Remaja 19 Tahun Ini Raup Ratusan Juta Sebagai Gamer Profesional

Reporter

Jumat, 16 Juni 2017 14:23 WIB

TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Rizky, remaja yang baru berusia 19 tahun, sudah bisa meraup pendapatan hingga ratusan juta rupiah per tahun dengan profesinya sebagai gamer profesional. Penghasilan itu didapat dari mengikuti berbagai turnamen di dunia.

Ternyata, Rizky awalnya justru bermimpi menjadi atlet sepak bola."Pengen jadi pemain sepak bola profesional punya tim gitu, tapi akhirnya karena kaki saya enggak bisa lari, lari selama lima menit udah kram, jadi beralih," ujar Rizky di Jakarta, Kamis, 15 Juni 2017.


Rizky mulai tertarik dengan game sejak duduk di kelas 2 SMP. "Awalnya cuman buat ngisi waktu luang saar pulang sekolah," kata dia.

Dia kemudian mulai serius menekuni game saat di bangku SMA, dan menjadi game profesional dengan bergabung bersama tim pada kelas 3 SMA.

Namun, perjalanan Rizky menjadi pro gamer tidak mulus begitu saja. Dia mengaku sempat terganjal restu kedua orang tua. "Awalnya tidak disetujui orang tua, mau minta izin sama mereka susah, karena mereka belum mengerti, tapi lama kelamaan mulai mengerti," kata dia.

Kedua orang tua Rizky mulai memberikan lampu hijau ketika Rizky memenangkan beragam kejuaraan hingga ke ajang internasional.

Rizky menjadi pemain DOTA 2 terbaik se-Asia Tenggara dengan MMR tertinggi mencapai 9.000 MMR. Kepiawaian Rizky --yang baisa memakai nama In Your Dream-- dalam bermain game DOTA 2 tersebut dilirik tim asing.

Dia kemudian diajak bergabung dengan tim dari luar negeri untuk mengikuti turnamen di Malaysia.

Pengalaman tersebut membuat dia dapat merasakan iklim kejuaraan DOTA 2 di luar negeri yang tidak dia rasakan di Tanah Air. Menurut dia, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk membangun atmosfer game profesional di Indonesia.

Selain dari segi mental pemain yang dia sebut "cepat merasa puas", wadah untuk berkompetisi dinilai Rizky masih kurang dibanding dengan negara lain.

Saat ditanya dukungan dari pemerintah, dia malu-malu menjawab, "Saya enggak enak ngomongnya."

Saat ini Rizky telah mempersiapkan diri bersama timnya BOOM ID untuk mengikuti kejuaraan DOTA 2 "The International".

Dia bersama tim berlatih dalam satu boothcamp selama 8 hingga 10 jam sehari. Untuk mengusir kejenuhan saat bermain game dia melakukan aktivitas lain di luar game. "Kalau saya sih tiap sore lari," kata Rizky.

Remaja yang mengaku telah memiliki tambatan hati itu juga tetap memiliki waktu untuk bersosialisasi dengan teman-teman. "Kadang kalau malam nongkrong," ujar dia.

Kini, Rizky mengaku telah memiliki penghasilan sendiri yang terbilang cukup besar. "Saya per tahun Rp 100 juta, tergantung banyaknya turnamen," kata dia.

Meski demikian, anak bungsu dari tiga bersaudara itu mengaku tetap mendapat uang jajan dari orang tua.

"Sebenarnya bukan saya yang minta, orang tua saya terlalu sayang sama anaknya," kata Rizky sambil tertawa kecil.

"Mereka senang anaknya sudah bisa menghasilkan uang, tapi mereka selalu berpesan untuk mengutamakan pendidikan," sambung dia.

Saat ini Rizky terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Gunadarma jurusan informatika, meski terpaksa mengambil cuti karena harus fokus dalam kejuaraan.

Dia pun memberikan tips bagi mereka yang ingin melangkahkan kaki menjadi pemain game profesional.

"Mencapai MMR tinggi itu bisa menjadi jalan pintas pro player di DOTA karena benar-benar membuat tim pro tertarik," ujar Rizky.

"Kalau kalian memang tahu punya bakat di situ dan mau jadi pro player coba lebih giat. Jangan lupa juga DOTA not last forever, game itu enggak ada abisnya. Kalau saya sih main DOTA oke, pendidikan juga oke," tambah dia.


ANTARA

Berita terkait

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

21 Oktober 2017

Pesatnya Tren Teknologi Jadikan Industri Game Nasional Prospektif

Produsen komputer, Acer, menilai, dalam beberapa tahun, industri game di Indonesia akan tumbuh.

Baca Selengkapnya

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

13 September 2017

Dua Game Indonesia Jadi Nominasi IMGA SEA

Alegrium mengumumkan dua game karyanya, yakni Almighty dan Icon Pop Quiz 2, menerima nominasi People's Choice Awards dalam kedua IMGA SEA

Baca Selengkapnya

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

27 Agustus 2017

Beralih ke Xbox One X, Microsoft Hentikan Penjualan Xbox One

Microsoft telah menghentikan produksi Xbox One beberapa bulan sebelum penghentian penjualan konsol Xbox One.

Baca Selengkapnya

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

23 Agustus 2017

LG Akan Pamerkan 2 Monitor Gaming di IFA 2017

LG melengkapi kedua gaming monitornya ini dengan refresh rate 144Hz dan 240Hz.

Baca Selengkapnya

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

22 Agustus 2017

Formula 1 Luncurkan Kejuaraan Dunia eSports

Formula One mengumumkan peluncuran seri eSports yang akan berlangsung dari bulan September sampai November.

Baca Selengkapnya

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

16 Agustus 2017

Bahaya Permainan Video bagi Otak, Parkinson dan Alzheimer

Bermain video game jenis aksi tidak baik bagi kesehatan otak karena akan mengurangi daya ingat.

Baca Selengkapnya

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

11 Agustus 2017

Game 'Where is My Water? 2' Dipakai untuk Memata-matai Anak-anak  

Amanda Rushing, ibu dua anak yang tinggal di California, menuntut perusahaan animasi Walt Disney atas tuduhan pelanggaran privasi anak-anak.

Baca Selengkapnya

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

10 Agustus 2017

Fokus ke Game, Acer Perluas Lini Predator

Acer mengincar posisi teratas pasar perangkat game di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

9 Agustus 2017

Paris Pertimbangkan Video Game Masuk Cabang Olimpiade 2024

Presiden komite tender Olimpiade Paris mengatakan diskusi akan
digelar untuk membahas prospek gamer bersaing untuk emas
Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

4 Agustus 2017

Penelitian: Video Game Kekerasan Picu Perilaku Agresif

Para orang tua sebaiknya berhati-hati jika anak gemar main video game yang bertema kekerasan.

Baca Selengkapnya