Terungkap, Malware yang Bisa Serang Pembangkit Listrik

Reporter

Selasa, 13 Juni 2017 10:55 WIB

techgenie.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dua perusahaan keamanan siber berhasil mengungkap software jahat (malware) yang mereka yakini sebagai penyebab krisis listrik di Ukraina pada Desember 2016. Kedua perusahaan itu memperingatkan bahwa program jahat itu bisa dengan mudah memodifikasi diri untuk merusak operasi infrastruktur penting di seluruh dunia.

Malware ini disebut Industroyer dan merupakan walware perusak siber fatal kedua setelah Stuxnet yang berhasil diungkapkan para pakar keamanan siber.

ESET, perusahaan pembuat software anti-virus dari Slowakia, dan Dragos Inc, perusahaan keamanan infrastruktur penting AS, merilis analisis detail mengenai program jahat bernama Industroyer atau Crash Override itu. Mereka memperingatkan pemerintah seluruh dunia dan para operator infrastruktur demi membantu mereka melawan ancaman itu.

Kedua perusahaan itu tidak tahu siapa yang berada di balik virus ini. Yang jelas Ukraina menuding Rusia di balik krisis listrik lalu yang kemudian dibantah Rusia.

Kedua perusahaan keamanan siber itu mengingatkan serangan siber dengan pendekatan sama seperti di Ukraina itu akan lebih banyak lagi, baik oleh mereka yang menciptakan program jahat itu maupun mereka yang menirunya dengan memodifikasi software jahat tersebut.

"Malware ini sungguh mudah dialih-tujuankan untuk digunakan menyerang target-target lain. Membahayakan sekali," kata peneliti walware ESET Robert Lipovsky lewat wawancara telepon dengan Reuters. "Malware ini bisa menyebabkan kerusakan skala besar terhadap sistem infrastruktur vital."

Pendiri Dragos Robert M. Lee menyebut malware ini mampu menyerang pembangkit listrik di seluruh Eropa dan dapat digunakan untuk menyerang AS lewat beberapa modifikasi kecil.

Program jahat ini bisa menyebabkan krisis listrik sampai beberapa hari lamanya, namun tak akan menyerang seluruh sistem listrik sebuah negara, kata Lee.

Dengan beberapa modifikasi, malware ini bisa menyerang infrastruktur jenis lain termasuk sistem transportasi, fasilitas air bersih dan penyedia gas, kata Lipovsky.

Kabar mengenai walware ini sendiri telah mendorong Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengeluarkan saran kepada para operator infrastruktur vital untuk mematuhi praktik keamanan yang telah dianjurkan.

Perusahaan-perusahaan listrik mengkhawatirkan bakal adanya serangan-serangan siber baru, kata Alan
Brill, ketua praktik keamanan siber Kroll.

"Anda sedang menghadapi orang-orang yang sangat cerdas yang menemukan sesuatu dan mengembangkannya," kata Brill seperti dikutip Reuters.

Industroyer adalah malware kedua yang terdeteksi mampu mengganggu proses industri tanpa memerlukan intervensi manual para hacker karena bisa mengendalikan dari jarak jauh akses ke sistem yang sudah terinfeksi virus.

Malware pertama yang diketahui sebelum ini adalah Stuxnet yang ditemukan pada 2010. Virus ini diyakini diciptakan AS dan Israel untuk menyerang program nuklir Iran.

ANTARA

Berita terkait

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

22 hari lalu

Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada

Baca Selengkapnya

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

23 hari lalu

Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

23 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

27 hari lalu

Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.

Baca Selengkapnya

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

28 hari lalu

Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

30 hari lalu

Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

31 hari lalu

Fakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit

Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

31 hari lalu

Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.

Baca Selengkapnya

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

33 hari lalu

Waspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri

Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.

Baca Selengkapnya

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

35 hari lalu

Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?

Baca Selengkapnya