Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

LIPI Sarwono Award XIX: Cerita Perjalanan Karier Prof Endang Sebagai Peneliti

image-gnews
Penerima LIPI Sarwono Award XIX, Endang Sukara, peneliti bidang mikrobiologi di Pusat Penelitian Biologi LIPI. Kredit: LIPI
Penerima LIPI Sarwono Award XIX, Endang Sukara, peneliti bidang mikrobiologi di Pusat Penelitian Biologi LIPI. Kredit: LIPI
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti bidang mikrobiologi di Pusat Penelitian Biologi LIPI, Endang Sukara, dianugerahi LIPI Sarwono Award XIX pada peringatan hari ulang tahun LIPI ke-54 yang jatuh pada tanggal 23 Agustus. Dalam sambutannya, Endang menceritakan bagaimana awal mula dirinya mengenal keanekaragaman hayati dan perjalanan kariernya.

“Saya bangga campur haru ketika diberitahu sebagai penerima penghargaan, karena acara ini tetap terpelihara sejak dicanangkannya 19 tahun silam pada masa Prof Taufik Abdullah—Ketua LIPI periode 2000-2002,” ujar dia, Senin, 23 Agustus 2021.

Endang memulai studi mengenai biologinya sebagai sarjana bidang biologi di Universitas Nasional, Jakarta. Kemudian dia melanjutkan studinya ke jenjang master dan tamat pada 1979. Ayah dari dua anak itu melanjutkan menempuh gelar doktoralnya di Queensland University, Australia, di bidang mikrobiologi. 

Dia mengaku sudah bekerja sebagai peneliti di LIPI selama 40 tahun 7 bulan. “Tidak terasa, saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Ibu Titi yang sangat berjasa mengenalkan keanekaragaman hayati. Beliau bersama Prof Kusnoto membimbing saya melakukan penelitian di awal karir saya dan terus sampai sekarang,” kata dia.

Pria kelahiran Tasikmalaya, 68 tahun lalu itu, juga menceritakan pertama kali mengenal bidang mikrobiologi dari peneliti senior Dr Susono Saono dan almarhum Dr Sutaryo Brotonegoro, serta amarhum Prof Didin Sastraprdja, Prof Mien Rifai, dan Bapak Nontji.

Karya besar dari Endang salah satunya adalah menerbitkan buku seri ensiklopedia tumbuhan di Asia Tenggara, PROSEA, yang kemudian diadopsi oleh 13 negara di Afrika Tropis membuat buku serupa dengan nama PROTA.

PROSEA diharapkan menjadi tonggak pembangunan industri berbasis tumbuhan dan kebun raya yang memiliki koleksi tumbuhan bernilai ekonomi tinggi layak untuk melanjutkan cita-cita ini.

“Ini semua berkat almarhum Prof Aprilani Sugiarto, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk melanjutkan karya besar LIPI itu,” tutur Endang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Endang juga beberapa kali mengikuti konferensi internasional, seperti Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) dan UNESCO, menjadi delegasi Indonesia dalam sidang-sidang COP CBD, anggota Biro Subsidiary Body on Scientific, Technical and Technological Advise (SBSTTA) CBD mewakili Asia dan Pasifik. 

Sebagai Ketua Komite MAB-UNESCO Program di Indonesia, Endang juga mendapat kesempatan dari Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO (KNIU) mempromosikan konsep mengharmoniskan konservasi dan pembangunan melalui Program Man and the Biosphere. Dia juga bersama koleganya membangun Cagar Biosfer yang jumlahnya meningkat tajam sehingga Indonesia sangat disegani oleh negara-negara anggota UNESCO.

Kegiatan ini telah dan terus diestafetkan kepada Deputi Kepala LIPI Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati berikutnya. “Kepada sejawat saya, almarhum Dr. Herwasono Sudjito dan Prof Purwanto terima kasih atas kerja keras untuk melaksanakan program tersebut,” ujar dia.

Endang yang merupakan Guru Besar di Universitas Nasional itu juga bergabung dengan Yayasan KEHATI. Dia menjadi saksi suksesnya kerja sama LIPI (mewakili Indonesia) dengan Jepang membangun berbagai sarana penelitian termasuk sarana penyimpanan spesimen flora, fauna dan jasad renik (Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogoriense, dan InaCC) di Cibinong Science Center.

“Saya bersyukur LIPI telah mencetak ilmuwan muda di bidang Life Sciences,” katanya sambil menambahkan bahwa LIPI dipastikan memiliki kemampuan membaca genome Kehati, serta sebentar lagi akan mampu menulis dan mengedit genome sebagai basis kegiatan bioekonomi untuk kepentingan bangsa di masa mendatang.

Selain LIPI Sarwono Award, Endang juga sebelumnya sudah meraih beberapa penghargaan, di antaranya The 2014 International Alumnus of the Year Queensland University-Australia, Australian Alumni Award 2011, ASEAN Meritorius Award 2008, dan Bintang Jasa PRATAMA 2006.

Baca:
Dua Profesor Bidang Biologi Dianugerahi LIPI Sarwono Award XIX

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

16 jam lalu

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Mikrobiologi Terapan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dede Heri Yuli Yanto. Dok. Humas BRIN
Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.


Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

20 jam lalu

Foto aerial kondisi polusi udara di kawasan Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara, Rabu, 13 Desember 2023. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada Rabu, konsentrasi polutan particulate matter 2.5 (PM2,5) di Jakarta sebesar 41 mikrogram per meter kubik dan berada di kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif karena polusi. ANTARA/Iggoy el Fitra
Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).


Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

20 jam lalu

Kelompok lansia melakukan gerakan senam ringan pada peluncuran Gerakan Senam Sehat (GSS) Lansia di Jakarta, Senin (29/5). (ANTARA/Ahmad Faishal)
Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.


Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

2 hari lalu

Seorang peserta melakukan pengamanan keanekaragaman hayati di Taman Suropati, Jakarta, Sabtu, 21 Mei 2022. Selain di Jakarta, kegiatan tersebut diselenggarakan di sejumlah kota seperti Yogyakarta, Padang, Pontianak dan Samarinda. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Didukung Mahasiswa dari 104 Kampus, KOBI Himpun 11.137 Data Keanekaragaman Hayati Indonesia

Konsorsium Biologi Indonesia (KOBI) himpun 11.137 data keanekaragaman hayati Indonesia dengan dukungan mahasiswa dari 104 kampus.


Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

6 hari lalu

Hormati hak cipta! TEMPO/Fahmi Ali
Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.


Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

9 hari lalu

Teripang. klikdokter
Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.


BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

10 hari lalu

Suasana hutan dan lahan gambut yang telah habis terbakar di Desa Limbung, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Senin, 11 September 2023. Berdasarkan data BMKG pada 10 September 2023, dari hasil deteksi titik panas dengan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambaran lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan, terdapat 554 titik panas di Kalimantan Barat. ANTARA FOTO/Jessica Wuysang
BRIN Tawarkan Model Agrosilvofishery untuk Restorasi Ekosistem Gambut Berbasis Masyarakat

Implimentasi model agrosilvofishery pada ekosistem gambut perlu dilakukan secara selektif.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

14 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.


Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

18 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Inilah 4 Akar Masalah Papua Menurut LIPI

Ada empat akar masalah Papua, yakni sejarah dan status politik, diskriminiasi, kekerasan dan pelanggaran HAM berat, dan kegagalan pembangunan.