TEMPO.CO, Jakarta - Kanal Tekno berusaha merangkum segenap peristiwa sains, lingkungan, digital, dan game yang pernah mewarnai Indonesia dan dunia—hingga di luar Bumi—sepanjang tahun ini dalam Kaleidoskop 2021. Popularitas lewat tingkat keterbacaan artikelnya menjadi parameter utamanya.
Untuk Kaleidoskop 2021 periode November-Desember, berikut ini delapan peristiwa terpilihnya.
NOVEMBER
Tangki Minyak Pertamina Bolong dan Terbakar
Pakar petir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Syarif Hidayat tidak yakin sambaran petir bisa sampai merusak dan melubangi tangki kilang minyak Pertamina hingga menyebabkan kebakaran. Dia menanggapi kesimpulan hasil investigasi Pertamina atas dugaan penyebab kebakaran di kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada Maret lalu.
Menurut Syarif, ketebalan tubuh tangki menipiskan kemungkinan bolong oleh petir. “Saya berpendapat itu tidak mungkin,” ujarnya kepada TEMPO, Senin, 15 November 2021.
Dia menuturkan bahwa secara umum, berdasarkan penelitian yang ada dan diakomodir sebagai standar internasional, tebal logam tangki kilang minyak lebih dari 4,85 milimeter. Dengan ketebalan seperti itu, sambaran petir dinilainya kecil kemungkinan sanggup melelehkan atau bahkan membuat tangki di kilang minyak berlubang.
“Kalau iya, kita harus uji dengan sungguh-sungguh sehingga tidak jadi keliru,” kata dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB itu.
Baca:
Petir Bisa Bolongi Tangki Minyak Pertamina? Dosen ITB: Tidak Mungkin
Puan Menanam di Sawah Saat Hujan
Ramai reaksi atas foto Ketua DPR Puan Maharani menanam padi bersama petani saat hujan di Sleman, Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Ini diawali dari cuitan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti yang mengatakan, "Biasanya petani menanam padi tidak hujan hujanan."
Sebagian kalangan, termasuk netizen, yang membenarkan penilaian Susi Pudjiastuti menerangkan bahwa petani akan pergi saat hujan datang sebab petani takut tersambar petir. Tapi sebagian lain, termasuk relawan Puan, tak mempersoalkan dengan menyebut hujan adalah berkah untuk petani.
Menurut Tonny Saritua Purba, Penyuluh Swadaya Petani Padi Gogo Indonesia, juga sarjana pertanian dari IPB University, berada di lahan terbuka seperti di hamparan sawah memang berisiko saat terjadi hujan petir. Bukan hanya petani, dia mengatakan, semua orang pasti akan menghindarinya.
Tonny menolak terlibat dalam polemik berita foto Puan Maharani menanam padi hujan-hujanan. Dia hanya menerangkan bahwa semua petani dituntut harus paham dan bisa bersahabat dengan cuaca hujan karena, benar, hujan sangat dibutuhkan petani.
Baca:
Puan dan Menanam di Sawah Saat Hujan, Ini Kata Penyuluh Petani Padi
Satwa penghuni hutan di Kalimantan tak sebatas orang utan ataupun bekantan. Dua jenis satwa itu memang lebih kerap muncul dalam pemberitaan--biasanya terkait konflik pembukaan lahan untuk perkebunan atau deforestasi, sebagai korban.
Seperti di lokasi lain, hutan Kalimantan yang masih relatif terjaga juga menyimpan kekayaan hayati alias biodiversitas. Hutan itu menjadi rumah bagi beragam satwa. Tim patroli hutan desa di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menjadi saksi keanekaragaman satwa tersebut.
Hutan desa adalah program pengelolaan hutan yang berbasis masyarakat. Sedang cerita kesaksian ini digali dari tim pendamping hutan desa dari kelompok People Resources and Conservation Foundation (PRCF) Indonesia. Mereka melakukan patroli untuk mendata konservasi dan potensi-potensi dari hutan yang ada.
Diawali dari hutan di Desa Nanga Lauk sejak 2019 dan belakangan pendampingan beserta kegiatan patroli di dalamnya juga dilakukan di Desa Nanga Betung dan Desa Tanjung. Kalau di Nanga Lauk, sebagian besar areal hutannya adalah rawa, sementara di Nanga Betung dan Tanjung adalah hutan pegunungan.
Baca:
Ada Babi Berjanggut, Satwa Hutan Kalimantan Bukan Cuma Orang Utan
Rekaman Macan Kumbang
Rekaman video di media sosial menyebutkan ada seekor macan kumbang terekam di video amatir warga. Dalam video yang berdurasi 30 detik itu terlihat seekor macan kumbang berjalan santai saat terekam kamera warga dari sebuah mobil berjarak dekat. Video ini diperkirakan diambil di Pulau Nusakambangan, Jawa Tengah.
Kepala Resor Konservasi Wilayah Cilacap, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jawa Tengah, Dedi Rusyanto menyebutkan bahwa ia belum bisa memastikan bahwa video itu diambil di Nusakambangan. Namun, ia mengakui memang ada belasan ekor macan kumbang yang saat ini hidup di pulau itu.
“Secara keseluruhan yang terpantau sekitar 18 ekor, tetapi perlu dipantau kembali secara keseluruhan titik dengan metode dan strategi sesuai standar inventarisasi pemantauan jenis satwa liar,” ujar Dedi pada Rabu, 3 November 2021.
Dilansir dari laman Indonesia.go.id, macan kumbang ini memiliki nama latin Panthera Pardus Melas. Kucing hitam besar ini spesies macan tutul. Walau memiliki warna yang tidak sama, variasi warna tubuh yang berwarna hitam itu bukan subspesies, tetapi spesies yang sama.
Baca:
Macan Kumbang Itu Macan Tutul Juga
DESEMBER