Dosen UNAIR Ciptakan Telemedisin Vascular Indonesia bagi Pasien Isoman Covid-19

TEMPO.CO, Jakarta - Dosen Universitas Airlangga (UNAIR) Niko Azhari Hidayat mengembangkan layanan digital kesehatan atau telemdisin, Vascular Indonesia. Layanan telemedisin Vascular Indonesia tergabung dalam Asosiasi Telemedika Indonesia (ATENSI) untuk mendukung kegiatan Kementerian Kesehatan dalam penanggulangan Covid-19.

Dokter spesialis bedah toraks kardiak dan vaskular ini mengatakan platform Vascular Indonesia terdiri dari Triage room yang bertujuan untuk mengidentifikasi awal pasien. Selain itu, ada juga layanan Vascular Indonesia Care Unit untuk monitoring keluhan dan gejala pasien isolasi mandiri. Layanan ini diperuntukan bagi pasien yang telah mengunggah e-Resep.

Selain memonitor pasien dari jarak jauh, tim dokter di Vascular Indonesia juga rutin menggelar webinar yang berisi materi edukasi dan panduan tentang bagaimana menjaga imun tubuh agar tetap baik ketika menjalani isoman.

Untuk bisa mendapatkan layanan ini, pasien isolasi mandiri yang sebelumnya telah melalukan tes PCR di laboratorium yang terafiliasi dengan Kementerian Kesehatan, akan mendapatkan pesan secara otomatis yang berisi pelihan untuk menjalani layanan telemedisin. Pilih layanan telemedisin Vascular Indonesia dan pasien dapat segera berkonsultasi dengan dokter jaga.

Layanan telemedisin Vascular Indonesia gratis untuk pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Niko mengatakan layanan telemedisin tersebut merupakan bentuk pengabdian yang terdiri dari 36 dokter umum dan 20 dokter spesialis.

"Hal ini untuk membantu pasien yang sedang terpapar Covid-19 dan melakukan isoman serta menekan lonjakan tren Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir ini," ujar Niko dalam rilis resmi yang diterima Tempo, Kamis, 17 Februari 2022.

Niko mengatakan bagi para dokter umum yang ingin berkontribusi dalam layanan tersebut sebagai relawan, bisa menghubungi nomor WhatsApp 08113098666.

Adapun Niko juga pernah mengembangkan aplikasi KakiDiabet Indonesia pada 2019. Aplikasi tersebut merupakan sarana edukasi serta pencegahan dari bahaya kaki diabet dan mendapat sambutan hangat dari para pasien diabetes.

Baca juga: Positif Covid-19 Berdasarkan Antigen Kini Bisa Manfaatkan Layanan Telemedisin Gratis