Heboh Pemblokiran, Beda Fitur Telegram dan WhatsApp

Reporter

Minggu, 16 Juli 2017 05:01 WIB

Aplikasi pesan instan Telegram.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika memblokir aplikasi layanan pesan Telegram. Alasannya, aplikasi ini digunakan kelompok radikal untuk berkomunikasi.

Lepas dari itu, Telegram layaknya WhatsApp, media layanan mengirim pesan. Cara kerjanya sama-sama menggunakan data Internet. Lalu, apa perbedaan dari keduanya?

Baca: Begini Bachrun Naim Manfaatkan Telegram Untuk Merancang Teror

1. Tempat Penyimpanan
Atas dasar privasi dan keamanan, Telegram menyimpan pesan para penggunanya di layanan komputasi awan (cloud). Karena itu, para pengguna tak perlu khawatir kehabisan memori ponsel.

Sedangkan WhatsApp menggunakan memori ponsel pengguna. Tak heran kalau Anda sering mendapatkan peringatan bahwa kapasitas ponsel Anda hampir habis jika pesan WhatsApp terlalu banyak.

Baca: Telegram Diblokir, CEO Telegram: Itu Aneh

2. Tipe File
Meski sama-sama mampu mengirimkan pesan berupa foto, video, dan suara, tapi WhatsApp tak mampu mengirimkan file dengan besaran 100 megabita. Sebaliknya, Telegram mampu melakukan itu. Namun untuk ukuran file di atas 1,5 gigabita, Anda akan mendapatkan pilihan menyimpannya di cloud maupun langsung diunduh ke ponsel.

3. Sinkronisasi Otomatis
Karena berbasis cloud, Anda bisa mengirimkan pesan ke berbagai perangkat. Pesan akan tersinkronisasi bersamaan di berbagai perangkat tersebut. Sedangkan WhatsApp tak memiliki fitur ini. Saat menggunakan perangkat lain, data Anda tak otomatis akan berada di perangkat tersebut.

Baca: Telegram Diblokir, Kemenkominfo: Digunakan Kelompok Radikal

4. Privasi dan Keamanan
Mungkin fitur di Telegram inilah yang dianggap "berbahaya" oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Di Telegram, Anda bisa mengatur obrolan rahasia yang berisi pesan, foto, dan video, yang bisa hancur dengan sendirinya. Bahkan, Telegram menambahkan kata kunci tambahan untuk bisa membuka aplikasi ini.

Untuk keamanan, Telegram juga menggunakan metode enskripsi dan infrastruktur multi-data center. Fitur enskripsi end-to-end ini kemudian diikuti WhatsApp.

Baca: Cerita Percakapan Grup Para Teroris di Aplikasi Telegram

5. Grup
Grup di Telegram bisa memuat anggota hingga 10 ribu. Untuk pesan broadcast, Telegram pun tidak membatasi jumlah orang yang bisa dijangkau.

Sedangkan WhatsApp hanya membatasi anggota grup sampai 250 orang. Belakangan, WhatsApp menambahkan fitur reply yang serupa dengan fitur quote di Telegram.

Baca: Telegram Rahasia yang Dianggap Langkah Mundur Polisi

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah meminta Internet service provider (ISP) untuk memutus akses terhadap sebelas domain name system (DNS) milik Telegram untuk aplikasi di website. Kanal di layanan berbagi pesan tersebut dianggap memuat propaganda radikalisme, terorisme, kebencian, dan gambar yang mengganggu (disturbing image), yang bertentangan dengan peraturan di Indonesia.

Dalam pemblokiran Telegram, 11 DNS yang diblokir, antara lain t.me, telegram.me, telegram.org, core.telegram.org, desktop.telegram.org, macos.telegram.org, web.telegram.org, venus.web.telegram.org, pluto.web.telegram.org, flora.web.telegram.org, dan flora-1.web.telegram.org.

Baca: Telegram Hadirkan Pembaruan untuk Versi Desktop

Simak perkembangan berita pemblokiran Telegram hanya di kanal Tekno Tempo.co

AMRI MAHBUB

Video Terkait:
Telegram, Aplikasi Favorit Teroris




Berita terkait

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

29 hari lalu

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

31 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

40 hari lalu

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

Terpidana kasus jaringan pornografi anak Muhamad Shobur menceritakan bagaimana ia membuat jaringan pornografi anak melalui aplikasi Telegram.

Baca Selengkapnya

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

40 hari lalu

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

40 hari lalu

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

24 Februari 2024

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

24 Februari 2024

Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

"Pak Kapolres Berto terima adalah adanya video porno atau konten pornografi yang diduga di dalamnya anak anak Indonesia sebagai pemeran."

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

6 Februari 2024

Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

Militer Israel mengakui mengoperasikan grup Telegram yang merayakan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

17 Januari 2024

Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

Pengguna aplikasi Telegram mungkin pernah tiba-tiba ditambahkan ke sebuah grup acak yang tidak diinginkan. Begini cara mencegahnya

Baca Selengkapnya

Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

4 Januari 2024

Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

Hutang Google, Meta, dan Tiktok dihapus dari database Rusia.

Baca Selengkapnya