Asal-usul Manusia dari Afrika Mulai Diragukan, Ini Sebabnya

Reporter

Kamis, 25 Mei 2017 07:06 WIB

Fragmen fosil manusia purba tengkorak Homo erectus tipe arkaik temuan Setu Wiryorejo disimpan di brankas Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. TEMPO/Dinda Leo Listy

TEMPO.CO, Jakarta - Fosil dari Yunani dan Bulgaria berupa makhluk mirip kera yang hidup 7,2 juta tahun lalu, dapat menimbulkan keraguan mengenai asal-usul manusia yang selama ini diyakini evolusi dari Afrika.

Makhluk yang dikenal sebagai Graecopithecus Freybergi ini diketahui hanya dari tulang rahang bawah dan gigi yang terpisah, bisa jadi merupakan garus keturunan manusia tertua yang pernah ada, evolusi terpisah dari garis menuju simpanse, menurut para ilmuwan.

Reuters melaporkan tulang rahang bawah itu, yang termasuk gigi, ditemukan di Athena pada 1944. Gigi depan ditemukan di Bulgaria pada 2009.

Para ilmuwan memeriksa dengan teknik terbaru, termasuk pindai CT dan menentukan usia dengan melihat endapan batuan di sekitar tempat fosil ditemukan.

Mereka menemukan perkembangan akar gigi ciri khas manusia tidak terlihat pada simpanse dan nenek moyangnya.

Oleh karena itu, Graecopithecus ditempatkan dalam garis keturunan manusia, yang dikenal sebagai hominin.

Hingga saat ini, hominin tertua yang diketahui adalah Sahelanthropus, hidup 6-7 juta tahun lalu di Chad.

Selama ini, hominin diyakini berasal dari Afrika. Melihat fosil Graecopithecus yang berasal dari Balkan, bagian Timur Mediterania mungkin juga menjadi tempat manusia, menurut para ilmuwan.

Temuan ini menimbulkan pertanyaan bahwa spesies Homo sapien, pertama kali muncul di Afrika sekitar 200 ribu tahun lalu lalu bermigrasi ke belahan dunia lain, kata para ilmuwan.

"Spesies kita berevolusi di Afrika. Garis keturunan kita mungkin tidak," kata paleoantropolog Madelaine Bohme dari Universitas Tubingen, Jerman.

Temuan itu "mungkin mengubah drastis pemahaman asal usul manusia" kata Bohme.

Homo sapien adalah garis terakhir evolusi panjang hominin yang dimulai dari spesies mirip kera, diikuti oleh spesies lain yang memiliki ciri mirip manusia.

Paleoantropolog dari Universitas Toronto, David Begun, mengatakan kemungkinan perpisahan evolusi terjadi di luar Afrika bukan tidak sesuai dengan temuan spesies hominin.

"Kita tahu banyak mamalia Afrika aslinya berasal dari Eurasia lalu tersebar ke Afrika di saat Graecopithecus hidup. Kenapa Graecopithecus tidak bisa?" kata Begun.

Spesies Graecopithecus ini masih misteri karena fosilnya sangat jarang.

Spesies itu diperkirakan berukuran sebesar simpanse betina dan tinggal di lingkungan kering campuran hutan dengan padang rumput, mirip sabana Afrika, bersama kijang, jerapah, badak, gajah, hyena dan babi hutan.

ANTARA

Berita terkait

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

6 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

8 hari lalu

Profesor Riset Termuda BRIN Dikukuhkan, Angkat Isu Sampah Indonesia yang Cemari Laut Afrika

Reza dikukuhkan sebagai profesor riset berkat penelitian yang dilakukannya pada aspek urgensi pengelolaan plastik.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

15 hari lalu

Kilas Balik 69 Tahun Konferensi Asia Afrika dan Dampaknya bagi Dunia

Hari ini, 69 tahun silam atau tepatnya 18 April 1955, Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

25 hari lalu

Industri Mobil Listrik Ancam Sepertiga Populasi Kera Besar di Hutan-hutan Afrika

Penelitian mengungkap dampak dari tambang mineral di Afrika untuk memenuhi ledakan teknologi hijau di dunia terhadap bangsa kera besar.

Baca Selengkapnya

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

34 hari lalu

Ribuan Anak Afrika Terserang Sindrom Mengangguk, Gangguan Saraf yang Masih Misterius

Sindrom mengangguk menyerang ribuan anak di Afrika. Gangguan saraf ini masih misterius dan belum diketahui pasti penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

21 Februari 2024

Dibesarkan dari Lahir, Singa Terkam Penjaga hingga Tewas

Seekor singa jantan membunuh penjaga yang telah merawatnya dari bayi saat sedang diberi makan.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

16 Februari 2024

Daya Tarik Malawi yang Baru Menerapkan Bebas Visa untuk 79 Negara

Baru-baru ini, Malawi menerapkan bebas visa masuk untuk 79 negara

Baca Selengkapnya

Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

13 Februari 2024

Mengaku Bawa Ikan Kering, Turis Amerika Ini Kedapatan Bawa Mumi Monyet dari Afrika

Keberadaan bangkai monyet itu diketahui setelah seekor anjing Bea Cukai mengendus sesuatu yang tidak biasa di bagasi seorang pelancong dari Afrika.

Baca Selengkapnya

Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

17 Januari 2024

Memiliki Kenakeragam Hayati, Liberia Menjadi Rumah Hutan Hujan Lebat Dunia

Berbagai ragam hayati yang dimiliki oleh negara Liberia, negara ini memiliki kekayaan flora dan fauna yang melimpah

Baca Selengkapnya

Presiden Perempuan Pertama Liberia, Berikut Perjalanan Ellen Johnson Sirleaf

16 Januari 2024

Presiden Perempuan Pertama Liberia, Berikut Perjalanan Ellen Johnson Sirleaf

Tepat 16 Januari 18 tahun yang lalu, Ellen Johnson Sirleaf dilantik menjadi presiden perempuan pertama Liberia. Berikut perjalanan hidup Ellen Sirleaf

Baca Selengkapnya