Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jepang Cangkokkan Sel Orang ke Hewan, Lahirkan Binatang Pintar?

Reporter

Editor

Yudono Yanuar

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jepang telah memberi izin kepada sekelompok peneliti asal Tokyo untuk mengembangkan sel manusia pada embrio hewan. Eksperimen transplantasi organ manusia ke tubuh hewan hingga kini masih menjadi pertentangan di sebagian negara.

Professor Hiromitsu Nakauchi, yang memimpin penelitian ini, melakukan uji coba teori hibridnya di laboratorium selama bertahun-tahun agar dapat dilakukan secara nyata.

Sel genetik hewan harus dimodifikasi agar sel yang hilang dapat dipergunakan untuk mengembangkan organ yang diinginkan para peneliti. Sedangkan sel manusia nantinya akan diadaptasi oleh badan hewan supaya organ dapat berkembang secara normal, tetapi secara teori organ tersebut masih berbentuk organ manusia.

Nantinya embrio akan ditanamakan ke dalam rahim hewan yang masih hidup, sehingga bayi tetap berkembang secara normal untuk kemudian dimatikan. Setelah itu, organ manusia diambil dan diberikan kepada pendonor. 

“Organ manusia tidak akan tercipta dengan cepat. Namun, jika cara ini berhasil, banyak nyawa manusia yang akan terselamatkan. Kami ingin terus melanjutkan penelitian kami secara hati-hati,”

Dia percaya penelitiannya dapat mentranplantasi pankreas manusia dengan menempatkan stem sel di dalam tubuh mamalia seperti babi dan menggunakannya sebagai obat diabetes untuk manusia. Selanjutnya dia ingin mengajukan izin penelitian pada embrio babi selama 2 bulan.

Bekerjasama dengan Stanford University, mereka telah menanamkan pankreas pada tikus yang menderita diabetes pada penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017. Tikus hanya memerlukan beberapa hari penolakan sistem kerja organ, sebelum pankreas mulai memproduksi insulin secara normal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Stem sel yang digunakan adalah sel kosong yang dapat diubah menjadi apa pun ke dalam embrio binatang. Transplantasi dari hewan ke manusia dikenal sebagai xenotransplantasi, sudah digunakan dalam dunia medis. Lebih dari 116.000 pasien mendafatarkan diri untuk melakukan transplantasi di Amerika Serikat.

Tapi, harus hati-hati. Jika ilmuwan tidak dapat mengontrol seberapa banyak kemungkinan binatang dapat menjadi manusia, dan ditakutkan otak mereka akan berkembang layaknya manusia. Profesor Nakauchi menyatakan bahwa mereka akan menghentikan eksperimen jika otak binatang dapat berkembang hingga 30 persen dari otak manusia. 

"Kami berusaha memastikan bahwa sel-sel manusia hanya berkontribusi pada pembentukan organ-organ tertentu," kata Profesor Nakauchi dalam majalah Out There di Stanford Medicine.

Eksperimen hibrid serupa sebelumnya pernah dilakukan, tetapi embrio yang terbuat dari sel manusia dan hewan tidak pernah dilahirkan, karena tidak mendapatkan izin dari pemerintah Jepang pada tahun 2014. Kini, regulasi telah diubah dan peneliti mendapat izin bahwa embrio dapat hidup selama 14 hari. 

DAILY MAIL | SCIENCE ALERT | CAECILIA EERSTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

6 jam lalu

Kansai International Airport merupakan bandara pertama di Jepang yang dibangun di tengah laut di atas pulau buatan. Bandara Kansai sengaja dibangun jauh dari pemukiman untuk menghindari dampak kerusakan lingkungan yang akan timbul akibat aktivitas bandara, seperti polusi udara. jnto.org.au
Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

8 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

8 jam lalu

Bandara Internasional Kansai, masuk diurutan ketujuh bandara terbaik di Asia. businessinsider.com
Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.


Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

23 jam lalu

Fuki Yamada berselebrasi usai mencetak gol Jepang ke gawang Uzbekistan di final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.


Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, umumkan pensiun. Instageam
Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.


Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Pelatih Jepang Go Oiwa dan pelatih Uzbekistan Timur Kapadze menjelang final Piala Asia U-23 2024. Doc. AFC.
Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?


Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

1 hari lalu

Timnas Jepang AFC U23 2024 di Qatar. (AFP/KARIM JAAFAR)
Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.


Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

1 hari lalu

Acara penandatanganan Kontrak Kerja sama Bantuan Hibah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang pada 1 Mei 2024, untuk proyek pengenalan, diseminasi, dan pelatihan penggunaan peralatan sederhana untuk mendorong proses produksi, pengolahan, dan penjualan guna meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jepang di Jakarta
Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.


Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Gunung Fuji Jepang (Pixabay)
Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.