25 Varian Baru WannaCry Siap mengancam  

Reporter

Editor

Erwin prima

Selasa, 16 Mei 2017 18:03 WIB

Program malware ransomware wannaCRY yang menyerang komputer secera masal di 99 negara. .kominfo.go.i

TEMPO.CO, Yogyakarta - Serangan ransomware WannaCry kepada jaringan internet global dinilai memberikan dampak peningkatan security awareness pada setiap instansi dan individu. Kepedulian tersebut akan dapat meminimalkan jumlah korban cybercrime tersebut.

Baca: Kena Virus Ransomware WannaCry, Perlukah Membayar Tebusan?



“Salah satu wujud dari security awareness adalah tindakan internet blackout yang dilakukan pada 15 Mei 2017 lalu,” kata Kepala Pusat Studi Digital Forensik Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Yudi Prayudi dalam siaran pers di kampusnya, Selasa, 16 Mei 2017.


Infografik: Mencegah Virus Ransomware Wannacry


Sejak serangan WannaCry yang terdeteksi pada 12 Mei 2017 lalu, ransomware itu telah menginfeksi lebih dari 230 ribu komputer di 100 negara lebih dengan 134 pembayaran per 14 Mei 2017 lalu.

Yudi pun mengingatkan, meskipun penyebaran Ransomware WannaCry sempat dihentikan lewat penemuan program kill switch oleh ahli komputer Inggris berusia 22 tahun, tetapi hanya bersifat sementara.

Baca: Heboh Ransomware WannaCry, Rudiantara: Tak Ada Serangan Susulan


Advertising
Advertising


Bahkan kini ada 25 varian baru WannaCry yang mengancam. Varian itu diduga muncul setelah ada penemuan sampel malware yang diperlukan untuk reserve engineering.

“Satu sisi dari sampel bisa diketahui karakteristik infeksi dan penyebarannya. Sisi lain dipakai untuk memperbaiki celah kelemahan WannaCry,” kata Yudi.

Varian baru WannaCry tidak lagi menggunakan domain kill switch yang sudah terdeteksi. Melainkan varian itu bekerja dengan logika terbalik dari program kill switch.



Dalam internet blackout, sebagian besar instansi dan individu berusaha mematikan koneksi internetnya untuk mengurangi potensi terkena serangan WannaCry. Akibatnya layanan publik yang mengandalkan jaringan computer ikut terganggu.

Dampak lainnya adalah peringatan kepada pengelola sistem dan penggiat keamanan komputer, bahwa Ransomware WannaCry menjadi tantangan utama cybercrime dan cyberattack mendatang. Selain itu memunculkan kepedulian terhadap security update dari system.

Baca: Penyidik Ransomware WannaCry Temukan Ada Keterkaitan Korea Utara



Akibatnya, muncul dorongan dari pengguna aplikasi untuk menggunakan versi berbayar agar mendapat dukungan security update dari vendornya. “Kalau tidak, penggunaan opensource bisa jadi alternatif dan solusi utamanya,” kata Yudi.



Yudi menjelaskan, apabila dapat melakukan koneksi langsung ke domain tertentu, maka WannaCry akan berhenti bekerja sementara. Tetapi apabila tidak melakukan koneksi langsung, WannaCry akan tetap bekerja.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita terkait

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

8 hari lalu

McAfee Deteksi Modus Baru Hacker Tipu Gamer Lewat Cheat Lab

Perusahaan keamanan siber McAfee berhasil mengidentifikasi penipuan model baru oleh hacker yang menarget para gamer.

Baca Selengkapnya

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

13 hari lalu

6 Cara Mengetahui Whatsapp Disadap dan Tips Mencegahnya

Ada beberapa cara mengetahui WhatsApp disadap. Salah satunya adalah adanya perangkat asing yang tersambung. Berikut ciri dan tips mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

35 hari lalu

Peretasan dan Pembobolan Data Semakin Rawan Terjadi, Ada Biang Kerok yang Terabaikan

Ancaman serangan siber meningkat. Maraknya peretasan dan pembobolan data dinilai tak hanya gara-gara para hacker semakin mahir.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

58 hari lalu

Terpopuler: Inflasi Pangan Sudah Lebih Tinggi dari Kenaikan Gaji ASN, Kata Faisal Basri Dana BOS untuk Program Makan Siang Gratis

Kepala Departemen Regional Bank Indonesia (BI) Arief Hartawan menyatakan perlunya menjaga inflasi pangan agar kenaikannya tidak melebihi 5 persen.

Baca Selengkapnya

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

59 hari lalu

Situs Kemenko Perekonomian Diduga Diretas

Situs Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian atau Kemenko Perekonomian diduga mengalami peretasan pada Minggu, 3 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

22 Februari 2024

Tren Serangan Siber, IBM: Phishing Meningkat, Masuk ke Akun daripada Retas Jaringan

Data IBM menunjukkan bahwa phising mendominasi kejahatan atau serangan siber di tingkat global, setara sampai 36 persen.

Baca Selengkapnya

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

21 Februari 2024

Pembaruan Fitur Keamanan Google Chrome, Mampu Deteksi Web Ilegal dan Sediakan Opsi Blokir

Google meningkatkan fitur keamanan Chrome yang sudah dipakai mayoritas pengguna internet.

Baca Selengkapnya

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

17 Februari 2024

Dosen ITB Menilai Kesalahan Data Sirekap Tak Wajar, Ini Analisisnya

KPU mengakui ada perbedaan hasil antara penghitungan suara sementara dari Formulir C dengan yang ditampilkan Sirekap dari ribuan TPS.

Baca Selengkapnya

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

19 Januari 2024

Data PT KAI Diduga Dibobol Hacker, Pengamat Ingatkan Keamanan Siber Tak Hanya Infrastruktur

Pengamat menyebutkan dalam melihat kasus data PT KAI yang diduga dibobol hacker, tidak bisa hanya menyoroti satu sisi yakni infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

18 Januari 2024

Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous

82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.

Baca Selengkapnya