TEMPO.CO, Jakarta - CEO Tesla juga SpaceX, Elon Musk, mengumumkan harus membayar pajak senilai total lebih dari US$ 11 miliar (Rp 158 triliun) pada tahun ini. “Bagi mereka yang bertanya-tanya, saya akan membayar pajak lebih dari US$ 11 miliar tahun ini,” cuit Musk di akun Twitter miliknya pada Senin, 20 Desember 2021.
Angka tersebut sejalan dengan laporan dari CNBC minggu lalu, yang memperkirakan Musk telah membayar pajak senilai US$ 7 miliar sepanjang tahun ini, dan masih akan membayar US$ 5 miliar lagi hingga 1 Januari 2022 nanti. “Angka-angka itu bisa mewakili tagihan pajak terbesar yang pernah ada,” bunyi isi laporan itu.
Laporan itu dibuat ketika Musk dan miliarder lainnya menghadapi pengawasan yang meningkat atas jumlah pajak yang harus mereka bayar. Adapun Musk tidak mengambil gaji atau bonus tunai sebagai CEO Tesla, sebaliknya dikompensasikan dalam bentuk saham.
Ketika dia membutuhkan uang, dia dapat meminjamnya menggunakan kepemilikan saham sebagai jaminan, yang tidak membawa kewajiban pajak yang sama.
Perbedaan besar tahun ini adalah bahwa pada awal November lalu Musk mulai menjual miliaran saham Tesla, yang melibatkan pembayaran tarif pajak gabungan lebih dari 53 persen. Penjualan dilakukan setelah jajak pendapat yang digelarnya di Twitter memberi suara terbesar agar Musk menjual 10 persen sahamnya di Tesla.
Namun, pengamat telah mencatat bahwa Musk harus membayar tagihan pajak yang besar untuk opsi saham yang kedaluwarsa tahun depan. Dan dengan memilih menggunakan opsi saham sekarang daripada menunggu hingga Agustus 2022, Musk mungkin menghindari tarif pajak yang lebih tinggi yang diperkenalkan di bawah aturan Build Back Better dari Partai Demokrat.
Awal tahun ini, ProPublica melaporkan bahwa Musk tidak membayar pajak penghasilan federal pada 2018, dan hanya membayar pajak sebesar US$ 455 juta (Rp 6,5 triliun) dalam empat tahun sebelumnya meskipun kekayaannya tumbuh sebesar US$ 13,9 miliar (Rp 200,2 triliun). Berbicara di Code Conference tahun ini, Musk mengatakan pajaknya nol pada 2018 karena dia membayar lebih tahun sebelumnya.
Sementara, Musk tampaknya berhasil dalam klaimnya bahwa dia akan membayar lebih banyak pajak daripada orang Amerika manapun dalam sejarah pada 2021. Dan ini seharusnya tidak terlalu mengejutkan mengingat dia dilaporkan sebagai orang terkaya di dunia.
Kekayaan bersih Elon Musk saat ini, menurut Indeks Miliarder Bloomberg, , diperkirakan mencapai sekitar US$ 243 miliar (Rp 3.499 triliun). Nilai itu hampir US$ 50 miliar (Rp 720 triliun) lebih banyak daripada pendiri Amazon Jeff Bezos dengan US$ 195 miliar (Rp 2.808 triliun) yang dilaporkan.
THE VERGE | CNBC
Baca juga:
Meta Bongkar 39 Ribu Website Phishing Berkedok Facebook hingga Instagram
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.