Berita Teknologi Viral: Video Kecerdasan Buatan VS Gamer DOTA 2

Reporter

Minggu, 13 Agustus 2017 12:31 WIB

Dota 2. Kredit: YouTube

TEMPO.CO, Washington - Laman berita teknologi The Verge mengabarkan, kecerdasan buatan mampu mengalahkan gamer profesional DOTA 2. Kecerdasan buatan lawan gamer profesional DOTA 2 itu berlangsung di sela-sela turnamen tahunan DOTA 2 yang digelar selama pekan ini di Key Arena, Seattle, Washington, Amerika Serikat.

Tim dari OpenAI membuat program kecerdasan buatan tersebut agar bisa mempelajari dan meniru cara bermain DOTA 2. Dalam sela-sela gelaran turnamen tahunan DOTA 2 ini, OpenAI menantang Danylo "Dendi" Ishutin, gamer profesional DOTA asal Ukraina. Dia tergabung dalam tim N'Vi.

Baca: Canggih, Kecerdasan Buatan Ini Bisa Ungkap Resep Makanan

Sayangnya, dia lempar handuk dalam pertandingan satu lawan satu tersebut setelah kalah dua kali berturut-turut. "Seperti melawan manusia, tapi ada yang beda," kata Ishutin mengomentari kecerdasan buatan yang jadi lawannya, seperti dikutip dari laman berita teknologi The Verge, Ahad, 13 Agustus 2017.

Padahal, Ishutin dan timnya kerap menjadi juara dunia dalam game DOTA 2. Game ini merupakan permainan yang cukup kompleks. Tim harus bekerja sama untuk menghancurkan markas tim lawan.

Simak video ulasan kecerdasan buatan besutan OpenAI versus gamer profesional DOTA 2 di sini:



Baca: Moby Mart, Toko Swalayan Canggih dengan Kecerdasan Buatan

Dalam game DOTA 2, tiap pemain bisa memilih satu di antara 113 karakter yang ada. Tiap karakter pun memiliki kekuatan khusus dan senjata. Perlu taktik dan strategi agar bisa menerobos pertahanan lawan dan menghancurkan markas musuh.

Kecerdasan buatan yang diprogram OpenAI hanya "dilatih" selama dua pekan sebelum pertandingan. Tentunya ini sesuatu yang sangat progresif sekaligus menakutkan. Sebab, hanya dalam waktu 14 hari, kecerdasan buatan mampu mengalahkan juara dunia.

Sebelumnya, Google juga telah menggelar pertandingan antara kecerdasan buatan dan pemain game profesional. AI AlphaGo, kecerdasan buatan yang dirancang tim dari Google Deepmind, mampu mengalahkan pemain Go profesional.

Baca: Ancaman Menakutkan dari Pengembangan Kecerdasan Buatan

Elon Musk sesumbar saat kecerdasan buatan mampu mengalahkan gamer profesional DOTA 2. Game ini dibuat oleh pengembang e-Sport International.

"Untuk pertama kalinya OpenAI mengalahkan pemain terbaik dalam kejuaraan eSports. Yang jelas lebih kompleks ketimbang catur atau Go," tulis Elon Musk dalam akun Twitternya, Sabtu, 12 Agustus 2017. OpenAI merupakan startup kecerdasan buatan yang dia danai.

Baca: Bos SpaceX, Elon Musk: Kecerdasan Buatan Berpotensi Mengancam

Simak berita teknologi menarik lainnya dan perkembangan kecerdasan buatan hanya di kanal Tekno Tempo.co.

THE VERGE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Bantu Penyandang Disabilitas, Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Kursi Roda yang Bisa Dikontrol dengan Suara

26 menit lalu

Bantu Penyandang Disabilitas, Mahasiswa Universitas Jember Ciptakan Kursi Roda yang Bisa Dikontrol dengan Suara

Tim dari dua prodi teknik Universitas Jember mengembangkan kursi roda khusus untuk penyandang disabilitas. Bisa digerakkan dengan perintah suara.

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

1 jam lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Supply Chain Indonesia Dorong Pemakaian AI untuk Rantai Pasok Logistik, Berikut Alasannya

1 jam lalu

Supply Chain Indonesia Dorong Pemakaian AI untuk Rantai Pasok Logistik, Berikut Alasannya

Para penyedia jasa logistik mendorong pemakaian teknologi AI untuk melancarkan rantai pasok logistik. Sistem manual sudah ditinggalkan.

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

1 jam lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya

BRIN Pelajari Model Bahasa AI, Mencakup Uji Deteksi Berita Hoax

6 jam lalu

BRIN Pelajari Model Bahasa AI, Mencakup Uji Deteksi Berita Hoax

BRIN mengembangkan model bahasa AI yang membantu komputer untuk memahami, menafsirkan, dan menghasilkan teks.

Baca Selengkapnya

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

6 jam lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

8 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

1 hari lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Apple Disebut Tengah Garap Model iPhone dengan Bodi yang Lebih Tipis, Ini Detailnya

1 hari lalu

Apple Disebut Tengah Garap Model iPhone dengan Bodi yang Lebih Tipis, Ini Detailnya

Apple tengah menguji desain berbeda untuk perangkat iPhone yang memiliki nama kode D23.

Baca Selengkapnya