Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kepala PSKP UGM: Pakai Dana Lokal, Rekrutmen Calon Teroris Gunakan Media Sosial

Reporter

image-gnews
Sejumlah kendaraan melintas di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Sejumlah ruas jalan di sekitar gereja mulai dibuka setelah sebelumnya ditutup pascaledakan bom bunuh diri. ANTARA/Arnas Padda
Sejumlah kendaraan melintas di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin, 29 Maret 2021. Sejumlah ruas jalan di sekitar gereja mulai dibuka setelah sebelumnya ditutup pascaledakan bom bunuh diri. ANTARA/Arnas Padda
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, memperkuat sinyalemen bahwa jaringan teroris tidak lagi terorganisasi. Ini dinilai berbeda dari yang terjadi pada dekade awal tahun 2000-an.    

Menurut Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Najib Azca, isu terorisme dan ekstrimisme belum selesai di Indonesia. Namun, ia menambahkan pengamatannya, terorisme belakangan ini tidak teroganisir dan banyak mengincar menebar ketakutan masyarakat.

Najib mengatakan target terorisme saat ini adalah efek ketakutan. Efek lanjutan dari serangan teror ini adalah pemberitaan dan juga kabar yang tersiar luas di media sosial. Dia mengatakan itu setelah membandingkan dengan terorisme di negara lain seperti Afganistan dan Suriah. 

"Disini hampir beberapa tahun ini kan tidak ada yang besar, lebih dari 10 korban itu tidak ada yang di luar aktor, dan lebih banyak aktornya yang menjadi korban," kata Najib seperti dikutip Tempo dari laman resmi UGM, Kamis 1 April 2021.

Menurut dosen yang mengajar di Departemen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosal dan Ilmu Politik ini, rekrutmen kelompok-kelompok teroris banyak dilakukan di media sosial dan yang menjadi target disebutnya adalah tenaga kerja Indonesia yang perempuan di luar negeri.

Najib menduga para tenaga kerja itu mudah teralienasi dari lingkungan, sehingga membuat mereka mengalami kegalauan dan melampiaskannya dengan berselancar di media sosial. "Setelah banyak mengulik informasi di media sosial, para TKW akan terekspos oleh ajaran-ajaran radikalisme, lalu mengikuti pengajian yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok tersebut."

Najib menyebut di antaranya kelompok pengajian telegram, aplikasi perpesanan yang sistem keamanannya lebih tinggi dibandingkan WhatsApp. "Itu kira-kira rekrutmen tetap berlangsung dengan personal, kecil-kecil dan tidak banyak, tapi sekali dapat seperti sekarang ini efeknya."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari segi pendanaan, Najib mengatakan, jaringan ini biasanya memiliki dana dari individu ataupun kelompok-kelompok kecil yang tergabung di dalamnya. Soal uang kelompok tersebut, dia menambahkan, tidak bisa dianggap remeh sebab banyak dari mereka yang memiliki tingkat ekonomi menengah ke atas.

Rekrutmen calon teroris pun tidak harus menggunakan dana besar-besaran dan mendatangkan uang dari luar negeri, "Tapi cukup dengan dana-dana lokal."

Memang, kata Najib, faktor utama tetaplah soal ideologi bagaimana pengaruh keyakinan ekstrem bahwa membunuh orang kafir itu pahalanya surga. Kelompok teroris yang melancarkan serangan bom Makasar pun sama dengan bom Surabaya. "Kira-kira keyakinannya memerangi orang kafir itu jihad pahalanya surga. Bahkan yang Surabaya itu kan mengajak anak-anaknya."

GERIN RIO PRANATA

Baca juga: Pengamanan Mabes Polri Diperketat Usai Diserang Terduga Teroris

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

10 jam lalu

Ilustrasi wanita cerdas. shutterstock.com
Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.


Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

19 jam lalu

Ilustrasi kekerasan seksual. Freepik.com
Nimas Sabella 10 Tahun Diteror Teman SMP yang Terobsesi, Komnas Perempuan: Termasuk KGBO

Nimas Sabella, wanita asal Surabaya, selama 10 tahun diteror pria yang terobsesi dengannya. Kisahnya viral di media sosial


Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

1 hari lalu

Ilustrasi merekam orang mandi lewat ponsel. Sumber: asiaone.com/The Strait Times.
Kisah Nimas 10 Tahun Diganggu dan Dikirimi Foto Cabul Pria yang Terobsesi Dengannya

Kisah Nimas Sabella sepuluh tahun diganggu pria viral di media sosial. Polda Jawa Timur pun bergerak


Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

1 hari lalu

Mayjen TNI AD, Dian Andriani. FOTO/instagram/dianandrianiratna
Sosok Dian Andriani Anggota Korps Wanita TNI AD Pertama Berpangkat Mayjen

Dian Andriani merupakan perempuan pertama yang mencapai pangkat Mayjen TNI AD di Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).


Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

1 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi menggenggam ponsel. shutterstock.com
Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.


PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

Pengesahan Resolusi PBB mengenai Penanganan Anak yang Terasosiasi dengan Kelompok Teroris yang diajukan Indonesia pada Pertemuan ke-33 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana (CCPCJ) yang berlangsung pada 13-17 Mei 2024, di Wina, Austria. sumber: dokumen KBRI Wina
PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.


Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

1 hari lalu

Ilustrasi lowongan kerja. Tempo/M Taufan Rengganis
Viral Calon Pekerja Dites Tinggi Badan, Netizen: Di Dunia Kerja yang Dibutuhkan Skill

Viral video memperlihatkan ratusan calon pekerja diukur dan di tes tinggi badan secara langsung.


Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

2 hari lalu

Personel Birmob dan Tim Gegana Polda Sulteng berjaga di depan sebuah rumah saat penggeledahan oleh Densus 88 Anti Teror di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 18 April 2024. Densus 88 kembali menggeledah rumah seorang terduga anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang ditangkap di wilayah Sulawesi Barat, setelah sebelumnya pada Selasa 16 April menangkap tujuh orang terduga anggota Jamaah Islamiyah di wilayah Palu, Sigi, dan Poso. ANTARA FOTO/Basri Marzuki
Malaysia Tangkap 20 Anggota Jamaah Islamiyah Pascaserangan Kantor Polisi di Johor Bahru

Lebih dari 20 orang yang diyakini anggota kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) telah ditangkap polisi Malaysia.


Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

2 hari lalu

Salah satu varietas anggrek yang akan dipamerkan Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT)  UGM pada Festival Anggrek Sabtu 18 Mei 2024 di Sleman. Dok.istimewa
Catat, UGM Yogyakarta Gelar Festival Anggrek Akhir Pekan ini di Sleman

Penggemar tanaman anggrek yang berencana melancong ke Yogyakarta akhir pekan ini, ada festival menarik yang bisa disaksikan.


Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

2 hari lalu

Tangkapan layar video viral Toyota Fortuner halangi perjalanan ambulans yang sedang membawa pasien ke rumah sakit di Depok, Jawa Barat. (TEMPO.)
Pengemudi Toyota Fortuner Halangi Perjalanan Ambulans, Polres Depok: Kami Selidiki

Polres Metro Depok menyatakan tengah menyelidiki peristiwa pengemudi Toyota Fortuner menghalangi perjalanan ambulans.