Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Bencana Ekstrem dari Laut Akan Terjang Indonesia 100 Kali Lebih Sering

image-gnews
Gelombang laut melewati batu pemecah ombak sehingga menghantam daratan pesisir pantai wisata Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis 27 Mei 2021. Menurut BMKG, gelombang tinggi akibat pengaruh Gerhana Bulan Total, fenomena Super Blood Moon itu memicu kecepatan 20 knot atau setara 37 kilometer per jam yang mempengaruhi peningkatan ketinggian muka air laut 2,5 hingga 3 meter di wilayah  pesisir Pantai Bagian Timur Aceh, sehinga merusak puluhan pondok wisata dan rumah warga terendam rob. ANTARA FOTO/Rahmad
Gelombang laut melewati batu pemecah ombak sehingga menghantam daratan pesisir pantai wisata Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Kamis 27 Mei 2021. Menurut BMKG, gelombang tinggi akibat pengaruh Gerhana Bulan Total, fenomena Super Blood Moon itu memicu kecepatan 20 knot atau setara 37 kilometer per jam yang mempengaruhi peningkatan ketinggian muka air laut 2,5 hingga 3 meter di wilayah pesisir Pantai Bagian Timur Aceh, sehinga merusak puluhan pondok wisata dan rumah warga terendam rob. ANTARA FOTO/Rahmad
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian terbaru memprediksi bencana naiknya muka laut secara ekstrem akan terjadi 100 kali lebih sering di banyak pantai di dunia pada akhir abad ini. Pemicunya tidak lain adalah pemanasan global yang menjadi mesin dari kenaikan muka air laut yang terus terjadi dan kelahiran fenomena-fenomena perubahan iklim.

Hasil studi bencana kenaikan muka laut ekstrem itu dipublikasikan dalam Jurnal Nature Climate Change edisi 30 Agustus 2021. Studi dilakukan terhadap 7.283 lokasi pantai dan mendapatkan setengahnya bakal dilanda terjangan gelombang tinggi yang lebih sering.

Naiknya permukaan laut ekstrem dalam bentuk pasang, terjangan badai ataupun gelombang tinggi semula diprediksi terjadi setiap 100 tahun sekali. Kini prediksinya berubah, akan lebih sering terjadi hingga lebih dari satu kali setiap tahun sepanjang akhir abad ini.

Roshanka Ranasinghe, profesor di IHE Delft and Deltares, Belanda, merancang studi itu bersama penulis utama laporan dalam jurnal, Claudia Tebal dari Laboratorium Nasional Pacific Northwest National Department of Energy, Amerika Serikat. Studi ini menyatukan tim peneliti internasional dari Amerika Serikat, Belanda, Italia, dan Australia, yang pernah memimpin penelitian besar sebelumnya tentang kenaikan permukaan laut ekstrem dan efek kenaikan suhu permukaan laut.

Tim tersebut mengumpulkan data dan memperkenalkan metode sintesis baru dengan melakukan perkiraan alternatif. Mereka memetakan kemungkinan efek kenaikan suhu di Bumi mulai dari 1,5 – 5,0 derajat Celsius yang dibandingkan dengan masa pra-industri.

Mereka menemukan hal yang tidak terduga, yakni dampak dari naiknya air laut pada frekuensi yang ekstrem akan terasa paling parah di wilayah tropis, dan umumnya di garis lintang yang lebih rendah. Lokasi yang paling mungkin terkena dampak besarnya adalah belahan bumi selatan, daerah di sepanjang Laut Tengah dan Semenanjung Arab, Pantai selatan Pasifik Amerika Utara termasuk Hawaii, Karibia, Filipina, dan Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ranasinghe menyatakan, pertanyaan utama yang mendorong penelitiannya adalah seberapa tinggi pemanasan suhu Bumi yang bisa membuat dampak yang biasanya terjadi 100 tahun sekali menjadi bencana tahunan. “Jawabannya ternyata adalah tidak lebih dari apa yang telah terdokumentasikan saat ini,” ujarnya sambil menambahkan bahwa dunia saat ini telah menghangat sekitar 1,1 derajat Celsius dibandingkan dengan masa pra-industri.

Meski para peneliti mengatakan ada banyak ketidakpastian mengenai iklim di masa depan, namun kemungkinan terbesar pola kenaikan permukaan laut ini akan terus terjadi. Dasarnya, peningkatan suhu global menjadi 1,5 atau 2,0 derajat Celsius dibandingkan dengan temperatur bumi pada masa pra-industri.

Para peneliti memperkirakan suhu tersebut sebagai situasi terparah yang mungkin terjadi akibat pemanasan global. Perubahan kemungkinan akan terjadi lebih cepat lagi di akhir abad ini, dengan banyaknya lokasi yang mengalami kenaikan permukaan laut 100 kali lipat dari yang pernah diprediksi terjadi sebelum 2070.

Studi baru ini selaras dengan laporan terkini Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) yang, di antaranya, menyatakan kenaikan suhu Bumi sebesar 1,5 derajat Celsius bakal dicapai paling lambat 20 tahun lagi. “Ini bukanlah sebuah kejutan dan tidak mengherankan bahwa pada pemanasan suhu 1,5 derajat Celsius akan memiliki efek substansial pada frekuensi dan besarnya kenaikan permukaan laut yang ekstrem,” kata Ranasinghe.

Tren tersebut memperkuat satu skenario bencana yang sangat pesimistis dari hasil studi itu bahwa 99 persen dari lokasi yang diteliti akan mengalami peningkatan kejadian kenaikan muka laut ekstrem 100 kali lipat pada 2100 dengan pemanasan global 1,5 derajat Celsius. Studi juga memunculkan skenario lain yang lebih optimistis, sekitar 70 persen lokasi tersebut terlihat tidak akan mengalami banyak perubahan bahkan dengan kenaikan suhu 5 derajat Celsius sekalipun.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

55 menit lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.


Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

9 jam lalu

Cut Nyak Dien. peeepl.com
Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

11 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

13 jam lalu

Presiden Joko Widodo berfoto bersama 5 desainer terpilih  saat peluncuran logo resmi Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Istana Negara, Jakarta, Selasa 30 Mei 2023. Sebelumnya telah dilakukan voting terhadap lima kandidat logo. Adapun proses jajak pendapat itu sudah ditutup per 20 Mei 2023. Totalnya ada 500 ribu orang berpartisipasi dalam pemilihan logo ibu kota baru tersebut. Sementara ada 5 logo IKN yang ditawarkan dalam proses pemilihan. TEMPO/Subekti.
Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

1 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

2 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

4 hari lalu

Ketua RT8/RW4 Kelurahan Malaka Jaya, Taufiq Supriadi, ketika ditemui Tempo pada Senin, 22 April 2024.
Ketua RT Palugada di Balik Rekor MURI Jalan Gang 8 Malaka Jaya Duret Sawit

Salah satu Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jakarta Timur kini tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).


Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

5 hari lalu

Open Arms, kapal penyelamat milik LSM Spanyol, berangkat dengan bantuan kemanusiaan ke Gaza dari Larnaca, Siprus, pada 12 Maret 2024. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Pasukan Inggris Mungkin Ditugaskan Mengirimkan Bantuan dari Dermaga ke Gaza

Pasukan Inggris mungkin ditugaskan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza dari dermaga lepas pantai yang sedang dibangun oleh militer Amerika Serikat


Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Seorang petugas polisi menggunakan anjing pelacak untuk memeriksa kapal kargo yang memuat bantuan kemanusiaan ke Gaza, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di pelabuhan Larnaca, Siprus, 16 Maret 2024. REUTERS
Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam