Pavel Durov, Sosok Unik dan Kontroversial Pencipta Telegram

Reporter

Editor

Erwin prima

Rabu, 2 Agustus 2017 17:21 WIB

CEO Telegram, Pavel Durov melakukan konverensi pers seusai melakukan pertemuan tertutup di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, 1 Agustus 2017. Telegram juga menyediakan moderator yang bisa berbahasa Indonesia. TEMPO/Yovita Amalia

TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini CEO Telegram, Pavel Durov, datang ke Indonesia untuk bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Tujuan kedatangannya untuk melakukan negosiasi agar Telegram tetap bisa digunakan oleh penggunanya di Indonesia.

Baca: Rudiantara Jamu Pavel Durov Makan Siang, Menunya Sayur Genjer

Setelah kedatangannya ke Indonesia, nama Pavel menjadi perbincangan di Indonesia. Siapa sebenarnya Pavel Durov?

Durov yang kini berusia 31 tahun dikenal oleh masyarakat luas sebagai CEO Telegram, aplikasi pesan terenskripsi yang ia buat setelah jejaring social VKontakte. Saat ini Pavel banyak disebut sebagai “Mark Zuckerberg Rusia” atas kesuksesannya membuat situs dan aplikasi ternama di usia muda. Kini, aplikasinya telah digunakan oleh 100 juta pengguna.

Durov lahir di Rusia, 10 Oktober 1984. Sejak di bangku sekolah, ia sudah memperlihatkan ketertarikannya pada teknologi. Ia sudah belajar coding dan pembuatan sistem computer. Kala itu, kode yang ia buat digunakan untuk mengejek guru yang tidak ia sukai.

Tak hanya dirinya, kakak tertuanya yakni Nikolai Durov juga pintar dalam membuat coding. Mereka sering membuat karya bersama. Proyek pertama yang dibuat Durov bersama kakaknya adalah VKontakte. Ia memulai proyek tersebut setelah meninggalkan universitas di tahun 2006.

VKontakte merupakan jejaring sosial berbahasa rusia yang bekerja mirip Facebook. Aplikasi tersebut sangat populer dan memiliki 350 juta pengguna. Vkontakte dibuat di Singer House, sebuah bangunan ikonik di pusat Saint Petersburg.

Setelah VKontakte mengalami masalah dengan pemerintah, Durov menciptakan telegram, yang saat ini menjadi salah satu aplikasi dengan pengguna terbanyak di dunia.

Tak hanya dikenal dari prestasinya, Durov juga dikenal dengan gaya hidupnya yang unik. Ia hanya mengenakan pakaian berwarna hitam, dan bepergian secara konsisten ke seluruh dunia. Setidaknya setiap beberapa bulan sekali ia akan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya di seluruh dunia, sehingga membuatnya sulit ditemui.

Durov juga dikenal dengan kontroversi. Ia diketahui pernah berhadapan dengan kelompok bersenjata The Kremlin. Tak hanya itu, ia pernah membuat kehebohan pada tahun 2012 dengan menerbangkan lebih dari £ 1.000 pesawat kertas yang terbuat dari uang ke kerumunan orang-orang dari jendela kantornya. Setiap pesawat kertas terbuat dari cek bank senilai £ 50.

Hubungan Durov dengan Pemerintah Rusia juga tidak dapat dikatakan baik. Situs VKontakte yang ia buat dulunya digunakan sebagai sebuah sarana komunikasi oleh kelompok antipemerintah yang mendukung aktivis politik Alexei Navalny, seorang pengkritik Putin.

Selain itu, pada tahun 2011 Durov pernah merespons permintaan pemerintah dengan cara tidak biasa. Saat itu pemerintah meminta Durov untuk lebih mengontrol situsnya. Tidak seperti respons orang-orang pada umumnya, Durov justru membagikan foto seekor anjing yang memakai hoodie biru sedang menjulurkan lidahnya. Pesannya kepada Kremlin jelas: Ia tidak mau melakukan apa yang diperintahkan.

Baca: Telegram Diblokir, Pavel Durov Bertemu Rudiantara Membahas...

Saat ini Pavel Durov termasuk pemuda kaya raya. Ia mendapatkan banyak penghasilan dari situs dan aplikasi yang dibuatnya. Ia dilaporkan memiliki kekayaan sekitar U$ 260 juta atau sekitar Rp 3,4 triliun.

BUSINESS INSIDER | BIANCA ADRIENNAWATI | EZ


Berita terkait

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

34 hari lalu

Telegram Diduga Digunakan untuk Rekrut Orang Bersenjata dalam Penembakan Moskow

Telegram diduga digunakan untuk merekrut orang-orang bersenjata yang menjadi pelaku penembakan gedung konser Balai Kota Crocus di luar Moskow.

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

36 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

44 hari lalu

Cerita Shobur Membangun Jaringan Pornografi Anak Lintas Negara di Grup Telegram

Terpidana kasus jaringan pornografi anak Muhamad Shobur menceritakan bagaimana ia membuat jaringan pornografi anak melalui aplikasi Telegram.

Baca Selengkapnya

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

44 hari lalu

Puncak Gunung Es Pornografi Anak di Indonesia, Terbongkar Karena Informasi dari FBI

Kasus pornografi anak di Indonesia ibarat puncak gunung es yang melibatkan jaringan internasional. Terbongkar setelah ada informasi dari FBI.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

44 hari lalu

Polisi Ungkap Kode Transaksi Jual Beli Konten Pornografi Anak di Media Sosial

Terdapat kode khususn yang diberikan saat seorang pelaku ingin membeli konten video pornografi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

24 Februari 2024

Kasus Pornografi Anak Laki-laki di Bawah Umur, Polres Bandara Soekarno-Hatta Temukan 3.870 Video

Polres Bandara Soekarno-Hatta menemukan sebanyak 3.870 video dan 1.245 foto bermuatan pornografi anak laki-laki.

Baca Selengkapnya

Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

24 Februari 2024

Polres Bandara Soekarno-Hatta Ungkap Jual Beli Video Porno Diperankan Anak Indonesia ke Jaringan lnternasional

"Pak Kapolres Berto terima adalah adanya video porno atau konten pornografi yang diduga di dalamnya anak anak Indonesia sebagai pemeran."

Baca Selengkapnya

Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

6 Februari 2024

Militer Israel Akui Jalankan Grup Telegram Rayakan Aksi Sadis Tentaranya di Gaza

Militer Israel mengakui mengoperasikan grup Telegram yang merayakan kejahatan perang terhadap warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

17 Januari 2024

Anda Sering Ditambahkan ke Grup Telegram Spam? Tips Ini Bisa Mencegahnya

Pengguna aplikasi Telegram mungkin pernah tiba-tiba ditambahkan ke sebuah grup acak yang tidak diinginkan. Begini cara mencegahnya

Baca Selengkapnya

Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

4 Januari 2024

Google, YouTube, Meta, TikTok, & Telegram Didenda Rusia, Mengapa Belakangan Dihapus?

Hutang Google, Meta, dan Tiktok dihapus dari database Rusia.

Baca Selengkapnya