Hasil Riset: Cokelat Bisa Bantu Obati Diabetes  

Reporter

Rabu, 30 Agustus 2017 13:01 WIB

Ilustrasi bubuk cokelat dan cokelat batangan. shutterstock.com

TEMPO.CO, Utah - Hasil riset terbaru mengungkapkan buah cokelat (kakao) bisa menjadi alternatif pengobatan diabetes tipe 2. Dalam studi yang terbit secara daring di Journal of Nutritional Biochemistry edisi 27 Juli 2017, tim peneliti dari Amerika Serikat menyatakan cokelat memiliki senyawa yang bisa membantu tubuh melepaskan banyak insulin.

Tubuh penderita diabetes biasanya tidak menghasilkan cukup insulin untuk mengolah gula darah dengan benar. Sebab, sel beta, yang bertanggung jawab menghasilkan insulin, tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Dalam studi berjudul Monomeric Cocoa Catechins Enhance β-Cell Function by Increasing Mitochondrial Respiration itu, tim yang dipimpin Thomas Rowley, peneliti biologi pangan dari Brigham Young University di Provo, Utah, berhasil menyebutkan monomer epicatechin, senyawa yang ditemukan dalam kakao, mampu membantu sel beta bekerja lebih baik dan kuat.

Baca: Alkohol Sehat atau Buruk? Hasil Riset Ini Menjawabnya

Tim menguji senyawa tersebut kepada sekelompok hewan dengan kandungan lemak tinggi. Ternyata monomer epicatechin mampu menurunkan tingkat obesitas pada hewan dan meningkatkan kemampuan mengatasi peningkatan kadar glukosa darah.

Kemudian tim melanjutkannya pada studi tingkat sel. Hasil studi menunjukkan senyawa monomer epicatechin bisa meningkatkan kemampuan sel beta untuk menghasilkan insulin.

"Senyawa ini membuat mitokondria dalam sel menjadi lebih kuat. Imbasnya, sel menghasilkan sumber energi untuk bekerja lebih baik," kata Jeffrey Tessem, anggota studi, seperti dikutip dari laman berita Science Daily, Rabu, 30 Agustus 2017.

Baca: Hasil Riset: Pria Lebih Pelit Beramal Ketimbang Wanita

Sebelumnya, telah banyak studi tentang manfaat banyak senyawa yang bisa menjadi alternatif pengobatan diabetes. Namun tim mengklaim senyawa monomer epicatechin, senyawa terkecil yang ada di kakao, paling efektif meningkatkan kerja sel beta.

"Studi ini bisa menjadi pintu masuk untuk menggunakannya sebagai suplemen makanan, bahkan berpotensi mencegah timbulnya diabetes tipe 2," ujar Andrew Neilson, peneliti teknologi pangan dari Virginia Technology University di Blacksburg, Virginia, yang juga anggota tim.

Kini, pekerjaan rumah ada pada bagaimana mengekstraksi senyawa tersebut dalam kakao dan membuatnya menjadi obat diabetes yang potensial.

Baca: Hasil Riset Terbaru: Kiamat Kehidupan di Bumi Kian Dekat

Simak artikel hasil riset terbaru lain hanya di kanal Tekno Tempo.co.

JOURNAL OF NUTRITIONAL BIOCHEMISTRY | SCIENCE DAILY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

21 jam lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

41 hari lalu

Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.

Baca Selengkapnya

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

41 hari lalu

Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.

Baca Selengkapnya

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

41 hari lalu

Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

31 Januari 2024

Dua Bulan Lagi, Stanford University Bakal Groundbreaking Pusat Ekosistem Digital di IKN

Stanford University, Amerika Serikat, merupakan salah satu universitas yang akan melakukan groundbreaking pusat ekosistem digital di IKN.

Baca Selengkapnya

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

29 Januari 2024

Tinjau Pabrik Motherboard Laptop Merah Putih, Dirjen: Riset Perlu Terhubung Industri

Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi meninjau pabrik motherboard dan menegaskan perlunya riset terhubung dengan industri.

Baca Selengkapnya

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

22 Januari 2024

Jatam: Tiga Pasangan Capres Terafiliasi Oligarki Tambang

Riset Jatam menelusuri bisnis-bisnis di balik para pendukung kandidat yang berpotensi besar merusak lingkungan hidup.

Baca Selengkapnya

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

15 Januari 2024

Terkini: KPA Sebut PSN Jokowi Sumbang Laju Konflik Agraria Sepanjang 2020-2023, Bandara Banyuwangi Segera Layani Penerbangan Umroh

Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Dewi Kartika menyebut Proyek Strategis Nasional (PSN) pemerintah era Jokowi mendorong laju konflik agraria.

Baca Selengkapnya

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

28 Desember 2023

BRIN: Pangan Jadi Salah Satu Prioritas Riset 2023, Kejar Target Hilirisasi

Dominasi riset bidang pangan sejalan dengan prioritas yang diminta oleh Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

18 Desember 2023

Ratih Kumala Ceritakan Proses Kreatif Penulisan Gadis Kretek

Penulis novel Gadis Kretek Ratih Kumala menceritakan proses kreatif. Mengapa ia akhirnya menjadi seorang kolektor bungkus kretek.

Baca Selengkapnya