Jawa - Bali Kekeringan, BMKG Beri Penjelasan dan Peringatan

Reporter

Editor

Kamis, 14 September 2017 15:08 WIB

Petani mengumpulkan garam yang baru dipanen di lahan garam Desa Santing, Losarang, Indramayu, Jawa Barat, 3 Agustus 2017. Kelangkaan garam disebabkan mundurnya musim olah garam, curah hujan yang masih tinggi di awal musim kemarau serta gagal panen garam tahun lalu membuat produksi dan stok garam di gudang-gudang desa Santing, Indramayu menipis, bahkan untuk kebutuhan pasar dalam kota saja tidak terpenuhi. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bandung - Sebagian besar wilayah di Pulau Jawa mengalami puncak musim kemarau pada September ini. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), hal tersebut normal.

"Wilayah yang terdampak kekeringan di Indonesia dengan lebih dari 60 hari tidak terjadi hujan yaitu sekitar Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali bagian barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur," kata Ramlan, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Rabu, 14 September 2017.

Secara umum pada musim ini kategori musim kering masih normal, namun di beberapa wilayah di Jawa hingga NTT musim keringnya di atas normal. Faktor yang menyebabkan normalnya cuaca atau iklim, seperti faktor global yaitu tidak adanya kondisi El Nino atau La Nina yang menguat.

"Faktor regional hanya dipengaruhi angin Monsun serta beberapa faktor lokal yang ada di wilayah masing-masing seperti pegunungan, pesisir, maupun wilayah sekitar teluk," kata dia. Ramlan memperkirakan musim hujan di Pulau Jawa baru akan terjadi pada Oktober sampai November 2017.

Untuk menunggu datangnya hujan, Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Klimatologi dan Kualitas Udara BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengimbau masyarakat untuk menghemat penggunaan air. "Lebih bagus kalau bisa disimpan," kata dia.

Selain itu, Ardhasena juga meminta masyarakat mewaspadai bencana alam pada masa transisi dari musim kemarau ke hujan, seperti angin kencang, puting beliung, dan gelombang tinggi. Untuk wilayah Pulau Jawa, massa transisi itu terjadi pada September.

Juga, kata dia, potensi kebakaran hutan, khususnya di daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah bagian selatan, Jambi, Sulawesi Selatan, dan Riau. "Kondisi kering begini biasanya potensi kebakaran hutannya besar," ujar Ardhasena.

Kondisi kering tersebut juga sedikit banyak berdampak pada panen padi petani. Karena itu, pada musim kemarau ini para petani diimbau untuk mengganti mengganti padi dengan tanaman holtikultura yang tidak membutuhkan banyak air.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

2 jam lalu

Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.

Baca Selengkapnya

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

14 jam lalu

BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Laut Jawa dan Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah Indonesia dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.

Baca Selengkapnya

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

19 jam lalu

Dasarian Pertama Mei, Hujan Diprediksi Berkurang di Separuh Wilayah Jawa Barat

Stasiun Klimatologi BMKG Jawa Barat memprakirakan 52,1 persen wilayah berkategori hujan rendah.

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

1 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

1 hari lalu

Hari Pertama Mei 2024, BMKG Perkirakan Sebagian Jakarta Hujan Saat Siang

Jakarta diprediksi cenderung berawan hari ini, Rabu, 1 Mei 2024. Sejumlah wilayah berpeluang hujan siang nanti.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

2 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya