Google akan Perkenalkan Fitur Ad Blocker Tahun Depan

Reporter

Jumat, 2 Juni 2017 17:23 WIB

Google. REUTERS/Truth Leem

TEMPO.CO, California - Google akan memperkenalkan fitur ad blocker alias pemblokiran iklan di Chrome pada awal tahun depan. Pernyataan Google ini sekaligus memperingatkan para para penerbit laman web untuk segera bersiap-siap.

Seperti dikutip dari laman The Verge, peringatan ini dimaksudkan agar penerbit laman web menilai iklan mereka dan mengeluarkan iklan yang sangat mengganggu. Tahun depan, Google akan memblok semua laman web dengan iklan penuh yang sangat mengganggu, seperti video yang diputar otomatis dengan suara atau advetorial yang mengambil keseluruhan layar.

Baca: 4 Cara Berburu Aplikasi yang Didiskon di Play Store

Sridhar Ramaswamy, eksekutif Google yang bertangungjawab atas iklan, menulis di sebuah posting blog, bahwa iklan di Chrome yang dimiliki atau dilayani Google secara keseluruhan akan diblokir. "Jika pedoman penayangan itu tidak sesuai pedoman Chrome," ujarnya.

Sebetulnya fitur ad blocker ini tidak sepenuhnya akan memblokir iklan. Google akan memberikan opsi "filter" untuk tetap mengizinkan iklan ditampilkan di halaman yang memenuhi persyaratan yang benar. Blocker akan bekejer pada perangkat desktop dan mobile.

Di opsi filter tersebut, Google menyediakan alat untuk mengetahui apakah iklan di situs mereka melanggar ketentuan Chrome. Iklan yang tidak dapat diterima nantinya akan dinilai oleh Koalisi untuk Iklan Lebih Baik. Koalisi ini mencakup Google, Facebook, News Corp, dan The Washington Post.

Baca: Gmail Tingkatkan Keamanan dengan Blokir Phising

Fitur ini tentunya akan menjadi sangat kontroversial. Di satu sisi, ada keuntungan besar bagi konsumbe dan penerbit soal kualitas laman web mereka. Namun, di sisi lain, Google menampilkan "kekuatan yang luar biasa" atas apa akan tampil di Chrome. Ini akan menimbulkan anggapan Google melindungi pendapatannya sendiri.

Iklan yang buruk jelas memperlambat kinerja web. Juga, membuat web sulit untuk dijelajahi dan akhirnya mendorong konsumen memasang penghapus iklan. Dengan fitur ini Google membantu kita untuk membatasi iklan "grosiran". Pada akhirnya, pengguna mendapatkan pengalaman web yang lebih baik, meski mungkin para penerbit laman web akan kehilangan beberapa unit iklan berharga.

Namun yang perlu diingat bahwa Google, pada intinya, adalah perusahaan iklan. Hampir 89 persen pendapatannya berasal dari penayangan iklan.

Baca: Google Tambahkan Fitur Tab Pencarian Personal, Apa Kelebihannya?

Ad blocker di Chrome tidak hanya membantu penerbit, tapi juga "membantu" Google mempertahankan dominasinya. Dan itu, secara tidak langsung, menguntungkan unit iklan Google. Yang jelas, cara ini memaksa penerbit laman web untuk mencari cara baru untuk memonetisasi situs mereka.

Google juga akan menyertakan opsi bagi pengunjung untuk membayar situs web yang mereka blokir iklannya, melalui opsi pendanaan. Penayang harus mengaktifkan dukungan untuk fitur ini secara terpisah. Sekadar informasi, Google sudah menguji fitur serupa selama lebih dari dua tahun, dan tidak pernah benar-benar tertangkap. Jadi, sulit membayangkan opsi ini akan benar-benar ampuh.

Baca: Begini Cara Bigo Live Menyaring Konten Ilegal

Menurut Anda, akankah fitur ad blocker Chrome ini akan berjalan lancar seperti inovasi Google lainnya?

GOOGLE | THE VERGE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

4 jam lalu

Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

4 jam lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

5 jam lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

7 jam lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

18 jam lalu

Top 3 Dunia: Ditipu Elon Musk Palsu Hingga Judi Online Kejahatan Transnasional

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 26 April 2024 diawali oleh kabar seorang wanita di Korea Selatan ditipu oleh orang yang mengaku sebagai Elon Musk

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

1 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

1 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

1 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya