milik mereka seperti chatbot, program komputer yang didesain untuk menstimulasi percakapan manusia baik secara audio maupun teks dengan Internet. Sebagai contoh, perusahaan itu merekam sebuah alat yang mengizinkan penggunanya memesan tiket penerbangan hanya menggunakan suara mereka.

Baca: Toko Tanpa Kasir Amazon Go Hanya Mampu Layani 20 Pembeli


Kini, sistem itu tidak terbatas bekerja hanya pada chatbot yang Anda cari di aplikasi pesan sepert Facebook Messenger. Lex, menurut techcrunch.com 20 April 2017, dapat bekerja di segala suara atau teks chatbot di telepon pintar, web atau layanan chat lainya melebihi Messenger termasuk Slack dan Twilio SMS.


Amazon merekomendasikan teknologi ini dapat dipakai untuk berbagai macam tujuan termasuk web dan aplikasi telepon pintar yang teknologinya menyediakan informasi sebagai kekuatan aplikasi mereka. Teknologi juga membantu banyak aktifitas, bahkan menyediakan mekanisme kontrol untuk robot, drone, dan mainan.


Pendeknya, Lex mengizinkan pengembangan membuat bot yang mengubah suara menjadi teks dan dapat mengenali lebih baik dari teks tersebut, serta lebih canggih dibanding dengan teknologi yang beredar di pasar. Teknologi ini menjawab masalah kerap dihadapi oleh konsumer bahwa kemampuan chatbot terbatas dalam merespon pertanyaan pengguna.

Baca:Kantongi Paten, Amazon Punya 2 Konsep Antar Paket Pakai Drone


Advertising
Advertising

Tujuan Amazon membuka Lex untuk komunitas yang lebih luas adalah agar dapat unggul untuk bersaing dengan teknologi suaranya lainnya seperti Asisten Google atau Siri Apple. Perusahaan ini juga berencana mengambil teks dan rekaman yang dikirim orang ke aplikasi yang menggunakan Lex untuk memperbaiki Lex. Termasuk kemampuannya memahami lebih banyak pertanyaan dan mencatat laporan harian.


Keterbukaan ini menjadi strategi Amazon yang lebih besar dengan banyak platform Alexa-nya. Misalnya, sudah ada yang meluncurkan Alexa Voice Services yang memungkinkan pengembang mengintegrasikan Alexa ke perangkat mereka sendiri seperti speaker, alarm jam di kamar tidur, dan banyak lagi.


TECHRUNCH | NURHASIM

Berita terkait

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

6 hari lalu

Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.

Baca Selengkapnya

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

12 hari lalu

Alasan Tesla, Google, dan Amazon Kembali PHK Karyawan

Raksasa teknologi Tesla, Google, dan Amazon melakukan PHK karyawan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

13 hari lalu

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.

Baca Selengkapnya

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

13 hari lalu

10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.

Baca Selengkapnya

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

13 hari lalu

Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?

Baca Selengkapnya

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

14 hari lalu

Staf Google Gelar Aksi Duduk Memprotes Kontrak dengan Israel

Para pengunjuk rasa menekan Google untuk mengakhiri kontraknya dengan Amazon untuk proyek cloud dan pembelajaran mesin Israel.

Baca Selengkapnya

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

18 hari lalu

7 Orang Terkaya di Dunia Versi Forbes, Pemilik Louis Vuitton Kalahkan Bos Amazon dan Tesla

Forbes merilis orang terkaya di dunia, nomor 1 Bernard Arnault pemilik Louis Vuitton. Selanjutnya Jeff Bezos dan Elon Musk. Prajogo Pangestu ke berapa

Baca Selengkapnya

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

25 hari lalu

PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.

Baca Selengkapnya

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

29 hari lalu

Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

30 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan

Baca Selengkapnya