Ada Rahasia Unik di Balik Warna Kembang Api, Apa itu?

Reporter

Rabu, 12 Juli 2017 17:06 WIB

Menara New York City skyline menyoroti lampu berwarna bendera Amerika Serikat dengan dimeriahkan letupan kembang api saat berlangsungnya perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat di New York, AS, 4 Juli 2017. AP Photo

TEMPO.CO, Wisconsin - Ada rahasia unik di balik meriahnya pertunjukan kembang api, yang bisa dijelaskan sains melalui proses reaksi kimia dan fisika. American Chemical Society (ACA) menyatakan, dalam setiap kembang api, terdapat sesuatu yang disebut aerial shell.

Itu adalah sebuah tabung berisi bubuk mesiu dan lusinan modul kecil yang disebut star dengan diameter 1 sampai 1,5 inchi (3-4 sentimeter). Star yang ada menahan bahan bakar zat pengoksidasi logam yang merupakan sumber warna kembang api.

Saat sumbu bubuk mesiu dinyalakan dan menyemburkan arial shell ke udara, star akan menyebar dan meledak jauh di udara sehingga menghasilkan cahaya dan warna seperti air mancur.

Baca: Riset Unik Soal Telur Burung: Berevolusi 360 Juta Tahun


Kembang api di Sungai Neva, Rusia. (REUTERS)

Setelah tersulut api, zat yang ada pada star dan zat pengoksidasi akan menghasilkan panas dengan sangat cepat. Star kemudian mengaktifkan zat warna yang mengandung logam.

Saat dipanaskan, atom dalam senyawa logam menyerap energi, menyebabkan elektron mengatur ulang kondisi mereka, dari keadaan energi rendah ke energi tertinggi. Saat elektron turun kembali ke energi yang rendah, kelebihan energi akan dipancarkan sebagai cahaya.

Bassam Z Shakhashiri, profesor kimia dari Universitas Wisconsin Madison, Amerika Serikat, setiap elemen kimia melepaskan jumlah energi yang berbeda. Energi inilah yang menentukan warna atau panjang gelombang cahaya yang dipancarkan. Misalnya, bila natrium nitrat dipanaskan, elektron dalam atom natrium menyerap energi dan menjadi aktif.

Saat elektron turun dari energi tinggi mereka melepaskan energinya, sekitar 200 kilojoule per mol (satuan unit pengukuran untuk zat kimia) atau energi cahaya kuning.

Baca: Berikut 6 Aturan Kerja Unik di Berbagai Negara


Kembang api dalam perayaan uji rudal balistik Korea Utara. (REUTERS)

Dalam laman situs mereka ACA menjelaskan, untuk menciptakan warna biru diperlukan jumlah senyawa tembaga klorida yang bervariasi. Warna merah berasal dari garam strontium dan garam lithium, dan warna merah terang dipancarkan oleh strontium carbonate.

Sama seperti cat, warna sekunder dibuat dengan menggabunkan ramuan warna-warna primer. Campuran senyawa tembaga penghasil biru dan senyawa strontium penghasil warna merah menghasilkan cahaya ungu.

Baca: Ahli Matematika Temukan Cara Unik Memotong Pizza


Kembang api dalam perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. (AP Photo)

John Conkling, ahli kembang api dari Washington College, Maryland mengatakan, kembang api telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Para ahli kembang api dikenal sebagai ahli kimia piroteknik.

Para ahli tersebut telah mengembangkan kombinasi bahan kimia yang tidak hanya menghasilkan tampilan visual yang menakjubkan dalam berbagai bentuk dan warna, namun juga stabil dan aman digunakan.

Baca: Unik, Pakai Egrang Tukang Parkir ini Berjalan 1.104 Km


Kembang api di dekat Menara New York saat perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat. (AP Photo)

Simak berita sains unik lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | MEIDIKA SRI WARDIANA | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

2 menit lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

3 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

8 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

9 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

10 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

12 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

22 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya