Tiga pejabat EU pada akhir pekan lalu mengakui usaha mengamankan pasokan vaksin di Eropa terhambat perdebatan mengenai harga yang sesuai. Selain metode pembayaran dan biaya pertanggungjawaban atau risiko terhadap pengadaan anti virus tersebut.
Pfizer merupakan satu di antara perusahaan farmasi yang berlomba menyediakan vaksin Covid-19. Bersama BioNTech, Pfizer memulai uji klinis tahap akhir atau tahap III untuk calon vaksinnya untuk mengetahui khasiat anti virus tersebut serta keamanannya.
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wien Kusharyoto mengatakan ada seluruhnya sebanyak 27 kandidat dari 165 vaksin yang dikembangkan di dunia saat ini telah memasuki uji klinis atau uji pada manusia.
Selain dari Pfizer, yang juga telah memasuki uji klinis tahap final atau tiga, Wien menyebut, vaksin AstraZeneca dan Universitas Oxford dari Inggris; Wuhan Institute of Biological Products Co., Ltd dari Cina; Sinovac Biotech juga dari Cina; dan buatan Moderna dari AS.
Vaksin dinilai sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri pandemi penyakit infeksi virus corona 2019 yang telah menewaskan lebih dari 655 ribu jiwa di banyak negara--terbesar di Amerika Serikat. Adapun Pfizer telah menghimpun total penjualan kurang lebih 500 juta dolar AS (sekitar Rp 7,23 triliun) pada kuartal II 2020.
Turunnya nilai penjualan karena pandemi diimbangi oleh permintaan terhadap Eliquis, produk pengencer darah, yang juga digunakan untuk mengobati pasien Covid-19.
Sumber: Reuters