TEMPO.CO, Jakarta - CEO SpaceX Elon Musk mengatakan layanan internet satelit Starlink dari perusahaan luar angkasanya tersedia di Ukraina dan lebih banyak terminal yang akan melayani sedang dalam perjalanan.
Musk membuat pernyataan di Twitter pada 27 Februari 2022, setelah ditanya oleh pejabat pemerintah Ukraina apakah SpaceX dapat menyediakan lebih banyak layanan Starlink ke negara itu setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina pekan lalu.
Layanan internet di Ukraina telah mengalami gangguan signifikan di ibu kota Kyiv dan di sebagian besar negara karena operasi militer Rusia dan pertempuran berikutnya, kelompok pemantau Netblocks melaporkan pada Kamis, 24 Februari 2022.
"@ElonMusk, saat Anda mencoba menjajah Mars — Rusia mencoba menduduki Ukraina! Sementara roket Anda berhasil mendarat dari luar angkasa — roket Rusia menyerang warga sipil Ukraina! Kami meminta Anda untuk menyediakan stasiun Starlink kepada Ukraina dan meminta orang Rusia yang waras untuk bersikap,” Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov, yang juga menteri transformasi digital negara itu, bertanya kepada Musk di Twitter, Sabtu.
"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina," jawab Musk. "Lebih banyak terminal dalam perjalanan."
Layanan Starlink SpaceX menawarkan akses broadband berkecepatan tinggi melalui konstelasi besar satelit di orbit rendah Bumi dan dirancang untuk akhirnya menyediakan cakupan di mana saja di Bumi, dengan fokus pada daerah terpencil atau daerah yang kurang terlayani.
Pengguna Starlink mengakses layanan internet berbasis ruang angkasa menggunakan parabola yang ditempatkan di/dekat lokasi di mana layanan dibutuhkan.
Musk dan SpaceX baru-baru ini mengirim 50 terminal Starlink ke negara kepulauan Tonga di Samudra Pasifik untuk menyediakan akses internet gratis guna membantu menghubungkan kembali desa-desa terpencil di sana setelah letusan gunung berapi besar dan tsunami pada Januari, menurut Reuters. Terminal Starlink akan membantu memulihkan komunikasi dengan beberapa daerah yang paling parah terkena bencana alam.
Sejak 2019, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit untuk konstelasi, yang diperkirakan akan mencapai hingga 14.000 dalam bentuk awalnya. Peluncuran terbaru perusahaan terjadi pada hari Jumat, 25 Februari 2022, ketika SpaceX meluncurkan 50 satelit Starlink baru ke orbit dari landasan di Vandenberg Space Force Base California.
Misi Starlink SpaceX berikutnya diharapkan lepas landas akhir pekan ini pada Kamis, 3 Maret 2022, dari Pad 39A Kennedy Space Center NASA di Florida.
SPACE
Baca:
Badai Geomagnetik Hancurkan 40 Satelit Internet Starlink SpaceX
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.