Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Badai Geomagnetik Hancurkan 40 Satelit Internet Starlink SpaceX

image-gnews
Roket SpaceX Falcon 9 meluncurkan 49 satelit internet Starlink ke orbit dari Pad 39A Kennedy Space Center NASA di Cape Canaveral, Florida, pada 3 Februari 2022. (SpaceX)
Roket SpaceX Falcon 9 meluncurkan 49 satelit internet Starlink ke orbit dari Pad 39A Kennedy Space Center NASA di Cape Canaveral, Florida, pada 3 Februari 2022. (SpaceX)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - SpaceX sedang dalam proses kehilangan hingga 40 satelit internet Starlink baru karena badai geomagnetik yang melanda  sehari setelah peluncuran armadanya minggu lalu.

Badai geomagnetik dari angin Matahari yang intens belum lama ini terjadi. Peristiwa itu diawali dengan adanya letusan Matahari pada 30 Januari 2022. Badai tersebut melontarkan gelombang partikel bermuatan. Bumi yang berada tidak jauh dari Matahari terkena imbasnya.

Semburan partikel itu diperkirakan tiba di Bumi pada 2 Februari 2022. Sehari kemudian, efek badai geomagnetik di atas Bumi sedikit meningkatkan kepadatan atmosfer.

Di lokasi lain, roket SpaceX Falcon 9 meluncurkan 49 satelit Starlink pada Kamis, 3 Februari 2022, dari Pad 39A NASA di Kennedy Space Center, Florida. Kepadatan atmosfer, meningkatkan hambatan pada satelit dan menghancurkan sebagian besar dari mereka.

"Analisis awal menunjukkan peningkatan hambatan pada ketinggian rendah mencegah satelit meninggalkan mode aman untuk memulai manuver pengorbitan, dan hingga 40 satelit akan masuk kembali atau sudah memasuki kembali atmosfer bumi," tulis SpaceX.

Menurut Pusat Prediksi Cuaca Luar Angkasa, yang dioperasikan oleh Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS, badai geomagnetik memunculkan arus dan plasma yang bergeser di magnetosfer Bumi.

Interaksi ini dapat menghangatkan atmosfer bagian atas Bumi dan meningkatkan kepadatan atmosfer yang cukup tinggi di atas planet untuk mempengaruhi satelit di orbit rendah seperti pesawat Starlink baru SpaceX.

49 satelit yang diluncurkan SpaceX minggu lalu dikerahkan dalam orbit awal yang meluncur serendah 130 mil (210 kilometer) di atas Bumi pada titik terendahnya.

SpaceX mengatakan pihaknya sengaja merilis kumpulan Starlink di orbit rendah sehingga dapat dibuang dengan cepat jika terjadi kegagalan sesaat setelah peluncuran.

Desain orbit itu, ternyata, membuat armada rentan terhadap badai geomagnetik hari Jumat. "Faktanya, GPS onboard menunjukkan kecepatan eskalasi dan tingkat keparahan badai menyebabkan hambatan atmosfer meningkat hingga 50 persen lebih tinggi daripada saat peluncuran sebelumnya," tulis SpaceX dalam pembaruannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satelit kemudian ditempatkan dalam "mode aman" pelindung dan diperintahkan untuk terbang "seperti selembar kertas" untuk meminimalkan efek hambatan saat perusahaan bekerja dengan Angkatan Luar Angkasa AS dan perusahaan LeoLabs untuk melacaknya dengan satelit berbasis darat. radar, tambahnya.

Tetapi untuk sebagian besar satelit Starlink baru, hambatannya terlalu banyak. Terkunci dalam mode aman mereka, hingga 40 dari mereka diperkirakan jatuh dari orbit seperti puing-puing ruang angkasa, hanya beberapa hari setelah peluncuran mereka.

"Satelit-satelit yang mengalami deorbiting tidak menimbulkan risiko tabrakan dengan satelit lain dan secara desain akan mati saat masuk kembali ke atmosfer, yang berarti tidak ada puing-puing orbit yang dibuat dan tidak ada bagian satelit yang menyentuh tanah," tulis SpaceX tentang masuknya kembali satelit tersebut.

"Situasi unik ini menunjukkan upaya keras yang telah dilakukan tim Starlink untuk memastikan sistem berada di ujung tombak mitigasi puing di orbit."

Peluncuran Starlink SpaceX minggu lalu, yang disebut misi Starlink 4-7, adalah penerbangan Starlink ketiga perusahaan pada tahun 2022. 49 satelit di atas kapal itu diharapkan bergabung dengan lebih dari 1.800 satelit Starlink lainnya yang saat ini berada di orbit.

Proyek ini bertujuan untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi kepada pelanggan di mana saja di Bumi, terutama di daerah terpencil atau kurang terlayani.

SPACE

Baca:
Simak, Ini Perbedaan Internet Starlink dengan Internet Fiber

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

3 jam lalu

Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Usman Kansong menjelaskan peraturan tentang public right di gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi, Jakarta Pusat pada Jumat, 1 Maret 2024. Tempo/Aisyah Amira Wakang.
Starlink Masuk RI, Kominfo: Kompetisi Bikin Hidup Lebih Hidup, Kita Tidak Berada di Zona Nyaman

Kementerian Kominfo yakin kedatangan investor asing seperti Starlink tak akan mengganggu bisnis perusahaan penyedia layanan telekomunikasi eksisting.


Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

4 jam lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Izin Operasi Starlink Rampung, Kominfo: Kecil Peluang Masuk Jakarta

Kominfo akhirnya mengizinkan masuknya layanan Starlink ke Indonesia. Bukan untuk kota besar, Starlink didorong masuk ke wilayah terisolir.


Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

8 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

12 jam lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

4 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra (Gizmochina)
OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.


Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

5 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

9 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

13 hari lalu

Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair tiba di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Jumat, 19 April 2024. Tony bersama Kemenkominfo membahas percepatan transformasi digital serta pembangunan layanan publik berbasis digital. Tempo/Desty Luthfiani.
Tony Blair Bertemu Menkominfo, Starlink Bakal Fasilitasi Uji Coba Internet di IKN

Tony Blair dan Budi Arie berdiskusi tentang intensifikasi kerja sama guna mendorong perkembangan teknologi dan memperluas konektivitas di Indonesia.


Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

14 hari lalu

Satelit internet Starlink SpaceX di orbit. Kredit : SpaceX
Kominfo Pastikan Tak Akan Beri Keistimewaan bagi Starlink

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan kehadiran starlink menjadi tantangan bagi semua operator seluler di Indonesia.


Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

17 hari lalu

Layanan internet Starlink dari SpaceX terdiri dari ground terminal (kanan) dan antena untuk internet satelit kecepatan tinggi. Dok.SpaceX
Menkominfo Budi Arie Beberkan Alasan Uji Coba Starlink di IKN

Budi Arie berharap ketika upacara peringatan 17 Agustus di IKN, Penajem Paser Utara, Kalimantan Timur, Starlink sudah bisa beroperasi.