Fosil Bayi Hominin Pertama Kalinya Dipamerkan untuk Publik

Reporter

Rabu, 24 Mei 2017 23:06 WIB

Fosil manusia Hominin. Sciencedaily.com

TEMPO.CO, Jakarta - Fosil bayi hominin, nenek moyang manusia, untuk pertama kalinya dipamerkan dan terlihat sedikit mirip manusia.

Studi yang dipublikasikan di jurnal Proceeding dari National Academy of Sciences, mengungkapkan bahwa Australopithecus afarensis, nenek moyang manusia yang hidup 3 juta tahun lalu, memiliki tulang pinggang dan toraks seperti manusia.

Tetapi, hominin muda berusa 2,5 tahun yang diberi nama Selam, dalam bahasa Amharic berarti "damai", memiliki susunan yang berbeda untuk bagian punggung atas dan bawah, salah satunya mungkin membantu untuk berjalan dengan dua kaki.

"Kami belum pernah tahu apakah nenek moyang kita punya pola tulang belakang yang sama dan jumlah yang sama," kata penulis studi Carol Ward, antropolog bilogi dari Unversitas Missouri, kepada Live Science.

Tulang belakang merupakan kunci yang membedakan manusia dengan kera karena struktur yang membuat berjalan tegak dengan dua kaki.

Hominin awal merupakan spesies transisi dari merangkak ke berjalan dengan dua kaki, namun tulang belakang mereka masih misteri karena umumnya kecil dan tidak terawetkan dengan baik.

Beberapa bagian kerangka Australopithecus afarensis, Australopithecus africanus, Australopithecus sediba dan Homo erectus memberi sedikit petunjuk bagaimana tulang belakang hominin.

Tetapi, ilmuwan belum yakin berapa jumlah tulang belakang mereka.

Fosil Lucy, Australopithecus afarensis yang ditemukan di Ethiopia pada 1974, hanya punya sembilan tulang belakang, salah satunya belakangan diketahui milik seekor babon.

Selam, bayi perempuan Australopithecus afarensis yang ditemukan di Dikika, Ethiopia pada 2000, berbeda.

Para ilmuwan sudah mengetahui bahwa nenek moyang manusia ini berjalan dengan dua kaki, tapi, juga memanjat pohon.

Tulang belakang

Tulang belakang Selam hanya berukuran 1,2 centimeter, sangat kecil sehingga tidak bisa diambil utuh dari batuan di sekelilingnya.

Begitu ilmuwan sudah menghilangkan cukup pasir, mereka akan membawanya ke European Synchrotron Radiation Facility di Prancis untuk diberi sinar X.

Hasil sinar X akan ditransformasi menjadi model tiga dimensi digital, diperkirakan Ward memakan waktu satu setengah tahun.

Gambar yang ditunjukan terdiri dari 12 tulang iga dan 12 toraks belakang, seperti susunan manusia modern.

Tetapi, tulang belakangnya tidak seperti milik manusia karena berbeda di bagian atas ke bawah.

Perbedaan ini terjadi di sendi facet (facet joint), tempat ligamen merekat tulang agar bisa digerakkan.

Pada manusia modern, sendi facet berubah bentuk dan arah di toraks 12 tulang belakang, yang paling bawah tersambung dengan iga.

Pada Selam, perubahan anatomi ini ada di toraks 11, pola yang sama pada hominin lainnya termasuk A. africanus, sediba dan Homo erectus.

Tulang belakang Selam adalah satu-satunya fosil yang terjaga baik pada leher dan tulang belakang yang menyangga iga, sampai ada Neanderthals 60 ribu tahun lalu.

Neanderthal memiliki transisi thoracolumbar yang sama dengan Homo sapien modern.

ANTARA

Berita terkait

Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

13 Juli 2019

Komunitas Pemburu Fosil Purba Bumiayu, Pernah Disoraki Orang Gila

Setiap kali menemukan fosil, komunitas ini melapor ke Balai Pelestarian Sangiran Situs Manusia Purba Sangiran.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

4 Juli 2019

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Lantai Masjidil Haram, Fosil Manusia di Brebes

Top 3 Tekno berita hari ini tentang lantai Masjidil Haram yang selalu dingin, penemuan fosil manusia purba Homo Erectus Bumiayu, dan Huawei P 30 Pro.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

4 Juli 2019

Fosil Manusia Tertua: Ini Beda Homo Erectus Bumiayu dan Sangiran

Fosil manusia purba homo erectus Bumiayu menjadi manusia tertua di Indonesia, yang selama ini dipegang homo erectus Sangiran.

Baca Selengkapnya

Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

3 Juli 2019

Temuan Fosil Manusia Purba di Brebes Bisa Mengubah Teori Sejarah

Selain fosil manusia purba, para peneliti sebelumnya telah menemukan beberapa fosil lain di wilayah Bumiayu dan sekitarnya.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

3 Juli 2019

Fosil Manusia Purba Tertua di Indonesia Ditemukan di Brebes

Temuan fosil manusia purba tersebut berupa tulang bonggol dan rahang serta akar gigi.

Baca Selengkapnya

Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

8 Juni 2017

Fosil Manusia Purba Ini Diyakini Merupakan yang Tertua di Dunia

Asal-usul manusia kembali dipertanyakan, kali ini dengan temuan fosil manusia purba di Maroko.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

25 Mei 2017

Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera menimbulkan keraguan soal asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.

Baca Selengkapnya

Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

23 Maret 2017

Dua Kerangka Manusia Purba Bandung Ditemukan di Gua Pawon

Dua kerangka manusia purba Bandung ditemukan di Gua Pawon, Bandung. Berumur 9.500 tahun.

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

9 Maret 2017

Ilmuwan Teliti Plak Gigi Manusia Neanderthal, Hasilnya...

DNA kuno dari plak gigi mengungkap informasi menarik baru mengenai Neanderthal, termasuk ihwal bahan makanan spesifik dalam diet mereka.

Baca Selengkapnya

Nenek Moyang Manusia Ternyata Pemakan Rumput  

16 Juni 2016

Nenek Moyang Manusia Ternyata Pemakan Rumput  

Jauh sebelum mengenal daging dan biji-bijian, ternyata nenek moyang manusia adalah pemakan rerumputan.

Baca Selengkapnya