Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Sri Mulyani Didesak Segera Terapkan Cukai Knalpot

image-gnews
Warga menutup hidung menghidari polusi asap dari knalpot Metromini di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (26/7). TEMPO/Subekti
Warga menutup hidung menghidari polusi asap dari knalpot Metromini di Terminal Kampung Melayu, Jakarta, Jumat (26/7). TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) menyambut baik rencana pengendalian asap knalpot kendaraan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Rencana itu terungkap dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada 19 Februari 2020.

KPBB meminta pemerintah bisa lebih jauh dengan segera menerapkan cukai emisi (karbon) untuk rencananya tersebut. Cukai emisi sudah diusulkan sejak 2010 dalam rangka mengendalikan emisi knalpot kendaraan bermotor karena dianggap menyumbang kepada menurunnya kualitas udara dan perubahan iklim.

"Jadi si pencemar harus membayar untuk mengatasi dampak pencemaran knalpotnya (polluter pay principle)," kata Direktur KPBB Ahmad Safrudin di kantornya, Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat, 28 Februari 2020.

Menurut Ahmad, cukai knalpot itu termasuk di antara prinsip pembangunan berkelanjutan yang disepakati pada KTT Bumi 1992 di Rio de Jeneiro. Penelitian yang dilakukan KPBB pada 2017 juga menunjukkan transportasi jalan raya di Indonesia menghabiskan 63,1 juta kiloliter BBM (33,9 juta kiloliter bensin dan 29,26 juta kiloliter solar). 

Itu setara mengotori atmosfer dengan 173 juta ton CO2e Business As Usual (BAU)--situasi tidak melakukan upaya apapun dalam memitigasi CO2--dan berpotensi menjadi 470 juta ton CO2e pada 2030 atau 16,66 persen dari total gas rumah kaca nasional.

Emisi sebesar itu, kata Ahmad, bisa menggagalkan komitmen Indonesia terhadap Paris Agreement 2015 dalam menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030. Selain emisi tersebut juga membebani anggaran pemerintah karena harus menyediakan BBM yang besar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemilik motor mengganti knalpotnya yang bising dengan knalpot standar di Mapolrestabes Bandung, 16 Februari 2015. Ratusan kendaraan bermotor terjaring operasi akibat menggunakan knalpot bising. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

"Cukai emisi adalah usulan pengendalian emisi yang kami usung sejak 2010 dalam rangka mengendalikan emisi knalpot kendaraan bermotor," kata Ahmad sambil menambahkan, "Cukai emisi diberlakukan dengan cara pengenaan cukai terhadap kendaraan yang tidak mampu memenuhi standar emisi."

Sebaliknya kendaraan yang emisi karbonnya memenuhi standar akan diberi insentif tunai yang diambil dari dana cukai emisi yang sudah terkumpul dari kendaraan yang gagal memenuhi standar (feebate/ rebate tax scheme). “Dengan demikian, kendaraan yang emisi carbonnya lebih rendah, maka harga pembeliannya menjadi lebih murah dan diminati masyarakat,” kata Ahmad.

Langkah ini juga sejalan dengan penerapan mandat PP 41/ 2013 yang diperbarui dengan PP 73/ 2019 untuk penerapan kendaraan beremisi karbon rendah. Sejalan juga dengan penerapan mandat Perpres 22/ 2017 tentang rencana umum energi nasional yang mengamanatkan penerapan fuel economy standard paling lambat mulai 2020 dengan tujuan mencapai efisiensi atau konservasi energi untuk sektor transportasi. “Dipertegas dengan Perpres 55/ 2019 tentang kendaraan bermotor listrik berbasis baterai,” tambah dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

1 jam lalu

Pabrik Smelter Nikel PT KFI Hanya Berjarak 21 Meter ke Permukiman Warga, Anggota Dewan: Kok, Bisa Dapat Izin?
Terpopuler Bisnis: Anggota DPR Pertanyakan Pabrik Smelter, Identitas Korban Pesawat Jatuh di BSD

Politikus Partai Keadilan Sejahtera Mulyanto meminta pemerintah mengaudit seluruh smelter dan mengevaluasi tata kelola industri ini.


Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.


Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

1 hari lalu

Sri Mulyani memaparkan masalah impor bukan hanya tanggung jawab satu institusi saja. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sri Mulyani: Masalah Impor Tidak Hanya Tanggung Jawab Bea Cukai

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan persoalan impor tidak hanya tanggung jawab Dirjen Bea Cukai.


Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

1 hari lalu

1. Menteri Keuangangan Sri Mulyani (Paling Kanan) Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Kedua dari kanan) dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga saat melakukan pelepasan secara simbolis kontainer yang tertahan akibat izin impor. Tanjung Priok Jakarta Utara, 18 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Sri Mulyani dan Airlangga Bebaskan Kontainer yang Tertahan Perizinan Impor

Menteri Sri Mulyani dan Airlangga Hartarto melepaskan belasan kontainer yang sempat tertahan persoalan perizinan impor.


Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

2 hari lalu

Menkeu Sri Mulyani dan Presiden Joko Widodo. TEMPO/Subekti.
Terkini: Jokowi dan Sri Mulyani Rapat Pembatasan Impor, Sertifikat Tanah di Bekasi Beralih ke Elektronik

Berita terkini bisnis: Presiden Jokowi dan Sri Mulyani rapat membahas pembatasan impor, sertifikat tanah di Kabupaten Bekasi beralih ke elektronik.


Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo. Foto Sekretariat Presiden
Jokowi, Sri Mulyani, dan Airlangga Gelar Rapat tentang Pembatasan Impor

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat dengan Sri Mulyani, Airlangga Hartarto, dan Agus Gumiwang tentang pembatasan impor.


TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

3 hari lalu

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani, memaparkan peran penting lembaganya bagi perekonomian kepada media di tengah ramai kecaman masyarakat di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Mei 2024. TEMPO/Ilona
TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat


Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

4 hari lalu

Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.


Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA/Rangga Pandu
Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.


Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

4 hari lalu

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan kepada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5/2024). ANTARA/Rangga Pandu
Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.