Kisah Resep Tulang Naga, Aksara Kuno Misterius, dan Sejarah Cina

Reporter

Rabu, 2 Agustus 2017 12:11 WIB

Aksara Cina kuno di tempurung kura-kura yang belum bisa terpecahkan. (National Museum of Chinese Writing)

TEMPO.CO, Henan - Siapa sangka tulang naga ternyata ada dan menjadi resep obat-obatan pada era Cina kuno. Tentunya, bukan tulang naga sebetulnya. Melainkan tempurung kura-kura raksasa.

Seperti dilansir laman berita The New York Post, tempurung tersebut ditemukan pertama kali pada 1899 oleh Wang Yirong, peneliti aksara kuno Cina, yang saat itu terkena malaria. Tempurung kura-kura berumur 3.000 tahun yang disebut sebagai "resep tulang naga". Sekadar informasi, di Cina, tempurung kura-kura dipercaya sebagai obat penambah stamina dan malaria.

Awalnya, dia ingin menghaluskannya sebagai obat malaria. Namun, dia menyadari bahwa ada tulisan kuno yang cukup penting di balik tempurung tersebut. Dia pun langsung menghentikan proses penghalusan tulang "naga" itu.

Setelah diselidiki, tulisan kuno tersebut ternyata berasal dari Dinasti Shang, kerajaan yang berkuasa di wilayah timur Cina. Dia lalu mencari ke beberapa apotek setempat dan berhasil menyelamatkan beberapa tempurung yang juga memiliki aksara kuno. Sejak saat itupun dia memulai penelitiannya untuk mengungkap misteri aksara kuno di tempurung naga.

Selanjutnya: Rahasia mulai terkuak
<!--more-->

Sayangnya, hingga Yirong meninggal, penelitiannya belum selesai. Sempat terbengkalai, Luo Zhenyu, ahli bahasa Cina kuno, akhirnya mengambilalih penelitian Yirong pada 1908. Dia jugalah yang berhasil mengungkap tempurung-tempurung tersebut berasal dari Anyang. Pada 1920, penggalian untuk mengungkap misteri "resep naga" dimulai.

Sejak saat itu, setidaknya ada 200 ribu tempurung kura-kura dan tulang-belulang hewan lainnya beraksara kuno ditemukan. Sebanyak 50 ribu di antaranya memiliki teks dari dinasti berbeda. Hampir semuanya ditemukan di dekat Anyang, daerah yang menjadi pusat pemerintahan Dinasti Shang, yang berkuasa selama 1600 sampai 1064 sebelum Masehi.

Dan sejak saat itu pula ahli linguistik Cina berhasil menerjemahkan 2.000 dari 5.000 karakter kuno. Meski begitu, karena kondisi dan nama daerah yang telah berubah, para peneliti sulit memverifikasi lokasi yang dimaksud dalam tulisan tersebut.

"Kami masih mendalami lebih lanjut dengan perbandingan naskah-naskah lain," kata Liu Fenghua, salah satu peneliti dari Zengzhou University, seperti dikutip dari laman berita South China Morning Post.

National Museum of Chinese Writing, selaku pemilik tempurung beraksara kuno tersebut, membuka sayembara dengan nilai yang cukup menggiurkan. Museum menawarkan hadiah 100 ribu Yuan, atau sekitar Rp 250 juta, untuk setiap kata yang berhasil diterjemahkan. Tentunya, dengan bukti yang cukup dan dikurasi oleh para ahli bahasa Cina kuno.

Selanjutnya: Prediksi masa depan
<!--more-->
Dalam laman situs mereka, pihak Museum menjelaskan, tulisan-tulisan tersebut kemungkinan besar berisi prediksi masa depan dan sejarah Cina kuno. Dalam laman situs Cambridge University Library dijelaskan, bahwa tempurung beraksara kuno telah menjadi sumber sejarah bagi para peneliti.

"Tidak hanya berisi nama-nama kaisar Dinasti Shang, melainkan juga kapan pusat kota dibangun, tanaman yang umum, bencana, kejadian astronomi, hingga pernikahan keluarga kerajaan," demikian yang tertulis di laman situs.

Tertarik untuk mencoba menerjemahkannya? Silakan datang ke National Museum of Chinese Writing.

THE NEW YORK POST | SOUTH CHINA MORNING POST | NATIONAL MUSEUM OF CHINESE WRITING | CAMBRIDGE UNIVERSITY LIBRARY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

10 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

12 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

17 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

3 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal, Promo Gajian hingga Sindiran Komikus Jepang

Zulkifli Hasan mengungkap asal mula ditemukannya baja ilegal produksi pabrik milik Cina.

Baca Selengkapnya

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

3 hari lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

3 hari lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

4 hari lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya